deteksi kanker payudara sejak dini dengan sadari dan sadanis - News | Good News From Indonesia 2024

Deteksi Kanker Payudara Sejak Dini dengan SADARI dan SADANIS

Deteksi Kanker Payudara Sejak Dini dengan SADARI dan SADANIS
images info

Deteksi Kanker Payudara Sejak Dini dengan SADARI dan SADANIS


Kanker menjadi penyakit yang menjadi penyebab kematian ketiga tertinggi di Indonesia. Data dari Pusat Global atau Globocan data di tahun 2022, terdapat lebih dari 408.661 kasus baru dan hampir 242.099 kematian di Indonesia. Kanker payudara menjadi kanker dengan jumlah kasus tertinggi yang terjadi pada perempuan bersamaan dengan kanker paru-paru pada laki-laki.

Perlu diingat ya Kawan GNFI, bahwa kanker payudara perlu ditangani sesegera mungkin. Kementerian Kesehatan Indonesia menyarankan untuk melakukan pendeteksian dini dengan dua cara yaitu SADARI dan SADANIS. Lalu apa ya SADARI dan SADANIS itu?

baca juga

Jenis dan Penyebab Kanker Payudara

Kanker payudara menjadi jenis kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Pada kondisi kanker payudara, sel-sel pada jaringan di payudara tumbuh secara tidak normal dan tidak terkendali. Sel-sel tersebut mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya.

Ilustrasi pasien kanker payudara
info gambar

Ilustrasi pasien kanker payudara | Sumber gambar: Pexels (Klaus Nielsen)


Terdapat beberapa bagian payudara yang menjadi potensi tempat terbentuknya sel kanker. Kanker ini dapat terbentuk di kelenjar lobulus atau kelenjar yang menghasil air susu, selain itu juga di saluran duktus yaitu saluran yang membawa air susu dari kelenjar ke daerah puting payudara. Berikut 4 jenis kanker payudara yang sering terjadi:

1. Ductal carcinoma in situ (DCIS)

Jenis kanker payudara ini terbentuk di saluran air susu. Kondisi ini hanya terjadi di area tersebut dan tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. DCIS termasuk pada jenis kanker stadium awal yang mudah untuk ditangani dan diobati. Namun perlu ditangani secara segera agar tidak terjadi penyebaran ke jaringan di sekitarnya.

2. Lobular carcinoma in situ (LCIS)

LCIS merupakan jenis kanker yang terbentuk di kelenjar penghasil air susu. LCIS menjadi jenis kanker yang tidak menyebar ke jaringan sekitarnya, sama seperti DCIS. Namun tetap perlu diwaspadai bahwa LCIS yang terjadi di salah satu payudara dapat meningkat risiko tumbuhnya sel kanker di payudara lainnya.

3. Invasive ductal carcinoma (IDC)

Jenis kanker IDC menjadi jenis kanker payuadara yang terjadi pada saluran pembawa air susu atau disebut dengan duktus. IDC menjadi kasus kanker yang terjadi sebanyak 70-80% dari semua kasus kanker payudara. Jenis ini dapat terjadi penyebaran ke area tubuh yang lain.

4. Invasive lobular carcinoma (ILC)

ILC adalah jenis kanker payudara yang dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui darah dan saluran getah bening. Jenis kanker ini pada awalnya hanya terbentuk di kelenjar air susu. ILC lebih jarang terjadi dibandingkan IDC yaitu sekitar 10% dari jumlah kasus kanker payudara.

baca juga

Dikutip dari Kementerian Kesehatan Indonesia, penyebab pasti dari penyakit kanker payudara belum diketahui. Namun terdapat beberapa faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker payudara pada seseorang, yaitu:

  • Pola makan yang tidak sehat, yaitu makan makanan yang tinggi lemak, rendah serat, dan juga mengandung zat pengawet dan pewarna
  • Faktor genetik, yaitu adalanya anggota keluarga yang juga menderita kanker payudara
  • Kebiasaan merokok secara aktif, dan juga terpapar asap rokok
  • Usia pada haid pertama yang kurang dari 12 tahun
  • Menopause, kondisi pada saat sudah tidak lagi menstruasi pada usia di atas 50 tahun
  • Melahirkan anak pertama setelah usia 35 tahun
  • Kondisi tidak pernah menyusui anak
  • Riwayat telah melakukan operasi pada payudara yang disebabkan oleh kelain tumor jinak atau tumor ganas

Deteksi dengan SADARI dan SADANIS

Kanker payudara perlu dideteksi sedini mungkin agar dapat langsung mendapatkan pengobatan lebih cepat. Terdapat dua cara untuk melakukan pemeriksaan payudara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker sejak dini yaitu SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis). Lalu bagaimana ya cara melakukannya?

baca juga

Ilustrasi pemeriksaan payudara
info gambar

Ilustrasi pemeriksaan payudara | Sumber gambar: pexels (cottonbro studio)


SADARI merupakan cara untuk mendeteksi secara dini kanker payudara yang disarankan kepada wanita sejak berusia 20 tahun, yaitu dengan cara melakukan pemeriksaan sendiri di rumah setiap bulannya. Wanita yang masih haid, dapat melakukan pemeriksaan setiap hari ke-7 sampai ke-10. Bagi wanita yang sudah mengalami menopause dapat melakukannya secara rutin setiap bulannya pada tanggal yang sama.

Tujuan dari SADARI ini adalah untuk menemukan benjolan, dan tanda-tanda lainnya yang terjadi pada payudara sedini mungkin, sehingga dapat dilakukan tindakan sedini mungkin. Selain itu juga terdapat beberapa keadaan yang harus diperhatikan saat melakukan SADARI yaitu:

  • Teraba adanya benjolan di sekitar payudara
  • Adanya penebalan kulit
  • Bentuk dan ukuran payudara yang mengalami perubahan
  • Kulit payudara mengalami pengerutan
  • Terasa nyeri di bagian payudara
  • Puting payudara mengeluarkan cairan yang tidak normal seperti putih kekuningan atau bercampur darah
  • Terjadinya pembengkakan di lengan bagian atas
  • Teraba adanya benjolan pada ketiak atau sekitar leher

Tindakan yang harus segera dilakukan jika menemukan tanda-tanda, kelainan dan perubahan tersebut dari keadaan bulan sebelumnya adalah periksakan diri anda ke dokter segera untuk dapat diperiksa dan ditangani lebih lanjut.

baca juga

Pemeriksaan dini juga dapat dilakukan secara klinis dengan SADANIS. Pemeriksaan ini dilakukan secara langsung oleh dokter. Mammografi atau pemeriksaan dengan melihat gambaran kelenjar payudara dan jaringan di sekitarnya biasanya akan dilakukan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan meskipun tidak ada keluhan pada payudara.

Banyak kasus kanker payudara memang sering terjadi pada wanita, namun kanker payudara juga dapat terjadi pada pria. Maka semua Kawan GNFI perlu menjaga kesehatan tubuh dengan melakukan pola hidup yang sehat dan perlu melakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah terjadinya kanker payudara sejak dini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.