Pasar Bekasi atau lebih dikenal dengan sebutan Pasar Proyek menyimpan sejarah panjang bagi masyarakat Kota Patriot. Hal ini karena tempat tersebut merupakan salah satu pasar tertua di Bekasi.
Pasar legendaris yang sudah ada sejak abad ke 16 ini pernah sangat ramai. Bahkan sampai tahun 1980-an, Pasar Proyek masih merupakan tempat favorit orang-orang Bekasi berbelanja atau sekedar cuci mata.
Di sana juga ada Mall Hembo yang begitu fenomenal, sehingga warga Bekasi akan merasa gagah berjalan bila menenteng blanjaan ada tulisan Hembo nya. Di tambah beberapa permainan anak-anak seperti bom bom car.
Dalam catatan sejarahnya Pasar Proyek merupakan tempat berkumpulnya pedagang yang berasal dari pedalaman (Bantar gebang, Cileungsi, Citeureup, hingga Bogor) hingga orang Tionghoa. Hal ini bisa dilihat dari Perkampungan China dan kelenteng Hok Lay Kiong.
“Bekasi merupakan daerah yang terkenal dan Ramai oleh Perdagangan dari para Selain pasar sebagai tempat perdagangan, ada juga Perkampungan China dan kelenteng Hok Lay Kiong yang saat ini di perkiraan sudah berusia sekitar 250 tahun,” tulis buku Encyclopaedie Van Nederlandsch-Indie" yang di terbitkan Martinus Nijhoff-E.J. Bril, 's Gravenhage-Leiden (1896).
Belanja lewat sungai
Berdirinya Pasar Proyek Bekasi tidak lepas dari peran VOC untuk mengembangkan bisnis di daerah pinggiran Batavia. Bekasi ketika itu jadi tempat strategis bagi Belanda terutama melancarkan bisnisnya di Batavia.
Dimuat dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANTI) pada buku Plakat Kastel Batavia 1602-1808 jilid 5 halaman 324, Gubernur VOC G. W Van Imhoff mengeluarkan surat izin mengenai pendirian Pasar di Bekasi yang di maksud adalah pasar yang Terletak sebelah timur kali Bekasi pada 1 Pebruari 1746.
Sementara itu dari Buku The Java Annual Directory and Almanac for 1816 yang di terbitkan oleh A.H Hubbard, Batavia, 1816, diketahui pasar Bekasi telah berganti menjadi buka hanya setiap hari Sabtu bukan Rabu lagi.
“Sama halnya seperti pasar pasar lain di masa itu yang hanya buka di hari tertentu,” jelasnya.
Sejarawan Bekasi Ali Anwar menjelaskan Pasar Proyek Bekasi berdiri diantara kali Bekasi dan jalan raya yang menghubungkan Bogor sampai ke Muara (Jakarta). Saat itu warga yang ingin
yang ingin berkunjung ke pasar proyek Bekasi masih menggunakan transportasi sungai.
“Dimana ada Pemukiman penduduk disitulah mereka menambatkan atau menyandarkan perahunya,” ucapnya.
Tetapi, lanjut Ali, ada masa-masa tertentu dalam 1 tahun, dimana air di kali Bekasi surut yang disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan. Sehingga air di daerah hulu (Bogor) debitnya amat kecil dan perahu atau getek tidak bisa melintasi kali Bekasi.
“Oleh karena itu, alternatif lain untuk mengunjungi Pasar Proyek Bekasi yaitu dengan menggunakan jalur darat,” jelas Ali.
Masa pasang dan surut
Pasar Proyek Bekasi mengalami masa kejayaan ketika Hindia Belanda dipimpin oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels pada pertengahan abad 18. Pada masa itu terjadi pembangunan jalan raya oleh Daendels yang melewati Bekasi.
“Pada masa itulah Pasar Proyek Bekasi mulai ramai. Kemudian di dekat pasar proyek ada pusat pemerintahan belanda yang saat ini disebut alun-alun,” ucap Ali.
Pembangunan angkutan kota juga mulai gencar di lakukan pihak Kolonial Belanda seperti rel kereta api. Pembangunan ini mulai dari Stasiun Senen, Manggarai, Jatinegara, Cakung, Klender, kemudian Kranji, Bekasi, Tambun, Cibitung, Cikarang, sampai ke Kedung Kede (perbatasan Bekasi-Karawang) setelah itu lanjut ke Cikampek, dan berkembang ke arah selatannya yaitu masuk ke Bandung dan ke arah timurnya yaitu sampai ke Cirebon.
Pembangunan Rel kereta tersebut semakin membuat ramainya Pasar Bekasi, dan menjadi sentra kehidupan masyarakat Bekasi. Bahkan hingga saat itu, masyarakat dari luar Bekasi yang hendak ke daerah Bekasi, bukan menyebut nama Bekasi, melainkan menyebut pasar yang ada di Bekasi.
Ramainya Pasar Proyek Bekasi masih berlanjut hingga pasca kemerdekaan. Tetapi perlahan kejayaan pasar proyek tergeser ketika di area keluar pintu Tol Bekasi Barat dibangun Mall Metropolitan di tahun 1990an dan diikuti mall lain yang menjamur di kawasan pusat bisnis baru Bekasi itu.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News