Indonesia telah menegaskan posisinya sebagai motor penggerak utama ekonomi digital di Asia Tenggara.
Sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di kawasan ini, Indonesia diperkirakan akan terus mencatatkan angka pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun mendatang.
Proyeksi ekonomi digital Indonesia yang mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025 menunjukkan betapa besar potensi yang ada di negara ini.
Sektor ini terus berkembang pesat, didorong oleh faktor-faktor seperti kemajuan infrastruktur digital, tingkat adopsi teknologi yang tinggi, dan kebijakan pemerintah yang mendukung inovasi.
Potensi Ekonomi Digital Indonesia
Sebagaimana mengacu dari laporan Google e-Conomy SEA, pada 2022, Gross Merchandise Value (GMV) Indonesia tercatat mencapai USD 76 miliar, dan mengalami peningkatan menjadi USD 80 miliar pada 2023, dengan pertumbuhan 6%.
Tren positif ini berlanjut pada 2024, dengan angka GMV diperkirakan mencapai USD 90 miliar, mencatatkan kenaikan 13%.
Proyeksi jangka panjang menunjukkan potensi luar biasa bagi ekonomi digital Indonesia, dengan nilai GMV yang diperkirakan dapat mencapai antara USD 200–360 miliar pada 2030.
Angka ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin ekonomi digital di Asia Tenggara dan memberikan gambaran mengenai masa depan cerah bagi sektor ini di negara ini.
Infrastruktur Digital yang Mendukung Pertumbuhan
Salah satu faktor utama yang mendukung perkembangan pesat ekonomi digital Indonesia adalah kemajuan infrastruktur digital yang terus diperkuat.
Dengan tingkat penetrasi internet yang semakin tinggi, masyarakat Indonesia kini lebih terhubung daripada sebelumnya, memberikan peluang besar bagi sektor-sektor seperti e-commerce, fintech, edtech, dan lainnya untuk berkembang.
Selain itu, semakin tingginya adopsi teknologi digital oleh kalangan muda juga turut mempercepat perkembangan ekonomi digital.
Pemerintah Indonesia melalui berbagai kebijakan juga memainkan peran krusial dalam mendorong sektor digital.
Proyek pengembangan infrastruktur digital di daerah-daerah terpencil serta inisiatif untuk meningkatkan literasi digital masyarakat memastikan bahwa sektor ini dapat terus tumbuh dengan merata dan inklusif.
Bagaimana dengan Negara Asia Tenggara Lain?
Selain Indonesia, beberapa negara di Asia Tenggara juga mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam sektor ekonomi digital mereka.
Malaysia, misalnya, mencatatkan GMV yang naik dari USD 22 miliar pada 2022 menjadi USD 26 miliar pada 2023, dan diperkirakan akan mencapai USD 31 miliar pada 2024. Proyeksi untuk 2030 menunjukkan nilai GMV Malaysia mencapai USD 45–70 miliar.
Filipina juga menunjukkan perkembangan yang stabil, dengan GMV meningkat dari USD 22 miliar pada 2022 menjadi USD 26 miliar pada 2023, dan diperkirakan akan terus tumbuh menjadi USD 31 miliar pada 2024.
Proyeksi 2030 untuk Filipina bahkan mencapai USD 80–150 miliar, memperkuat posisinya sebagai pemain penting di sektor ekonomi digital Asia Tenggara.
Singapura, yang telah lama dikenal sebagai hub teknologi, mencatatkan GMV dari USD 20 miliar pada 2022 menjadi USD 26 miliar pada 2023, dengan proyeksi 2030 mencapai USD 40–65 miliar.
Sementara itu, Thailand dan Vietnam juga menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. GMV Thailand naik dari USD 31 miliar pada 2022 menjadi USD 39 miliar pada 2023, dengan proyeksi 2030 mencapai USD 100–165 miliar.
Vietnam, yang juga mengalami lonjakan, mencatatkan GMV dari USD 25 miliar pada 2022 menjadi USD 31 miliar pada 2023, dan diperkirakan akan mencapai USD 90–200 miliar pada 2030.
Tantangan dan Peluang Masa Depan
Meskipun Indonesia memimpin dalam sektor ekonomi digital di Asia Tenggara, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Isu terkait keamanan data dan perlindungan konsumen di dunia digital menjadi perhatian utama.
Oleh karena itu, kebijakan yang mengedepankan keamanan siber dan perlindungan data pribadi sangat diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap ekosistem digital.
Pertumbuhan sektor ini tidak hanya akan membawa dampak positif bagi perekonomian nasional tetapi juga akan memperkuat posisi Indonesia di kancah global sebagai pusat transformasi digital.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News