Momen libur panjang seperti hari raya, lazim dimanfaatkan publik untuk mengadakan perjalanan wisata via darat. Moda transportasi darat digunakan untuk berpindah tempat antarkota hingga antarprovinsi. Sebut saja transportasi darat umum, seperti kereta api, bus, hingga kendaraan travel. Lalu untuk transportasi darat pribadi, kita umumnya melakukannya dengan menggunakan motor (R2) atau mobil pribadi (R4).
Data dilansir Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, bahwa pada musim libur natal Desember 2024 hingga tahun baru Januari 2025, terdapat sekitar 110 juta pemudik dengan populasi 59 juta lebih kendaraan pribadi beredar di Pulau Jawa untuk bepergian lintas kota dan lintas provinsi. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku wisata liburan ke luar kota, sebagian besar menggunakan mobil.
Berwisata luar kota, bersilaturahmi dengan sanak keluarga melepas penat dari rutinitas harian, jamak dilakukan masyarakat kita. Semacam memanfaatkan momentum berharga yakni tanggal kalender yang berkelir merah.
Sembari menikmati perjalanan menikmati potensi kuliner lokal, jelajah tempat tamasya, mereka juga umumnya membeli sovenir atau buah tangan yang dapat mendongrak UMKM masyarakat setempat.
Ya, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah harus didukung eksistensinya. Demi menopang pertumbuhan ekonomi di daerah, tentu usaha kuliner, sovenir dan buah tangan harus didukung. Yang mendukung tentu dari kita-kita juga. Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Perputaran uang yang dikapitalisasi dalam peristiwa edisi liburan harus didukung. Tidak hanya oleh pemerintah, namun oleh kalangan swasta maupun masyarakat itu sendiri.
Namun, jangan lupakan mobil yang sudah "berjasa" membawa kita dan keluarga bergeser dari suatu tempat menuju tempat lain. Jarak yang ditempuh pun tidak sedikit, apalagi jika seluruh perjalanan berjalan lancar aman terkendali.
Sebagai ilustrasi, dari ujung barat Pulau Jawa di Provinsi Banten terdapat jarak sejauh 1100 kilometer yang harus ditempuh untuk menjangkau ujung timur Pulau Jawa pada Provinsi Jawa Timur via akses Tol Trans Jawa.
Berikut 7 tips yang bisa dilakukan untuk mengecek dan merawat kondisi mobil pribadi kita setelah menempuh perjalanan jauh:
1. Cek Air Radiator
Jika kurang, silakan kita tambahkan sendiri. Pendinginan radiator akan lebih optimal dengan penambahan air radiator coolant yang bisa kita beli di gerai atau bengkel terpercaya. Selanjutnya pengisiannya bisa kita lakukan sendiri di garasi rumah masing-masing
2. Cek Ketinggian dan Kondisi Oli Mesin
Langkah ini juga bisa Kawan lakukan secara berdikari, tidak perlu membawa mobil ke bengkel resmi tanpa mengeluarkan kocek pribadi untuk ongkos montir. Do It Yourself atau bisa kita lakukan sendiri.
Jika ketinggian oli mesin dilihat kurang, bisa kita tambahkan oli mesin sesuai spesifikasi standar pabrikan. Namun, jika kondisi oli sudah kental dan pekat, terutama setelah mobil dipakai lebih dari 3.000 kilometer, tidak ada salahnya Kawan bisa melakukan penggantian oli mesin secara berkala di bengkel langganan terpercaya. Supaya performa mesin mobil kesayangan tetap terjaga
3. Cek Ketersediaan Air Wiper dan Oli Rem/Transmisi serta Oli Power Steering (Jika Power Steering masih menggunakan oli)
Segera cek dan tambahkan air wiper pada tabung air wiper. Jangan pandang remeh air wiper, karena berguna untuk membasuh atau menyeka air pada kaca depan maupun kaca buritan mobil kita. Agar visibilitas dari ruang kemudi tetap terlihat jelas dan jernih.
Disamping itu, cek juga ketersediaan minyak rem dan oli power steering. Jika kondisi berada di bawah standar, bisa kita tambahkan dengan minyak rem atau oli power steering yang disarankan pabrikan. Kondisi oli minyak rem dan power steering tentu berpengaruh sebagai piranti standar keselamatan, keamanan dan kenyamanan dalam berkendara. Khususnya untuk transportasi jarak jauh
4. Cek Tekanan Angin pada Keempat Ban Utama dan Ban Serep
Jangan lupa untuk senantiasa memeriksakan kondisi tekanan angin ban mobil kesayangan kita, baik empat ban utama dan ban serep. Untuk ban, bisa kita jaga tekanan ban antara 35 hingga 38 psi tergantung bobot dan beban kendaraan.
Namun jangan mengisi tekanan ban melebihi tekanan angin 40 psi karena dikhawatirkan akan kontraproduktif terhadap keawetan ban dan memperbesar resiko pecah jika tekanan ban dalam kondisi berlebih.
5. Cek Kondisi Air dan Kelistrikan Aki
Komponen satu ini kadang kala juga suka dipandang sebelah mata. Demi kelancaran berkendara, tidak ada salahnya memantau ketersediaan dan kecukupan air aki, terkhusus aki basah dengan air elektolit aki yang direkomendasikan. Jangan lupa untuk mengecek tembaga pada kutub positif dan negatif.
Jika kutub tembaga terdapat kotoran kerak putih, bisa Kawan bersihkan dengan amplas berikut air hangat agar kerak langsung raib. Untuk aki kering, cukup periksakan kondisi aki maupun kutub positif dan negatif. Jika aki sudah lemah, baiknya kita ganti di bengkel terpercaya
6. Periksa Kondisi Lampu-Lampu dan Karet Wiper Penyapu Kaca
Satu lagi, jangan kita lupa mengecek kondisi lampu pada mobil kita. Seperti lampu senja, lampu besar, lampu sen, lampu segitiga (hazard), dan lampu rem serta lampu kabin. Pastikan semua lampu dalam kondisi menyala sempurna sesuai fungsinya.
Kawan GNFI juga sebaiknya bisa membersihkan karet wiper penyapu kaca depan dan belakang, jika ada. Jika karet wiper sudah retak atau getas, baiknya segera diganti dengan karet wiper sesuai rekomendasi pabrikan di bengkel langganan kita
7. Cuci Body dan Interior Mobil agar Senantiasa Bersih dan Sedap Dipandang
Terakhir, setelah mengecek dan memeriksakan seluruh 6 tips diatas, jangan lupa untuk mencuci mobil dengan apik dan bersih. Bisa kita lakukan secara mandiri di garasi rumah, atau bisa kita lakukan pencucian mobil pada bengkel cuci mobil terpercaya.
Jangan lupa untuk memperhatikan kebersihan ban dan velg. Aplikasikan semir ban pada keempat roda dengan kuas sehingga ban dan velg mobil selalu tampak prima serta terjaga.
Selamat mencoba!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
