Penampilan Timnas Indonesia setelah dilatih oleh Shin Tae-yong mengalami peningkatan secara signifikan. Penampilan atraktif Timnas Garuda dengan mayoritas pemain mudanya menuai pujian dari segala pihak.
Tetapi ada satu posisi yang masih menjadi permasalahan bagi STY yaitu posisi striker. Indonesia seperti kehilangan bibit striker ganas seperti era sebelumnya.
Diketahui Timnas Indonesia pernah punya striker sekelas Boaz Salosa, Bambang Pamungkas hingga Kurniawan Dwi Yulianto. Tetapi banyak yang tidak tahu, Timnas Garuda pernah punya striker ganas bernama Abdul Sulaiman Kadir atau kerap disapa Abdul Kadir.
Dimuat dari Bola, pemain kelahiran Denpasar, Bali, 27 Desember 1948 ini sudah bermain bola sejak kecil. Dirinya memulai karir di klub amatir di Surabaya bernama
Assyabaab.
Setelah itu Abdul Kadir bermain di klub kaya asal Sumatra Utara (Sumut), Pardedetex di Liga Galatama. Penampilannya di Pardedetex sampai ke telinga PSSI, sehingga Abdul Kadir dipanggil ke Timnas Indonesia.
Si kancil
Abdul Kadir dipanggil ke skuad Garuda pada usia 16 tahun untuk tampil di Ganefo atau Asian Games di Pyongyang tahun 1964. Bermain sebagai pemain sayap, tubuh kecilnya memberikan keuntungan baginya.
Karena kelincahan ini, Abdul Kadir pun mendapat julukan sebagai Si Kancil. Abdul Kadir membuktikan kepada dunia olahraga bahwa postur tubuh bukan merupakan ukuran yang pasti tentang kemampuan seorang atlet berprestasi.
Abdul Kadir bermain bersama beberapa pemain legendaris Indonesia seperti Soetjipto Soentoro, Max Timisela, Iswadi Idris, dan Jacob Sihasale. Dia terpilih sebagai pemain Asia All Stars pada tahun 1966-1970.
Dia pernah memperkuat timnas saat menjuarai Piala Raja 1968, Merdeka Games 1969, dan Pesta Sukan Singapura. Kadir Kadir juga pernah memperkuat timnas saat menjadi runners up Piala Presiden Korsel (1970-1972).
Dampingi Pele
Pengakuan atas skill dari Abdul Kadir mencapai puncaknya saat hadirnya mega bintang dunia saat itu Pele ke Indonesia pada Juni 1972. Ketika itu bintang asal Brasil ini bermain di Stadion Utama Senayan.
Abdul Kadir diminta mendampingi Pele saat bintang Santos ini menghadiri interview di stasiun televisi TVRI. Pele saat itu sedang menjalani masa keemasannya usai membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 1970.
Tetapi setelah itu nama Abdul Kadir seperti hilang dari sejarah. Namun pada tahun 2021, FIFA merilis daftar pemain yang telah tampil sebanyak 100 kali bersama tim nasional di level A FIFA.
Kadir disebut FIFA telah menjalani 105 pertandingan internasional bersama Timnas Indonesia. Dari jumlah itu pemain yang meninggal dunia pada 4 April 2003 ini melesakkan 70 gol.
Kadir tercatat dalam anggota FIFA Century Club dan menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang berada di posisi tersebut. Dia bahkan mengalahkan nama-nama tenar seperti Luis Suarez yang hanya mengoleksi 68 gol bersama Timnas Uruguay, Didier Drogba (Pantai Gading – 65 Gol), Harry Kane (Inggris - 62 Gol), Zlatan Ibrahimovic (Swedia – 62 Gol) hingga Samuel Eto’o (Kamerun – 59 Gol).
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
