Sebagian orang mungkin beranggapan kalau tari remo dan tari remo boletan merupakan tarian yang sama. Jika melihat dari sejarah dan karakter gerakannya, walau memiliki beberapa gerakan yang sama, tetapi tari remo boletan mempunyai gerakan yang lebih banyak dan variatif.
Tari remo merupakan tarian yang diiringi dengan alunan gamelan, menceritakan tentang perjuangan dari seorang pangeran dalam medan laga. Tari ini sebenarnya berasal dari Desa Ceweng di Kecamatan Diwek dan diciptakan oleh seseorang yang berprofesi sebagai penari jalanan saat itu.
Tari remo diperkenalkan oleh Cak Mo pada tahun 1907 dalam pertunjukan pembuka pentas ludruk. Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada tahun 1947 terciptalah gaya baru yang dikenal dengan tari remo boletan.
Tarian ini telah dikembangkan seniman kreatif yang sudah terkenal karena beragam karyanya, Sastro Bolet Amenan, dan pertama kali ditampilkan oleh Ali Markasa. Sosok yang lebih dikenal dengan maestro Mbah Bolet itu lahir dan besar di Kabupaten Jombang tahun 30-an.
Dirinya mengenal kebudayaan dan kesenian sejak kecil, mulai dari kesenian jaranan hingga seni pencak silat.
Maka dari itu, jika tari remo karakteristik gerakannya terbilang sederhana dan berfokus kepada gerakan tari Jawa, tari remo boletan mempunyai gerakan yang lebih dinamis dan kreatif dan ada sedikit unsur silat.
Pakaian dan Riasan Tari Remo
Pakaian yang biasanya dikenakan penari adalah baju putih panjang dengan celana selutut dan rompi hitam yang bermotif emas. Digunakan juga kain batik merah maroon, kain merah cabai, dan putih yang dililitkan di pinggang.
Di kedua lengannya, terdapat gelang hitam, kemudian di pergelangan kakinya ada gelang dengan kerincing. Penari juga mengenakan pakaian pendukung seperti topi dan kain merah yang disematkan di pundak.
Riasannya seperti pria berkumis yang memiliki bulu mata dan jambang yang tebal. Ini berlaku juga untuk penari wanita.
Gerakan Tari Remo Boletan
Gerak tari remo umumnya membusungkan dada dengan sikap tubuh tegap untuk kesan gagah dan berwibawa hingga kepala, juga kuda-kuda tak lupa dengan ekspresi.
Untuk gerakan kaki tari remo adalah rancak dan dinamis, sehingga tercipta irama dari gerakan kaki yang diikatkan lonceng kecil.
Gaya Tari Remo Lainnya
Selain tari remo boletan, tari tradisional ini mempunyai gaya yang lain. Pertama ada remo Surabaya, gaya ini dikembangkan oleh Munali Fatah. Ciri khas dari tari remo gaya ini adalah ada beberapa gerakan khas seperti nebak bumi, tlesikan, jatiraga, ceklekan, dan tranjalan.
Lalu ada juga tari remo sawunggaling, yang dari gerakan dan ciri khas serupa seperti tari remo Surabaya, tetapi beda kostumnya.
Kini tari remo biasa ditampilkan pada beberapa pembukaan acara adat di Jawa Timur. Tari tradisional ini juga biasa ditampilkan oleh pelajar di saat acara pentas seni sekolahnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News