uniknya diet intermittent fasting seperti puasa tapi masih bisa minum - News | Good News From Indonesia 2025

Uniknya Diet Intermittent Fasting, Seperti Puasa, tetapi Masih Bisa Minum

Uniknya Diet Intermittent Fasting, Seperti Puasa, tetapi Masih Bisa Minum
images info

Uniknya Diet Intermittent Fasting, Seperti Puasa, tetapi Masih Bisa Minum


Intermittent fasting ialah tipe diet yang unik, konsepnya seperti berpuasa, tetapi masih diperbolehkan untuk minum. Bahkan, kita bisa menentukan sendiri kapan waktu untuk berbuka dan berpuasa.

Sejatinya, intermittent fasting merupakan diet yang berfokus pada cara kita mengurangi jam makan. Jadi, dalam satu hari, waktu jam makan kita dilarang lebih banyak dibandingkan jam berpuasa. Lantas hal-hal unik apa saja dapat kita ketahui dari pola diet ini? Tips apa saja yang dapat diterapkan oleh pemula jika ingin melakukannya?

Cara Kerja Intermittent Fasting

Saat kita berpuasa, tubuh tidak akan menerima sumber energi dari makanan. Sehingga hormon insulin akan memberikan sinyal kepada tempat penyimpanan energi dalam tubuh, yakni hati dan otot untuk mengeluarkan simpanannya sebagai sumber energi pengganti.

Hormon insulin juga akan mengirim sinyal kepada tempat penyimpanan energi lainnya, yakni sel lemak untuk menggunakan lemak sebagai sumber tenaga. Jadi, jangan takut tidak punya tenaga saat intermittent fasting, terutama bagi Kawan yang memiliki tabungan lemak yang banyak.

baca juga

Diperbolehkan untuk Minum

Meski konsepnya seperti puasa, intermitten fasting masih memperbolehkan kita untuk minum. Jadi, kita tidak perlu khawatir akan merasa haus atau dehidrasi. Asalkan yang diminumnya tidak memiliki kandungan kalori, seperti air putih.

Jika bosan dengan air putih, kita masih bisa kok minum air teh atau kopi. Tentunya harus tanpa gula. Namun, kedua minuman tersebut hanya sekedar variasi saja sebab sumber minuman utamanya tetap berasal dari air putih.

Pola Intermittent Fasting untuk Pemula

Bagi orang yang pemula atau pertama kali mencoba diet ini, bisa menggunakan metode 12/12. Maksudnya, kita boleh makan selama 12 jam dan 12 jam berikutnya kita tidak boleh makan. Misal, kita boleh makan dari jam 6 pagi – 6 sore. Nah, dari jam 6 sore – 6 pagi kita diharuskan untuk berpuasa.

Level selanjutnya untuk pemula yaitu menggunakan metode 16/8. Polanya sama seperti 12/12, tetapi lama jamnya dirubah. Selama 8 jam kita boleh makan dan sisanya, 16 jam kita diharuskan berpuasa. Cobalah kedua metode tersebut secara bertahap terlebih dahulu.

Tips Lainnya untuk Pemula

Lakukanlah intermittent fasting di malam hari, sebab kita bisa melewati periode tanpa makan di jam tidur. Sehingga kita tidak akan terlu direpotkan oleh rasa lapar. Saat kita tidak makan, mindset kita adalah mengistirahatkan tubuh sejenak dari aktifitas makan.

Jangan lupa minum air putih untuk menghindari dehidrasi. Jika merasa pusing di awal, wajar sebab tubuh masih melakukan adaptasi dengan pola hidup yang baru. Akan tetapi, jika rasa pusing terasa berkelanjutan dan ada gejala tidak wajar dalam tubuh, lebih baik sudahi dulu dan konsultasikan kepada dokter.

Pola Makannya Juga Harus Teratur

Saat jendela makan terbuka (boleh makan), bukan berarti kita bisa makan seenaknya. Kita harus bisa memanfaatkan jendela makan tersebut secara maksimal. Misal, selama 12 jam jendela makan terbuka, kita bisa membagi pola makan menjadi 2-5 kali.

Tentunya hal tersebut bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Namun, ingat, semakin sering kita makan maka semakin sedikit porsi makanannya. Serta sumbernya juga harus berasal dari real food, agar nutrisi dalam tubuh kita dapat terpenuhi. Karbohidrat bisa didapat dari nasi, serat bisa dari sayur atau buah, vitamin dari buah dan protein bisa dari sumber hewani atau nabati.

Jangan Lupa untuk Cheating Day

Selama proses diet, sebenarnya kita masih bisa makan dan minum sesuai keinginan kita. Momen tersebut dinamakan dengan cheating day. Contohnya, dalam seminggu, 6 hari diet dan sisanya cheating day atau 5 hari diet dan 2 hari cheating day.

Kita bisa menentukan jadwal diet dan cheating day sesuai dengan keinginan. Intinya, cheatingday dilakukan untuk mengantisipasi rasa bosan dalam diet. Sebab, jika diet dilakukan terlalu ketat, bisa berdampak pada kebosanan dan membuat kita merasa mustahil untuk melakukannya.

Intinya, boleh kok libur diet 1-2 hari dalam seminggu. Namun, asupannya harus tetap diperhatikan. Jangan sampai libur diet dijadikan sebagai alasan untuk bisa makan dan minum secara berlebihan. Sebab, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

Katanya, kurang makan itu bisa bikin sakit. Namun, nyatanya kebanyakan makan juga bisa bikin sakit. Jadi, bukan hanya tentang banyak atau sedikit, tetapi lebih ke pola makannya yang harus diperbaiki.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.