Pontianak merupakan ibu kota yang berada di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kota tersebut dapat menjadi destinasi wisata liburan yang dapat dikunjungi bersama teman, keluarga, atau kekasih.
Meskipun bukan kota yang besar seperti Jakarta, tetapi Pontianak memiliki beberapa objek wisata yang tidak kalah menarik yang dapat ditemukan di tengah kota dan pinggir kota.
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tentang beberapa destinasi wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan.
Tugu Khatulistiwa
Tugu Khatulistiwa merupakan tugu yang dibangun sebagai penanda area atau titik yang dilewati garis khatulistiwa. Hal tersebut menjadikan Kota Pontianak dikenal sebagai Kota Khatulistiwa.
Pengunjung dapat menikmati Tugu Khatulistiwa sepanjang hari karena tugu tersebut beroperasi selama 24 jam dan ramai dikunjungi oleh wisatawan pada saat akhir pekan. Harga tiket masuk ke Tugu Khatulistiwa gratis sehingga pengunjung tidak perlu mengeluarkan uang.
Tugu Khatulistiwa dapat ditemukan di Taman Khatulistiwa sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak, tepatnya berada di Pontianak Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Pengunjung dapat mengamati peristiwa yang menarik ketika di sekitar Tugu Khatulistiwa, yaitu ketika matahari berada tepat di garis khatulistiwa atau disebut juga fenomena titik kulminasi matahari.
Peristiwa tersebut terjadi pada siang hari sehingga posisinya akan berada di atas kepala. Hal tersebut akan menyebabkan bayangan dari tugu dan sekitarnya akan “menghilang”.
Dilansir dari situs goodnewsfromindonesia.com, fenomena kulminasi matahari hanya dapat dilihat dua kali setiap tahun antara tanggal 21–23 Maret dan 21–23 September. Dengan demikian, pengunjung dapat menyusun jadwal untuk dapat melihat fenomena tersebut.
Saat mengunjungi tugu tersebut, pengunjung diharapkan untuk membawa topi dan menggunakan tabir surya, terutama ketika ingin mengamati fenomena matahari yang berada di khatulistiwa. Topi dan tabir surya akan membantu melindungi tubuh dari paparan dan panasnya sinar matahari.
Taman Alun Kapuas
Taman Alun Kapuas merupakan taman yang berada di sisi pinggir Sungai Kapuas di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Taman tersebut merupakan hasil dari proyek “Waterfront City” dari pemerintah sekitar. Pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan di sekitar taman alun-alun tersebut.
Pengunjung dapat menyusuri Sungai Kapuas menggunakan kapal. Sebelum naik kapal, pengunjung diwajibkan untuk membayar tiket sebesar Rp15.000,00 untuk dewasa dan Rp10.000,00 untuk anak-anak.
Kapal di Taman Alun Kapuas hanya dapat dinikmati pada sore hari, mulai pukul 16.00 WIB hingga malam hari. Waktu yang tepat untuk dapat naik kapal adalah ketika menjelang matahari terbenam karena akan terlihat indah.
Setelah menikmati hembusan angin sore di kapal, pengunjung juga dapat menikmati kudapan yang dijual sekitar Taman Alun Kapuas. Kudapan tersebut dapat membantu untuk menghilangkan rasa lapar ketika sudah lelah berjalan-jalan sepanjang taman.
Selain itu, pengunjung juga dapat melihat Festival Meriam Karbit di sepanjang Sungai Kapuas. Namun, festival tersebut hanya diadakan pada malam terakhir bulan Ramadan untuk menyambut Hari Raya Idulfitri. Dengan demikian, festival tersebut hanya dilaksanakan satu kali setahun.
Oleh karena itu, Kawan GNFI diharapkan dapat meluangkan waktu liburannya untuk dapat mengunjungi Taman Alun Kapuas untuk menikmati Festival Meriam Karbit.
Sebelum mengunjungi Taman Alun Kapuas, pengunjung diharapkan menggunakan sepatu yang nyaman untuk dapat menyusuri sekitar dengan nyaman juga. Selain itu, topi atau payung juga dapat dibawa untuk melindungi Kawan dari paparan sinar matahari atau hujan.
Rumah Radakng
Radakng merupakan salah satu rumah adat dari suku Dayak yang mendiami Kalimantan Barat. Rumah radakng dapat ditemukan di pusat kota Pontianak dan dapat dikunjungi oleh wisatawan. Rumah ini termasuk rumah adat terbesar di Indonesia yang mana bangunannya bisa mencapai 300 meter.
Rumah radakng berlokasi di Jalan Sutan Syahrir, Kota Baru Pontianak, Kalimantan Barat memiliki ukuran panjang 138 meter dengan tinggi 7 meter. Dilansir dari situs kemenparekraf.go.id, Menparekraf, Sandiaga Uno, rumah tersebut dibangun sebagai lokasi destinasi wisata berbasis budaya sehingga wisatawan dapat belajar dan merasakan budaya Kalimantan Barat.
Rumah radakng dapat dikunjungi oleh wisatawan mulai pukul 7.00 - 17.00 WIB. Tiket untuk masuk ke dalam rumah radakng gratis tetapi parkir kendaraan dikenai biaya Rp5.000,00.
Agar dapat lebih nyaman mengunjungi rumah radakng, pengunjung dapat mengunjungi pada sore hari agar tidak terlalu panas. Selain itu, pengunjung dapat bawa kamera karena terdapat beberapa spot instagramable sehingga fotonya dapat estetik.
Dengan segala pesonanya, Pontianak menawarkan pengalaman wisata yang tidak terlupakan. Pengunjung dapat merasakan menginjak kaki di titik nol yang berada di Tugu Khatulistiwa, merasakan hembusan angin di Sungai Kapuas, dan juga berfoto di rumah radakng.
Setiap sudut kota menyimpan cerita menarik untuk dijelajahi, Jadi, tunggu apa lagi? Segera rencanakan perjalanan Kawan ke Pontianak bersama keluarga tercinta atau teman dan merasakan kehangatan serta keindahan Kota Khatulistiwa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News