Legenda burung kekekow adalah salah satu cerita rakyat yang berasal dari Sulawesi Utara. Legenda ini berkisah tentang burung kekekow yang sakti dan membantu kehidupan dua gadis miskin yang membutuhkannya.
Bagaimana kisah lengkap dari cerita rakyat yang satu ini? Simak kisah lengkap dari legenda burung kekekow tersebut dalam artikel berikut.
Legenda Burung Kekekow
Dilihat dari buku Marina Asril Reza yang berjudul 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi, dikisahkan pada zaman dahulu di pedalaman Sulawesi hiduplah seorang ibu yang memiliki dua orang anak gadis. Mereka hidup dalam taraf kemiskinan.
Sehari-hari kedua anak gadis ini selalu membantu ibu mereka. Biasanya mereka mencari buah-buahan ke dalam hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Beruntungnya hutan yang berada di dekat rumah mereka cukup rimbun dan subur. Dengan demikian, mereka bisa dengan mudah mencari buah-buahan untuk dikonsumsi sehari-hari.
Namun situasi ini berubah ketika musim kemarau panjang melanda. Pada musim ini, seluruh tumbuhan yang ada di hutan tersebut menjadi tidak berbuah.
Tidak hanya itu, mata air yang ada di hutan tersebut juga ikut mengering. Hal ini membuat kedua anak gadis ini kebingungan untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecil mereka.
Akhirnya kedua anak gadis ini pergi ke kampung sebelah yang dekat dengan rumah mereka. Kedua anak gadis ini bermaksud untuk meminta bantuan kepada masyarakat kampung tersebut.
Namun perlakuan yang mereka dapatkan justru sebaliknya. Masyarakat kampung tersebut ternyata memiliki sifat yang kasar dan angkuh.
Alih-alih membantu kedua gadis ini, mereka justru mengusirnya keluar dari kampung. Alhasil kedua gadis tersebut hanya bisa kembali ke rumah dengan tangan kosong.
Dalam perjalanan pulang, kedua gadis ini beristirahat di bawah sebatang pohon. Mereka terus memutar otak untuk mencari solusi atas masalah yang tengah dihadapi.
Tiba-tiba berjatuhan berbagai macam buah dari atas pohon. Kedua gadis ini terkejut dan langsung mendongak melihat ke atas pohon.
Ternyata di atas pohon terdapat seekor burung kekekow yang terkenal dengan kesaktiannya. Burung kekekow tersebut menyadari kesulitan yang dialami oleh kedua gadis dan hendak membantunya.
Kedua gadis ini kemudian bersyukur dengan nikmat yang mereka dapatkan. Akhirnya mereka mengumpulkan buah-buahan tersebut dan membawanya pulang.
Ketika persediaan mereka habis, kedua gadis itu kembali ke pohon tempat burung kekekow berada. Sesampainya di sana, mereka akan selalu diberikan berbagai macam buah oleh burung kekekow.
Lambat laun kesaktian burung kekekow ini sampai di telinga masyarakat kampung sebelah. Akhirnya mereka menangkap burung kekekow dan membawanya ke dalam kampung.
Di sana mereka meminta burung kekekow untuk memberikan buah-buahan secara paksa. Burung kekekow yang kesal dengan keserakahan masyarakat kampung justru mengeluarkan jerami kering kepada mereka.
Masyarakat kampung tersebut merasa marah atas perlakuan burung kekekow tersebut. Akhirnya mereka membunuh burung tersebut dan membuangnya begitu saja.
Kedua gadis miskin yang sebelumnya ditolong burung kekekow merasa sedih atas kejadian tersebut. Mereka kemudian menguburkan jasad burung kekekow dan membersihkannya setiap saat.
Seiring berjalannya waktu, tumbuh sebuah pohon besar dari atas makam burung kekekow. Pohon ini akan selalu berbuah ketika kedua gadis miskin tersebut membutuhkan makanan.
Akhirnya mereka tetap merasakan bantuan dari burung kekekow meskipun burung tersebut sudah tiada. Sejak saat itu, mereka tidak pernah hidup berkekurangan lagi hingga akhir hayatnya.
Sumber:
- Reza, Marina Asril. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi. Visimedia, 2010.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News