Komunitas Sahabat Museum Konferensi Asia Afrika (SMKAA) kembali menunjukkan perannya sebagai agen perubahan sosial yang berdaya dan inklusif. Dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024, SMKAA mengadakan serangkaian kegiatan yang tidak hanya mengapresiasi keberagaman, tetapi juga membuat perubahan nyata di tengah masyarakat.
Dengan mengusung semangat inklusi, SMKAA menghadirkan ruang yang ramah dan penuh harapan bagi sahabat disabilitas.
SMKAA adalah komunitas yang berpusat di Museum Konferensi Asia Afrika, Bandung. Komunitas ini tidak hanya mengedepankan pelestarian sejarah, tetapi juga menjembatani berbagai nilai solidaritas, inklusi, dan empati.
Melalui program-program yang dirancang, SMKAA berupaya memberikan ruang bagi setiap individu untuk berpartisipasi, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Langkah ini sejalan dengan semangat Konferensi Asia Afrika yang memperjuangkan persatuan, keadilan, dan kesetaraan. Seperti slogan Hari Disabilitas Internasional 2024 yaitu Berjumpa, Bersatu dan Berbagi.
Museum selama ini dikenal sebagai tempat untuk belajar sejarah dan budaya, tetapi SMKAA melihatnya sebagai sesuatu yang lebih luas: sebuah ruang untuk membangun kesetaraan dan keberlanjutan sosial.
Dalam konteks Hari Disabilitas 2024, SMKAA mengubah Galeri Museum Konferensi Asia Afrika menjadi ruang yang inklusif bagi semua kalangan, termasuk teman-teman disabilitas.
Mereka menghadirkan berbagai kegiatan, seperti talkshow seputar Psikologi Disabilitas, Workshop Bahasa Isyarat dengan Ketua DPC Gerkatin, penampilan dari sahabat disabilitas dan diskusi interaktif tentang hak-hak disabilitas.
Salah satu nilai yang dipegang SMKAA adalah bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Dalam kegiatan ini, komunitas tersebut melibatkan para anggota disabilitas sebagai mitra aktif, bukan sekadar peserta.
Mereka diajak berbagi pengalaman dan aspirasi, sehingga suara mereka benar-benar didengar dan dihargai. Misalnya, dalam penampilan dari sahabat disabilitas, mereka diberi ruang untuk mengekspresikan diri melalui media musik, seperti beatbox dan menyanyi.
Penampilan mereka tidak hanya memanjakan telinga. Namun, juga dijadikan simbol bahwa kreativitas tidak pernah mengenal batas.
Dari sini, komunitas ini ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat luas bahwa setiap individu memiliki potensi unik yang patut diapresiasi.
Dengan cara ini, SMKAA mendorong pemberdayaan komunitas disabilitas agar mereka dapat mengambil peran aktif dalam membangun masyarakat.
Kehadiran SMKAA dalam mendukung sahabat disabilitas bisa memberikan kontribusi penting dalam mengubah cara pandang masyarakat terhadap disabilitas, yang mana berpeluang untuk menciptakan keberagaman yang memperkaya kehidupan bersama.
Harapannya, langkah-langkah kecil yang telah dilakukan ini dapat menular dan melahirkan lebih banyak gerakan positif di seluruh Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News