Jambi adalah surga wisata alam yang wajib dieksplorasi karena menyimpan sejuta pesona yang tak kalah memikat dibandingkan destinasi populer lainnya di Indonesia.
Di balik hutan-hutan tropis yang rimbun dan gunung-gunung yang menjulang, Jambi memiliki keajaiban alam yang mampu memukau siapa saja yang datang, salah satunya adalah Danau Kaco.
Bagi Kawan GNFI yang ingin menikmati keindahan alam Jambi dan merasakan kedamaian yang jauh dari hiruk-pikuk kota, Danau Kaco adalah pilihan destinasi yang wajib disambangi!
Sekilas Mengenai Danau Kaco
Terletak di Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, Danau Kaco adalah bagian dari kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), kawasan hutan hujan tropis terbesar di Sumatra.
Dengan luas hanya sekitar 90 meter persegi, danau kecil ini berada pada ketinggian 1.289 mdpl.
Danau Kaco memiliki arti khusus bagi masyarakat lokal, khususnya Masyarakat Adat Lekuk 50 Tumbi Lempur, yang mengelola kawasan ini sebagai salah satu destinasi wisata alam yang unik di Jambi.
Meski kecil, danau ini mampu menarik perhatian hingga ribuan wisatawan setiap tahunnya, termasuk wisatawan mancanegara.
Jadi, apa sebenarnya yang membuat danau ini begitu spesial?
Daya Tarik Danau Kaco
Foto: Fransiska/Wikimedia
Apa yang membuat Danau Kaco berbeda dari danau-danau lain? Jawabannya adalah kejernihan airnya yang tak biasa.
Permukaan danau yang bak cermin memantulkan lanskap pepohonan dan langit di sekitarnya, sehingga saat melihatnya, Kawan GNFI seolah tengah memandangi sebuah lukisan hidup.
Warna airnya yang biru kehijauan (cyan) menambah keindahannya. Kawan pun akan tertegun dengan bagaimana air ini bisa memiliki warna yang begitu indah.
Saat malam purnama tiba, air Danau Kaco tampak seperti bercahaya alami. Konon, cahaya bulan yang memantul pada permukaan airnya menciptakan suasana terang yang mampu menyinari sekitar danau. Fenomena ini menjadi daya tarik luar biasa bagi pengunjung yang berani bermalam di dekat danau untuk merasakan keindahan ini secara langsung.
Danau ini juga merupakan habitat alami ikan semah, ikan air tawar yang hidup bebas dan dapat dilihat berenang dalam kelompok di perairan jernih.
Ikan-ikan ini menambah daya tarik wisata bawah air Danau Kaco, di mana Kawan GNFI bisa menyaksikan mereka berenang seolah berada dalam sebuah akuarium alami.
Akses Menuju Danau Kaco
Menuju Danau Kaco bukanlah perjalanan yang mudah, tetapi keindahannya sebanding dengan usaha yang diperlukan untuk mencapainya. Dari Kota Jambi, perjalanan menuju Sungai Penuh memakan waktu sekitar 10 jam.
Di sepanjang perjalanan, Kawan GNFI akan disuguhi pemandangan hijau persawahan dan Pegunungan Bukit Barisan yang mempesona. Perjalanan ini menjadi petualangan tersendiri sebelum akhirnya sampai di Sungai Penuh.
Sungai Penuh adalah kota terdekat dengan Danau Kaco. Dari sini, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Lempur, dengan jarak tempuh sekitar 45 menit.
Setibanya di Lempur, pos wisata yang dikelola Masyarakat Adat Lekuk 50 Tumbi Lempur menjadi titik awal trekking menuju Danau Kaco. Jika membawa kendaraan pribadi, Kawan GNFI bisa menitipkannya di pos ini.
Selanjutnya, siapkan fisik untuk berjalan kaki sejauh 8 km melewati jalan setapak yang menantang. Sepanjang perjalanan, suasana hutan tropis yang rimbun, aneka pepohonan khas Sumatra seperti pinus kerinci, kayu manis, dan bambu akan menemani langkah Kawan. Di tengah perjalanan, suara air terjun Seluang Besisik yang deras dapat terdengar.
Meski memerlukan usaha lebih untuk mencapainya, pemandangan dan pengalaman yang didapatkan akan terbayar dengan tuntas.
Jika Kawan GNFI berencana untuk menjelajahi keindahan Danau Kaco, pastikan untuk menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan sekitar. Sebagai bagian dari TNKS, area ini memiliki ekosistem yang perlu dijaga agar keindahannya tetap lestari untuk generasi mendatang.
Jadi, siapkah Kawan GNFI tertegun melihat kejernihan air Danau Kaco dan merasakan sendiri keajaiban alam Sumatra yang satu ini? Selamat berpetualang dan nikmati setiap langkahnya!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News