Rendang adalah salah satu hidangan yang paling terkenal di Indonesia dan telah dikenal di seluruh dunia. Keistimewaan rasa yang telah diakui sebagai hidangan terlezat di dunia membuat rendang memiliki potensi besar untuk masuk ke pasar internasional dalam rangka gastrodiplomasi Indonesia.
Kawan GNFI, pernahkah Kawan mendengar istilah gastrodiplomasi? Jika belum, yuk, simak penjelasannya.
Potensi Rendang di Pasar Global
Saat ini, rendang sangat terkenal, terutama setelah diakui secara internasional sebagai salah satu dari 50 makanan terlezat menurut CNN. Pengakuan ini semakin memperkuat citra rendang sebagai hidangan yang rasa dan kualitasnya telah diterima secara luas di berbagai belahan dunia.
Melalui pengakuan ini, masterplan yang akan terwujud yakni menciptakan peluang kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal melalui ekonomi kreatif yang terkait dengan rendang sehingga jangkauan pasarnya dapat diperluas ke tingkat internasional.
Potensi rendang sangat besar dalam industri kuliner tradisional Indonesia serta dalam sektor pariwisata. Jika masyarakat global sudah mengenal rendang, hal ini juga akan berpengaruh positif terhadap reputasi Indonesia di peta kuliner dunia.
Pemasaran rendang sebagai hidangan terfavorit dapat mendorong integrasi dari tempat asal rendang tercipta. Ini secara tidak langsung membuka peluang pariwisata di daerah asal rendang untuk pengembangan sektor pariwisata berbasis kuliner dengan menampilkan perpaduan antara tradisi dan modernitas.
Terlebih lagi, dukungan dari dunia digital yang menghadirkan berbagai konten berkualitas akan membangun kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat lokal dalam meningkatkan brand awareness rendang sebagai ikon kuliner Indonesia.
Dengan demikian, makanan ini semakin populer di kancah internasional. Ini juga akan berkontribusi pada promosi serta hubungan antarnegara, salah satunya melalui gastrodiplomasi di sektor kuliner untuk membangun National Branding.
Gastrodiplomasi Rendang sebagai Ikon Kuliner Nusantara
Gastrodiplomasi dalam dunia kuliner adalah salah satu metode untuk memperkenalkan suatu bangsa sekaligus menjadi daya tarik yang signifikan dalam memperkuat kerja sama. Rendang memegang peranan penting sebagai ikon budaya Indonesia dari catatan historisnya yang kaya dalam proses pembuatannya.
Dalam sepiring rendang, terdapat banyak pertanyaan, mulai dari asal usul makanan ini, rempah-rempah yang terkandung di dalamnya, hingga tujuan awal dibuatnya rendang. Hal ini menciptakan daya tarik tersendiri, karena sepiring rendang secara tidak langsung mencerminkan potensi sumber daya alam dan pariwisata yang dimiliki Indonesia.
Cita rasa dan kekayaan rempah yang unik dari rendang dapat memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi dengan negara lain.
Diplomasi kuliner ini berbeda dari bentuk diplomasi tradisional yang biasanya menggunakan instrumen formal untuk mencapai kerja sama yang tertulis. Sebaliknya, diplomasi kuliner fokus pada cara menarik minat orang asing untuk merasakan dan menikmati kuliner sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat lokal di berbagai daerah di Indonesia.
Inilah yang menonjolkan bahwa kuliner Indonesia kaya akan sejarah dan memiliki identitas yang berbeda dengan negara-negara lain.
Gastrodiplomasi kuliner ini sangat menarik perhatian dan berpotensi meningkatkan daya tarik Indonesia, melalui pengenalan makanan dan rempah khas serta potensi pariwisatanya sebagai pendorong kemajuan kepentingan nasional Indonesia.
Gastrodiplomasi rendang ini memang memberikan banyak keuntungan dan sangat bernilai positif, ya, Kawan GNFI.
Dengan demikian, Kawan GNFI, rendang yang terkenal ini berperan dalam meningkatkan pemahaman antarbudaya Indonesia di kancah global, meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja, serta memperluas jaringan bisnis kuliner khas Indonesia di tingkat global.
Rendang ini ternyata memiliki potensi yang kuat, asli, dan menarik, bukan?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
