tangan di atas indonesia jadi negara donor yang aktif berkontribusi di dunia - News | Good News From Indonesia 2025

“Tangan di Atas”, Indonesia Jadi Negara Donor yang Aktif Berkontribusi di Dunia

“Tangan di Atas”, Indonesia Jadi Negara Donor yang Aktif Berkontribusi di Dunia
images info

“Tangan di Atas”, Indonesia Jadi Negara Donor yang Aktif Berkontribusi di Dunia


Adakah Kawan GNFI yang gemar bederma kepada saudara-saudara sekitar yang membutuhkan? Jika iya, sepertinya Kawan patut berbangga hati sekaligus diberi apresiasi.

Dalam laporan World Giving Index 2024 yang dirilis oleh Charity Aid Foundation (CAF), Indonesia mendulang juara umum sebagai negara paling dermawan di dunia. Luar biasanya, titel ini dipertahankan Indonesia selama tujuh tahun berturut-turut. Keren, ya!

CAF menyebut bahwa sembilan dari 10 orang Indonesia menyumbangkan uang mereka untuk amal. Sementara itu, enam dari 10 orang Indonesia ikut meluangkan waktu untuk menjadi relawan.

Namun, tidak hanya suka membantu masyarakatnya sendiri, tingkat kedermawanan Indonesia ini juga sampai ke dunia internasional. Meskipun masih menjadi negara berkembang, nyatanya Indonesia juga getol memberikan bantuan-bantuan untuk negara berkembang lainnya, loh.

Kawan GNFI, umumnya, negara-negara berkembang masih menerima suntikan bantuan atau dana dari negara-negara maju yang memiliki tingkat kesejahteraan sangat tinggi. Bahkan, Indonesia sendiri juga masih menerima bantuan dari berbagai pihak, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Jerman, hingga Australia.

Akan tetapi, alih-alih hanya “menadahkan tangan” dan menerima bantuan dari negara maju saja, Indonesia justru aktif untuk membantu negara sahabat, utamanya yang sedang dilanda musibah. Indonesia juga didaulat sebagai new emerging donor country atau negara donor yang baru muncul.

Indonesia sebagai negara donor

Saat baru merdeka, pemerintah Indonesia menerima ODA atau Official Development Assistant dari Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Uni Soviet. ODA merupakan sebuah program bantuan yang diberikan oleh negara donor yang bertujuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan di negara berkembang.

ODA identik dengan negara maju yang diposisikan sebagai donor dan negara berkembang sebagai penerima bantuan. Nah, seiring dengan pembangunan dan ekonomi negara berkembang yang terus meningkat, beberapa negara memutuskan untuk tidak hanya menjadi penerima donor, tetapi menjadi donor bagi negara lainnya.

baca juga

Kawan GNFI patut berbangga karena Indonesia saat ini telah diakui sebagai salah satu negara donor di dunia, meskipun masih belum menjadi “raksasa” global seperti negara maju lainnya. Dalam laporan yang bertajuk OECD Development Cooperation Profiles 2020, OECD menobatkan Indonesia sebagai donor ODA non-tradisional.

Dikutip dari setkab.go.id, dijelaskan bahwa sejak awal kemerdekaan, Indonesia rajin memberikan bantuan kemanusiaan untuk negara-negara sahabat. Indonesia pernah memberikan bantuan beras ke India yang saat itu dilanda kekeringan dan kelaparan ekstrem.

Indonesia juga pernah memberikan bantuan finansial sebesar $1 juta kepada United Nation Development Programme (UNDP) untuk negara-negara maritim yang tergabung pada Forum Negara Kepulauan (AIS) pada 2019 silam.

Selain itu, sebuah artikel dalam Jurnal Kementerian Luar Negeri RI yang berjudul Identitas Indonesia sebagai Negara Donor pada Kerja Sama Selatan-Selatan selama Presidensi G20, disebut jika Indonesia dan negara lain sudah menjalankan lebih dari 1.000 program dalam berbagai pelatihan, lokakarya, pemagangan, hingga pengiriman tenaga ahli.

Kawan GNFI, berdasarkan jurnal tersebut, Nigeria, Fiji, dan Palestina menjadi tiga negara yang menerima paling banyak hibah dari Indonesia. Tak hanya itu, beberapa negara, seperti Afghanistan, Papua Nugini, hingga Vanuatu juga pernah penerima bantuan kesehatan dari Indonesia.

Indonesian AID dan perannya untuk dunia

Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian AID merupakan lembaga yang bertugas melaksanakan pengelolaan dana kerja sama pembangunan internasional. Lembaga ini bertujuan untuk membantu pemberian hibah kepada pemerintah/lembaga asing demi mewujudkan pembangunan global dan mengentaskan kemiskinan serta kesenjangan sosial.

Kawan GNFI, sejak dibentuk pada 2019, Indonesian AID sudah memberikan dukungan internasional terhadap 97 lembaga/negara asing, loh! Per September 2024, Indonesian AID sukses menyalurkan bantuan sebesar Rp5523,56 miliar.

Bantuan ini dikemas dalam berbagai bentuk, yaitu kesehatan, kemanusiaan, pelatihan, dan sebagainya. Sebagian besar bantuan ini diberikan ke negara-negara Asia (37 persen), Afrika (27 persen), kawasan Pasifik (15,7 persen), dan negara di Eropa serta Amerika Latin.

Berdasarkan data yang dirilis LDKPI Kemenkeu, bantuan terbesar diberikan untuk sektor kesehatan, yakni 38,7 persen. Kemudian ada bantuan kemanusiaan sebanyak 26,7 persen, dan pelatihan serta pendidikan sebesar 24 persen.

Kawan, sesuai mandat Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang disampaikan pada 2018 silam, Indonesia telah memulai diplomasi “tangan di atas” atau memberi kepada negara yang membutuhkan. Harapannya, Indonesia dapat ikut membantu mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial di seluruh dunia. Salut!

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.