Apa yang terlintas di pikiran Kawan ketika mendengar kata SOS? Apakah Kawan memikirkan kata ini sebagai salah satu bentuk kode yang digunakan untuk meminta pertolongan, seperti "Save Our Ship," "Save Our Souls," "Survivors On Ship," "Save Our Sailors," dan lainnya?
Pada dasarnya, penggunaan kata SOS sebagai kode pertolongan tidaklah salah. Namun tahukah Kawan bahwa ada salah satu permainan jadul yang eksis beberapa tahun silam dengan nama yang sama?
SOS merupakan salah satu permainan jadul yang banyak dimainkan oleh anak-anak beberapa waktu lalu. Permainan jadul ini sering dimainkan sebagai sarana hiburan di tengah waktu luang yang tengah dimiliki.
Bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait permainan SOS ini? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut.
Sekilas Tentang Permainan SOS
SOS merupakan salah satu permainan tradisional yang sempat eksis di Indonesia. Sebenarnya permainan ini tidak hanya berkembang di Indonesia, tetapi juga bisa ditemukan di negara lainnya.
Secara bentuk, permainan SOS memiliki kemiripan dengan tic tac toe yang bisa ditemukan di berbagai daerah. Namun terdapat sedikit perbedaan antara kedua jenis permainan ini.
Tic tac toe biasanya menggunakan simbol X-O-X dalam proses bermainnya. Hal ini berbeda dengan permainan SOS yang menggunakan simbol S-O-S dalam permainannya.
Perbedaan berikutnya terdapat pada jumlah kolom yang digunakan dalam permainan. Tic tac toe biasanya menggunakan sembilan kolom saja dalam permainannya.
Lain halnya dengan SOS yang bisa menggunakan banyak kolom dalam proses bermainnya. Jumlah kolom yang digunakan juga bisa disesuaikan dengan kesepakatan pemain masing-masing.
Perbedaan ini secara tidak langsung membuat permainan SOS cukup rumit jika dibandingkan dengan tic tac toe. Sebab permainan jadul ini menggunakan jumlah kolom yang lebih banyak, sehingga bisa menantang kemampuan berpikir dari setiap pemainnya.
Pada dasarnya, permainan SOS ini tidak hanya bersifat sebagai hiburan saja, tetapi juga bisa mengasah kemampuan berpikir dari setiap pemainnya. Barka Satya, Israr Fahmi Lazuardi, dan I Made Artha Agastya dalam artikel "Rancang Bangun Game SOS dengan Augmented Reality dan Virtual Reality" yang terbit di SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE menjelaskan bahwa permainan jadul ini bisa mengasah kemampuan berpikir setiap anak, mulai dari menganalisa langkah, tidak gegabah, dan pengambilan keputusan yang tepat.
Alat yang Perlu Disiapkan
Tidak banyak alat yang perlu disiapkan oleh para pemain ketika ingin memainkan permainan tradisional ini. Setiap anak hanya perlu mempersiapkan alat tulis, seperti pensil atau pena untuk mereka gunakan masing-masing.
Setelah itu, dibutuhkan satu lembar kertas yang digunakan sebagai tempat bermain SOS. Salah seorang pemain bisa menggambar jumlah kolom yang akan digunakan sesuai dengan kesepakatan mereka masing-masing.
Jika tidak ingin kesulitan dalam menentukan jumlah kolom, Kawan juga bisa menggunakan kertas halaman dari buku matematika. Sebab kertas dari buku matematika sudah berbentuk kotak-kotak dan bisa digunakan dalam permainan SOS.
Cara Bermain
Untuk memainkan permainan SOS, dibutuhkan dua orang anak untuk memainkannya. Ketika dua anak yang bermain sudah berkumpul dan mempersiapkan alat yang digunakan, maka proses permainan akan bisa dimulai.
Pada awalnya, kedua pemain bisa melakukan suit untuk menentukan siapa yang mulai terlebih dahulu. Selain itu, pemenang suit bisa menentukan apakah dia akan menggunakan huruf "S" atau "O" terlebih dahulu.
Ketika undian selesai, maka pemain pertama mulai menulis huruf yang dia pilih. Setiap pemain bisa mengisi kotak yang tersedia secara bergantian.
Setiap pemain bisa memilih huruf "S" atau "O" untuk mengisi kolom. Tujuan dari permainan ini adalah setiap pemain mesti bisa menyusun kata "SOS", baik secara menurun, mendatar, maupun diagonal.
Para pemain mesti bisa mengatur strategi untuk bisa mendapatkan kata "SOS" lebih banyak. Ketika semua kolom sudah terisi, maka para pemain bisa menghitung jumlah kata "SOS" yang berhasil mereka kumpulkan.
Pemain dengan jumlah kata "SOS" terbanyak akan keluar sebagai pemenang dalam permainan jadul ini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
