Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunah yang dianjurkan saban bulan bagi kaum muslim. Puasa sunah tersebut dilaksanakan pada pertengahan bulan Hijriah dan dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya.
Sebagai informasi, ayyamul bidh bermakna hari-hari yang cerah. Di hari-hari tersebutlah bulan bersinar terang.
Adapun umat Islam dianjurkan berpuasa pada hari-hari ayyamul bidh karena amalan ini termasuk sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Hal ini seperti yang disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas.
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, ‘Rasulullah SAW sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah (ayyamul bidh), baik di rumah maupun dalam bepergian’.” (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan).
Di samping itu pula, amalan sunah satu ini juga memiliki beragam keutamaan. Yuk, simak informasi tentang keutamaan puasa Ayyamul Bidh di bawah ini, dilansir dari NU Online dan Kementerian Agama RI.
Berbagai Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Ilustrasi Kurma dan Al-Qur'an | Foto: Pexels/hello aesthe
Puasa Ayyamul Bidh mempunyai sejumlah keutamaan yang sangat banyak. Beberapa hadis menjelaskan bahwa mengamalkan saum sunah ini mempunyai pahala yang besar.
Berikut beberapa keutamaan puasa Ayyamul Bidh yang perlu Kawan ketahui.
1. Mengamalkan Sunah Rasulullah SAW
Rasulullah SAW tidak pernah melewatkan menunaikan puasa Ayyamul Bidh setiap bulan. Bahkan, sampai dirinya wafat, Rasulullah tetap melaksanakan amalan ini.
Ibnu Abbas RA menyampaikan bahwa Rasulullah SAW sering berpuasa Ayyamul Bidh, baik saat beliau sedang menetap di suatu tempat maupun ketika dalam perjalanan. Dengan mengamalkan puasa ini, kamu telah turut menghidupkan sunah Rasulullah.
2. Ibarat Puasa Sepanjang Masa
Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh dianggap sama dengan berpuasa setiap hari. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis bahwa:
"Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)" (Muttafaq alaih).
Keutamaan puasa Ayyamul Bidh yang ibarat berpuasa sepanjang masa juga disebutkan dalam kisah Abu Dzat Al Ghiffari. Dikisahkan bahwa Rasulullah menganjurkan Abu Dzat Al Ghiffari untuk senantiasa melaksanakan puasa Ayyamul Bidh sembari menyampaikan pahala yang bisa didapatkan.
"Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga hari di setiap bulan, yakni pada hari-hari cemerlang tanggal 13, 14 dan 15. Sabdanya bahwa, 'puasa itu seperti puasa sepanjang masa'." (HR. Nasa'i).
3. Pahalanya seperti Puasa Sepanjang Tahun
Keutamaan puasa Ayyamul Bidh lainnya adalah seperti berpuasa sepanjang tahun. Sebagai seorang muslim yang beriman, tentunya kesempatan ini tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Imam as-Subki dan ulama lainnya. Mereka menyandarkan pendapat mereka pada hadis riwayat Ibnu Majah dan at-Tirmidzi:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا [الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)
Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, sungguh Nabi saw bersabda, 'Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian, Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut, 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan, maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An'am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari'." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: "Hadis ini hasan." Ibnu Majah juga menilainya sebagai hadis sahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra). (Abu Bakar Ibnus Sayyid Muhamamd Syatha ad-Dimyathi, I'ânatut Thâlibîn, [Beirut, Dârul Fikr], juz II, halaman 269; dan Ibnul Mulaqqin, Tuhfatul Muhtâj ilâ Adillatil Manhâj, [Makkah, Dâru Harrâ': 1406 H], juz II, h. 109-110).
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh
Ilustrasi Membaca Niat Puasa Ayyamul Bidh | Foto: Pexels/Gül Işık
Berniat merupakan langkah pertama dan penting dilakukan dalam menjalankan puasa dan ibadah lainnya. Berikut lafaz niat puasa Ayyamul Bidh yang dapat Kawan terapkan:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah) karena Allah Ta'ala.”
Sebelum mulai berpuasa, umat Islam disunahkan untuk makan sahur, sebelum waktu Subuh dan imsak. Jika waktu Magrib telah tiba, maka sunahnya adalah untuk segera berbuka. Dengan mengamalkan niat puasa Ayyamul Bidh ini, semoga ibadah ini berjalan lancar dan membawa keberkahan.
Demikian informasi seputar keutamaan puasa Ayyamul Bidh dan bacaan niatnya. Semoga bermanfaat, Kawan!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News