yuk mengenal keunikan 5 taman nasional tertua di indonesia - News | Good News From Indonesia 2024

Yuk Mengenal Keunikan 5 Taman Nasional Tertua di Indonesia!

Yuk Mengenal Keunikan 5 Taman Nasional Tertua di Indonesia!
images info

Yuk Mengenal Keunikan 5 Taman Nasional Tertua di Indonesia!


Dikutip dari Kementerian Kehutanan, terdapat satu kawasan yang baru dideklarasikan sebagai taman nasional baru di tahun 2024 ini yaitu Taman Nasional Mutis Timau, Nusa Tenggara Timur. Penetapan ini menambah daftar taman nasional di Indonesia yang saat ini memiliki total 56 taman nasional dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. 

Masing-masing taman nasional di Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang khas, baik flora maupun fauna. Kira-kira bagaimana ya keunikan taman nasional pertama yang ada di Indonesia?

Definisi dan Fungsi Taman Nasional

Berdasarkan buku yang berjudul Sejarah 5 Taman Nasional Pertama di Indonesia, pada tanggal 6 Maret 1980, terdapat 5 Taman Nasional yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian Indonesia sebagai Taman Nasional Pertama di Indonesia, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Ujung Kulon, Baluran, Gunung Gede Pangrango, dan Komodo.

Lalu apa ya, sebenarnya definisi dari taman nasional itu? Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, menjelaskan bahwa taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, kawasan taman nasional memiliki fungsi sebagai wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan; sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, dan untuk pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Keunikan 5 Taman Nasional Tertua

Masing-masing taman nasional tertua ini memiliki keunikan dan potensi yang patut dibanggakan. Kira-kira apa saja ya, keunikannya? Yuk, kita cari tahu!

1. Taman Nasional Gunung Leuser

Sebagai kawasan yang menjadi habitat harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), Taman Nasional Gunung Leuser memiliki susunan ekosistem yang beragam dari ekosistem hutan pantai, dataran rendah, pegunungan, dan danau yang menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati yang melimpah.

Taman nasional ini telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer dan Cluster Natural Work Heritage Site oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), dan juga dinobatkan sebagai Asean Heritage Parks sebagai bukti bahwa kekayaan keanekaragaman hayati di dalamnya telah diakui oleh dunia.

Selain harimau sumatera, kawasan Taman Nasional Gunung Leuser pun menjadi habitat asli satwa terancam dan dilindungi lainnya seperti orangutan sumatera (Pongo abelii), gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) dan badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).

2. Taman Nasional Ujung Kulon

Dilansir dari halaman Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Kawasan Ujung kulon sudah mulai dikenal memiliki kekayaan keanekaragaman hayati oleh para peneliti sejak tahun 1846, dimana kawasan ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli botanis berasal dari Jerman, yaitu F. Junghun.

Taman Nasional Ujung Kulon ditetapkan sebagai Natural World Heritage Site atau warisan dunia oleh UNESCO pada tanggal 15 Februari 1991. Kawasan ini menjadi habitat terakhir bagi populasi badak jawa (Rhinoceros sondaicus) yang merupakan spesies badak terkecil di dunia, yang menghadapi ancaman kepunahan.

baca juga

3. Taman Nasional Baluran

Kawasan yang dikenal sebagai “Africa van Java” ini, akan menyajikan pemandangan savana yang mirip sekali dengan Afrika di musim kemarau. Dikutip dari Dinas Pariwisata Situbondo, Taman Nasional Baluran memiliki daya tarik wisata yang beragam yaitu Savana Bekol, Pantai Bama, Gua Jepang, dan objek wisata mangrove.

Kawasan savana yang berada di taman nasional yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini merupakan perwakilan tipe ekosistem savana klimaks api terluas di Pulau Jawa, sehingga tidak salah jika dinobatkan sebagai “Africa van Java”. Kondisi alam tersebut mendukung keberadaan mamalia besar seperti banteng (Bos javanicus), rusa (Cervus timorensis), dan kerbau liar (Bubalus bubalis).

4. Taman Nasional Komodo

Sesuai dengan namanya, kawasan taman nasional ini menjadi salah satu habitat bagi kadal terbesar di dunia yaitu komodo (Varanus komodoensis). Balai Taman Nasional Komodo menjelaskan bahwa pada abad ke-19, komodo telah menghadapi ancaman dan tekanan eksploitasi untuk kepentingan penelitian dan kebun binatang di luar negeri.

Muncul kekhawatiran dari Pemerintah Hindia Belanda pada saat itu, karena semakin meningkatnya upaya pengiriman komodo ke Amerika Serikat dan Eropa. Sehingga pemerintah mendesak Sultan Bima dan para penguasa daerah untuk melakukan upaya perlindungan komodo di Pulau Komodo.

Selain Kesultanan Bima, upaya perlindungan dan pelestarian komodo juga dilakukan oleh Kerajaan Manggarai, dan Residen Timor pada saat ini. Upaya pelestarian ini terus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

Beberapa penghargaan atas potensi alam yang dimiliki Taman Nasional Komodo telah didapatkan, berupa penunjukan sebagai cagar biosfer (1977) dan situs warisan dunia (1991) oleh UNESCO, dan menjadi salah satu New 7 Wonders (2013).

Komodo di Alam Liar
info gambar

Komodo di alam liar | Sumber gambar : pixabay (Andrea Maverick)


baca juga

5. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Kawasan taman nasional ini sudah dikenal secara global oleh para peneliti tumbuhan dunia sejak abad ke-19, dimana pada masa itu merupakan masa terbesar dalam sejarah koleksi tumbuhan, dan kawasan sekitar Gunung Gede-Pangrango dan Cibodas menjadi salah satu terpenti untuk koleksi tumbuhan pada saat itu.

Perkembangan penelitian di kawasan Gunung Gede Pangrango mencetuskan pembentukan kebun botani yang diberi nama “Boven den Bergtuin” (Taman Bukit Atas Cibodas). Setelah keberadaan taman bukit ini mulai terkenal pada tahun 1889, tipe hutan hujan pegunungan dan hutan primer sampai puncak Gunung Gede-Pangrango dinyatakan sebagai Hutan Penelitian Botani (Botanische boschreserve).

Hingga saat ini Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terus dikenal oleh masyarakat luas, dengan keindahan landskap dari puncaknya menjadikan taman nasional ini menjadi salah satu destinasi pendakian gunung yang diminati.

Banyak satwa dilindungi yang tinggal di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, seperti owa jawa (Hylobates moloch) macan tutul jawa (Panthera pardus melas), dan elang jawa (Nisaetus bartelsi).

Setelah mengetahui keunikan 5 taman nasional tertua di Indonesia ini, kira-kira Kawan GNFI tertarik mengunjungi taman nasional yang mana nih?

Sumber:

  • https://ksdae.menlhk.go.id/info/12740/deklarasikan-taman-nasional-mutis-timau-kini-indonesia-punya-56-taman-nasional.html
  • https://ksdae.menlhk.go.id/assets/publikasi/SEJARAH%205%20TAMAN%20NASIONAL%20PERTAMA-dikompresi.pdf
  • https://tnujungkulon.menlhk.go.id/show/index/12/Sejarah---Status-Kawasan 
  • https://pariwisata.situbondokab.go.id/wisata/taman-nasional-baluran 
  • https://komodonp.com/sejarah-taman-nasional-komodo/ 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.