apa itu diplomasi memahami pengertian jenis jenis dan potensi diplomasi indonesia - News | Good News From Indonesia 2024

Apa Itu Diplomasi? Memahami Pengertian, Jenis-Jenis, dan Potensi Diplomasi Indonesia

Apa Itu Diplomasi? Memahami Pengertian, Jenis-Jenis, dan Potensi Diplomasi Indonesia
images info

Apa Itu Diplomasi? Memahami Pengertian, Jenis-Jenis, dan Potensi Diplomasi Indonesia


Tahukah Kawan GNFI, ketika kopi Indonesia dikenal di mancanegara atau ketika film kita tampil di layar bioskop negara lain, itu bukan sekadar prestasi biasa—itu adalah bagian dari upaya diplomasi. Dari meja perundingan hingga pertunjukan budaya, diplomasi adalah salah satu kunci penting dalam hubungan antarnegara di era modern.

Tapi, sebenarnya apa itu diplomasi? Apa saja jenisnya, dan bagaimana Indonesia memanfaatkan diplomasi sebagai kekuatan? Yuk, kita bahas satu per satu!


Apa Itu Diplomasi?

Dalam Cyber Diplomacy Toolbox dijelaskan bahwa diplomasi adalah upaya suatu negara atau pihak untuk bernegosiasi, berkomunikasi, dan membangun hubungan dengan pihak lain, baik negara, organisasi, atau kelompok, guna mencapai kepentingan tertentu.

Secara sederhana, diplomasi adalah seni menyampaikan pesan, membangun kerja sama, dan menyelesaikan konflik melalui dialog dan negosiasi, bukan menggunakan kekerasan.

Dalam konteks modern, diplomasi semakin berkembang dan menjadi alat soft power, di mana negara memengaruhi pihak lain melalui pendekatan damai sehingga dapat mengamankan kepentingan negaranya sambil tetap menjaga hubungan mereka dengan negara lain.

Berbeda dengan hard power yang mengedepankan kekuatan seperti militer dan ekonomi, diplomasi justru menjadi cara yang diminati negara untuk mencapai kepentingan mereka sembari menjaga hubungan jangka panjang dengan negara lainnya.

Seiring waktu, diplomasi berkembang dan menjelma menjadi berbagai jenis. Hal ini terjadi karena perubahan yang terus terjadi dan berbagai isu yang juga terus berkembang.


Jenis-Jenis Diplomasi

Berdasarkan Pihak yang Terlibat

1. Diplomasi Bilateral

Diplomasi bilateral terjadi antara dua negara untuk mencapai kesepakatan bersama. Melansir dari DiploFoundation, diplomasi bilateral merupakan jenis diplomasi yang tertua, bahkan dimulai sejak sistem negara belum terbentuk (dalam hal ini masyarakat masih mengenalnya sebagai kerajaan).

Diplomasi bilateral menjadi hal yang penting bagi suatu negara karena dengan menjalin hubungan diplomatik secara langsung bersama negara lain, ia dapat menakar hubungannya dengan lebih baik. Berbeda dengan diplomasi mulyilateral yang melibatkan banyak negara sehingga ia harus lebih memahami negara dari beragam latar belakang untuk menjalin kerjasama.

Contoh dari diplomasi bilateral adalah perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Jepang melalui kemitraan ekonomi (IEEPA). Kawan GNFI juga dapat menelusuri contoh diplomasi bilateral lainnya! Kunci utamanya adalah diplomasi ini terjadi hanya dengan dua pihak saja.

2. Diplomasi Multilateral

Diplomasi ini melibatkan lebih dari dua negara untuk menyelesaikan isu global. Kerja sama ini tidak hanya terjadi secara langsung, tapi juga kerap ditemukan dalam organisasi internasional, seperti PBB dan ASEAN. 

Dalam DiploFoundation, diplomasi multilateral ini adalah hal yang penting di tengah beragamnya isu yang kita hadapi saat ini. Beragam isu global seperti perubahan iklim dan Covid-19 tidak bisa ditangani oleh masing-masing negara secara sendiri. Ini memerlukan kerjasama dengan banyak pihak agar mencapai keberhasilan.

Sebagai contoh, diplomasi multilateral dapat kita temui dengan menelusuri peran aktif Indonesia di PBB misalnya ketika dunia dihadapkan pada konflik antar negara yang dapat memicu perang dunia. Atau ketika Indonesia berdiplomasi dalam organisasi regional seperti ASEAN untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.


Berdasarkan Pendekatan yang Diambil Negara

1. Diplomasi Publik

Diplomasi publik adalah pendekatan yang berfokus pada komunikasi langsung dengan masyarakat negara lain (dalam hal ini interaksi dengan masyarakat bukan pemerintah) untuk membentuk opini positif. Contohnya, program pertukaran pelajar Indonesia yang memperkenalkan budaya dan keanekaragaman Tanah Air di mancanegara.

Salah satunya dapat Kawan GNFI cek di sini.

2. Diplomasi Budaya

Diplomasi budaya memanfaatkan seni, musik, kuliner, dan tradisi sebagai media untuk memperkuat hubungan antarnegara. Misalnya, upaya gastrodiplomasi Indonesia melalui mi instan varian rasa Nusantara. 

3. Diplomasi Ekonomi

Diplomasi ini bertujuan membangun kerja sama ekonomi antarnegara, seperti perdagangan, investasi, atau bantuan pembangunan. Indonesia aktif menarik investor asing melalui forum ekonomi seperti G20 dan promosi produk unggulan seperti kopi dan rempah.

4. Diplomasi Pertahanan

Diplomasi pertahanan bertujuan membangun kerja sama militer untuk menjaga keamanan dan stabilitas regional maupun global. Contohnya adalah latihan militer gabungan antara Indonesia dan negara lain seperti Garuda Shield.

5. Diplomasi Lingkungan

Diplomasi ini dilakukan untuk mengatasi isu lingkungan global seperti perubahan iklim dan deforestasi. Sebagai contoh dapat dilihat melalui peran Indonesia dalam Paris Agreement untuk mengurangi emisi karbon dan melestarikan hutan hujan tropis.


Potensi Diplomasi Indonesia: Menjadi Kekuatan di Panggung Dunia

Indonesia memiliki posisi strategis dan aset budaya yang luar biasa untuk berperan aktif dalam diplomasi global:

  • Keanekaragaman Budaya: Seni tari, batik, kuliner, dan musik tradisional menjadi senjata ampuh diplomasi budaya.
  • Ekonomi Kreatif: Produk unggulan seperti kopi, fashion, dan kerajinan tangan semakin diminati dunia.
  • Kepemimpinan Regional: Sebagai salah satu pemimpin di ASEAN, Indonesia memiliki pengaruh kuat dalam menjaga stabilitas kawasan.
  • Isu Lingkungan: Indonesia, dengan hutan tropisnya, berperan penting dalam diplomasi lingkungan global.

Dengan menggabungkan soft power dan diplomasi yang inklusif, Indonesia dapat memperkuat posisinya di panggung internasional sebagai negara yang berdaya saing tinggi dan berpengaruh.

Diplomasi adalah seni membangun hubungan dan mencapai kepentingan dengan pendekatan damai. Baik melalui diplomasi bilateral, multilateral, atau pendekatan budaya dan ekonomi, Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan kekuatan diplomasi sebagai alat soft power di era globalisasi.

Jadi, Kawan, ketika kita melihat produk lokal seperti batik mendunia atau musisi kita tampil di panggung internasional, ingatlah—itu adalah diplomasi dalam bentuknya yang paling menarik. Diplomasi bukan hanya milik diplomat, tetapi milik kita semua sebagai bangsa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AD
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.