Di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terdapat sebuah kampung unik yang dinamakan Kampung Alien. Kampung ini menyedot perhatian publik selain karena namanya, tetapi juga kisah di baliknya.
Dimuat dari Detik, penggagas Kampung Alien, Venzha Christ menjelaskan awal mula pemberian nama Kampung Alien. Dia mengungkapkan banyak pengakuan warga pernah melihat adanya benda asing di langit kampung.
"Ada banyak cerita soal fenomena anomali langit di daerah sini. Dari situ kita mencoba membuat eksperimen bagaimana itu kemudian bisa dimanfaatkan menjadi satu program yang bisa direalisasi dengan nyata," kata pria yang juga pendiri pendiri Indonesia Space Science Society (ISSS).
Venzha menduga penampakan yang dimaksud adalah unidentified flying object (UFO) atau obyek terbang yang tidak dikenal. Tetapi warga sekitar malah menyebut penampakan tersebut sebagai Banaspati, mitos hantu atau roh jahat berwujud seperti bola api yang terbang di angkasa.
"Banyak laporan yang kami terima, misalnya banyak fenomena langit. Nah di sini kan wisata langit dan sawah Nanggulan. Jadi banyak orang yang motret nah kejadiannya itu paling banyak malam hari sih, yang mungkin dianggap orang sebagai banaspati," ujarnya.
Beredar sejak lama
Lurah Kembang, Edi Purwanto menjelaskan cerita mengenai adanya UFO di kampung tersebut sebenarnya sudah lama. Bahkan, jelasnya, kesaksian ini datang dari para sesepuh desa.
"Waktu tahun berapa itu ya, warga yang sudah sepuh-sepuh itu pernah melihat semacam alien gitu. Kemudian diceritakan ke komunitas ini, nah mungkin karena pernah ada penampakan alien di sebelah barat kampung pronosutan itu, ditanggapi komunitas ini sehingga terbentuk Kampung Alien," ujarnya.
Tetapi dirinya tak bisa memastikan apakah penampakan di langit kampungnya adalah UFO. Pasalnya, sepengetahuannya benda terbang itu memiliki kecepatan tinggi.
"Ada yang bilang banaspati, ada juga yang bilang alien. Lalu ada yang bilang itu mahluk dari luar angkara. Jadi wujudnya semacam warna merah menculat ke atas, kaya UFO gitu," kata dia.
Kelas astronomi
Agar lebih mengenalkan alam semesta kepada masyarakat awam, para pecinta UFO tanah air menggelar Indonesia UFO Festival 2024. Acara ini dilakukan selama sebulan penuh dari tanggal 2 sampai 30 Juli 2024.
Festival ini merupakan kolaborasi antara tiga lembaga nonprofit, yakni Indonesia Space Science Society (ISSS), Indonesia UFO Network (IUN), dan HONF Foundation. Festival ini diadakan di tujuh tempat berbeda di Indonesia dan diikuti oleh lebih dari 100 partisipan.
Pada acara tersebut Kampung Alien Kulon Progo mengenalkan Space Science Club, semacam kelas astronomi gratis bagi warga dan siswa-siswi sekolah dasar dan menengah.
“Kelas gratis ini ditujukan bagi pelajar yang tertarik mengembangkan minat dan bakat di bidang sains, khususnya sains antariksa atau space science," kata Venzha yang juga Direktur ISSS.
Lurah Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta, Edi Purwanto mengatakan bahwa kelas astronomi di Kampung Alien itu dapat menumbuhkan minat belajar remaja tentang sains.
“Dari edukasi astronomi ini bisa menjadi cara mengenalkan potensi desa ini keluar," kata dia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News