Bulan Ramadan akan segera datang dalam beberapa hitungan hari lagi. Momen bulan suci bagi umat Islam ini tentu ditunggu-tunggu oleh setiap Muslim yang ada di seluruh dunia.
Sebab bulan Ramadan menjadi momentum bagi umat Muslim untuk bisa beribadah dengan maksimal. Apalagi ada ibadah puasa sebulan penuh yang memang diwajibkan bagi umat Muslim untuk dijalankan pada bulan ini.
Selain itu, ganjaran pahala yang didapatkan di bulan Ramadan diketahui juga berkali-kali lipat lebih banyak jika dibandingkan dengan momen lainnya. Sedikit alasan inilah yang membuat momentum bulan puasa menjadi sangat penting bagi setiap umat Muslim di seluruh dunia.
Namun makin bertambahnya usia, masuknya momentum bulan suci ini tetap tidak memengaruhi produktivitas seseorang setiap harinya. Misalnya bagi orang yang sudah bekerja, dia akan tetap menjalankan rutinitasnya seperti biasa.
Hal ini tentu berbeda dengan rutinitas siswa sekolah yang di beberapa daerah diliburkan pada saat momen bulan puasa. Contohnya saja di Padang, Sumatra Barat, kegiatan pembelajaran selama bulan Ramadan dialihkan di masjid-masjid sekitar tempat tinggal siswa selama momen ini.
Mundur beberapa puluh tahun silam, tepatnya pada 1950, pemerintah Indonesia ternyata pernah memberikan libur kerja bagi para pekerja ketika memasuki awal bulan Ramadan. Bahkan libur awal Ramadan ini pertama kali diberikan kepada setiap kantor pemerintah Indonesia pada waktu itu.
Lantas bagaimana kondisi momen bulan Ramadan di Indonesia pada 1950, khususnya terkait pemberian libur di awal bulan bagi setiap pekerja di kantor pemerintah? Temukan jawaban lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Libur Awal Ramadan 1950
Awal Ramadan pada 1950 jatuh pada Sabtu, 17 Juni. Beberapa surat kabar memberitakan tentang penentuan awal bulan Ramadan bagi umat Muslim yang diumumkan oleh Kementerian Agama Indonesia pada waktu itu.
Selain mengabarkan tentang awal bulan Ramadan, beberapa surat kabar juga memberitakan tentang adanya libur bagi setiap pekerja di kantor pemerintah pada momen ini. Contohnya saja bisa Kawan lihat pada artikel "De Puasa-tijd" yang terbit di Nieuwe courant pada 16 Juni 1950.
Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa semua kantor pemerintah akan diliburkan pada awal bulan puasa. Tidak hanya itu, semua layanan publik juga diliburkan pada waktu itu.
Momentum ini juga menjadi salah satu peristiwa bersejarah bagi pemerintah Indonesia. Sebab kejadian ini merupakan kali pertama di mana kantor-kantor pemerintah serta layanan publik akan diliburkan pada awal bulan Ramadan.
Tidak hanya itu, beberapa kantor dan layanan publik juga turut mengiklankan bahwa mereka akan tutup pada momen ini. Misalnya saja, Museum dan Perpustakaan Lembaga Kebudajaan Indonesia dan Kantor Pos Pusat Jakarta yang memasang iklan di Java Bode untuk memberitahukan bahwa layanan mereka akan tutup pada hari itu.
Pemberitahuan libur pada awal Ramadan 1950 | Het nieuwsblad voor Sumatra
Selain itu, De Javasche Bank (cikal bakal Bank Indonesia) dan bank lainnya juga memasang iklan di Het nieuwsblad voor Sumatra untuk mengabarkan terkait tutupnya layanan di awal Ramadan.
Tidak Hanya di Awal Ramadan
Momentum libur bagi para pekerja ini tidak hanya terjadi di awal Ramadan saja. Dilihat dari artikel "Feestdagen tijdens Puasa-tijd" yang terbit di Het nieuwsblad voor Sumatra pada 16 Juni 1950, kantor pemerintah juga akan tutup pada saat momen 17 Ramadan yang jatuh pada Senin, 3 Juli 1950.
Sama seperti sebelumnya, momentum libur pada saat peringatan turunnya Al-Qur'an atau Nuzulul Quran juga menjadi kali pertama terjadi dalam sejarah Indonesia. Selain itu, kantor pemerintah juga akan tutup pada Senin, 17 Juli 1950.
Waktu libur yang diberikan ini tepat sehari setelah hari raya Idulfitri yang ditetapkan jatuh pada Minggu, 16 Juli 1950.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
