bertemu pesut si ikon kota samarinda di desa wisata pela - News | Good News From Indonesia 2025

Bertemu Pesut, si Ikon Kota Samarinda di Desa Wisata Pela

Bertemu Pesut, si Ikon Kota Samarinda di Desa Wisata Pela
images info

Bertemu Pesut, si Ikon Kota Samarinda di Desa Wisata Pela


Setiap kota pasti punya ikon mereka sendiri, begitu juga Kota Samarinda, Kawan. Nah, ibukota Provinsi Kalimantan Timur ini punya pesut mahakam sebagai ikon mereka. 

Untuk Kawan GNFI yang belum tahu hewan pesut, kamu mungkin bisa mempertimbangkan berkunjung ke Desa Wisata Pela, nih! Kawan GNFI bisa berkenalan langsung dengan pesut, si hewan endemik Indonesia. Jika Kawan mau, mungkin bisa berkunjung juga ke IKN. Seru banget, kan? 

Pesut Hewan Endemik Kalimantan

Pesut Mahakam (WWF)
info gambar

Pesut Mahakam (WWF)


Pesut Mahakam yang mempunyai nama latin Orcaella brevirostris adalah hewan asli Kalimantan Timur. Sebagai mamalia air yang hanya hidup di air tawar, pesut mahakam ini hanya bisa ditemukan di Teluk Balikpapan dan Sungai Mahakam saja. Maka dari itu, tidak heran jika pesut menjadi ikon Kota Samarinda, Kawan. 

Bersaudara dengan lumba-lumba, pesut mahakam memang terlihat mirip dengan lumba-lumba. Akan tetapi, keduanya pasti punya perbedaan. Dilansir dari Mongabay, pesut ini berwarna putih keabuan. Kemudian, bentuk kepalanya bulat dengan dahi yang tinggi, serta tidak memiliki moncong. Badannya pun lebih lurus dan tegap. 

Sayangnya, pesut mahakam masuk ke dalam kategori sangar terancam punah (critically endangered), Kawan. Berkurangnya populasi pesut juga semakin diperparah dengan aktivitas industri dan perikanan.

baca juga

Selain itu, air sungai yang tercemar zat berbahaya dan mikroplastik juga menjadi alasan matinya beberapa pesut akhir-akhir ini. Dengan rasio pertumbuhan pesut yang kecil, sudah seharusnya hewan ini dilindungi oleh semua pihak.

Desa Wisata Pela 

Terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, keberadaan Desa Wisata Pela tidak jauh dari IKN, hanya sekitar 98 kilometer. Desa Pela sendiri merupakan desa wisata berbasis alam yang fokus dalam konservasi pesut mahakam.

Tidak hanya itu, desa ini juga melakukan pengawasan terhadap penangkapan ikan ilegal, dan penanaman pohon. Desa ini punya kelompok sendiri untuk melakukan tugas tersebut, yaitu Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Pesut Lestari. 

Dengan usahanya tersebut, Desa Wisata Pela meraih beberapa penghargaan. Di tahun 2022, desa ini mendapat penghargaan dari Kalpataru.

Kemudian, di awal tahun 2025, Desa Pela kembali meraih penghargaan bergengsi di tingkat nasional, yakni dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI.

Para pengunjung pun bisa menikmati berbagai aktivitas yang berbeda dari tempat lain di Desa Pela. Jika ingin melihat suasana Desa Pela, para pengunjung dapat melakukan susur sungai dengan longboat dari dermaga di Kota Bangun menuju Desa Pela.

Perjalanan tersebut memakan waktu sekitar 30 menit. Jika beruntung, pelancong yang melakukan susur sungai bisa saja melihat si pesut mahakam yang sedang lewat.

Desa Pela juga menyediakan hiburan yang edukatif melalui Museum Desa Pela atau Museum Nelayan. Para pengunjung dapat belajar bagaimana cara menangkap ikan yang ramah lingkungan, sehingga menyebarkan kesadaran bahayanya illegal fishing ke pengunjung. Selain itu, para pengunjung juga dapat bermain air di tepian sungai dan juga berfoto-foto di berbagai titik.

baca juga

Untungnya, dalam melakukan kegiatan wisata dan konservasi alam, Desa Pela tidak sendiri. Mereka juga berkolaborasi dengan Yayasan Rare Aquatic Species of Indonesia, PT Pertamina Hulu Mahakam, dan pemerintah setempat. Dengan begitu, manfaat dari adanya Desa Wisata Pela ini didukung oleh banyak pihak dan dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.

Bagaimana Kawan GNFI? Kira-kira apa saja yang ingin kamu lakukan jika mengunjungi Desa Wisata Pela ini?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.