Museum Taman Prasasti merupakan salah satu destinasi museum yang dapat Kawan GNFI kunjungi di Jakarta. Berbeda dengan museum-museum lain di Jakarta, museum ini sebagian besar berisikan pemakaman Belanda, lho!
Museum yang terletak di Jalan Tanah Abang No. 1, Jakarta Pusat, merupakan tempat yang cocok untuk mempelajari kisah-kisah para tokoh penting dari berbagai periode sejarah. Yuk, kita jelajahi!
Sejarah Museum Taman Prasasti
Museum Taman Prasasti dengan keindahan makamnya ternyata menyimpan banyak cerita memilukan. Menukil dari Historical Sights of Jakarta yang ditulis oleh Adolf Heuken, dahulu tempat ini merupakan pemakaman yang dikhususkan bagi para petinggi di Batavia.
Lahan ini dihibahkan oleh W. V. Halventius, putra Gubernur Jenderal Jeremias Van Rimsdijk (1775-1777) untuk dijadikan taman pemakaman baru yang disebut Kerkhoflaan. Lahan ini resmi digunakan pada tanggal 28 September 1795.
Pemakaman ini merupakan menjadi tempat dimakamkannya para warga Batavia yang meninggal akibat wabah penyakit. Dikarenakan kesulitan lahan waktu itu, maka jenazah-jenazah tersebut dimakamkan di sini.
Museum Taman Prasasti Tahun 1880 | Source: KITLV
Pemakaman ini kemudian ditutup pada tahun 1975. Pada tanggal 9 Juli 1977, pemerintah mengambil alih pemakaman ini dan menjadikannya museum bernama Museum Taman Prasasti. Gubernur Jakarta yang meresmikan museum ini adalah Pak Ali Sadikin.
Koleksi Museum Taman Prasasti
Koleksi yang terdapat di Museum Taman Prasasti sebagian besar merupakan nisan Belanda. Nisan ini diletakkan secara tegak, berbaring dan ditempelkan pada tembok taman. Bahan dari nisan di sini juga beragam, mulai dari batu andesit, batu marmer, batu granit, dan logam.
Berikut beberapa nisan-nisan yang ada di Museum Taman Prasasti:
1. Makam Tokoh Penting Masa Kolonial
Banyak tokoh penting yang dimakamkan di sini. Tokoh tersebut dapat berupa pejabat kolonial maupun keluarganya seperti Olivia Mariamne Raffles, istri dari Gubernur Jenderal Inggris Thomas Stamford Raffles.
Nisan-nisan di Museum Taman Prasasti | Source: Wikimedia Commons
Terdapat pula makam tokoh akademisi masa kolonial seperti Dr. W. F. Stutterheim, ahli purbakala. Selain itu terdapat makam dari H.F. Roll, dokter kelahiran Belanda yang menggagas Sekolah Tinggi Dokter Indonesia (STOVIA). Bahkan tidak sedikit para pastur yang dimakamkan di sini.
Bentuk nisan-nisannya juga sangat unik. Ada yang berbentuk seperti bangunan megah, ada yang berbentuk tugu, ada yang berbentuk menyerupai manusia, dan lain-lain.
2. Maket Kuburan Pahlawan Nasional Indonesia
Di Museum Taman Prasasti juga terdapat beberapa makam tiruan pahlawan nasional Indonesia. Beberapa di antaranya makam Raden Patah, I Gusti Ngurah Rai, Sultan Iskandar Muda, dan Pangeran Antasari.
3. Replika Benda-Benda Bersejarah
Selain nisan, di Museum Taman Prasasti memiliki koleksi seperti kereta jenazah pada masa kolonial. Tidak hanya itu, terdapat pula peti jenazah dari Bung Karno dan Bung Hatta, lho!
Harga Tiket dan Jam Buka
Nah, apabila Kawan GNFI hendak menikmati suasana dan melihat-lihat koleksi di Museum Taman Prasasti, maka akan dikenakan harga tiket sebesar Rp5.000 untuk dewasa, Rp3.000 untuk mahasiswa, dan Rp2.000 untuk anak-anak.
Museum Taman Prasasti beroperasi setiap hari, kecuali hari Senin dan hari libur nasional. Untuk jam buka, museum ini dibuka mulai pukul 09.00-15.00 WIB.
Sekian untuk penjelasan terkait Museum Taman Prasasti. Museum yang dahulu merupakan tempat pemakaman ini menyimpan banyak kisah yang menarik untuk diziarahi. Tempat ini sangat cocok untuk dikunjungi oleh Kawan GNFI bersama teman, keluarga, maupun pasangan, lho!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News