Indonesia sering disebut sebagai negeri seribu budaya karena keberagaman suku dan etnisnya. Setiap daerah memiliki tradisi unik dalam menyambut bulan suci. Di Yogyakarta, ada tradisi padusan, di Jakarta, yang terkenal nyorog, sedangkan di Bali terdapat megibung, dan masih banyak lagi. Bagaimana tradisi menyambut Ramadan di kampung halaman Kawan?
Sesuai sunnah rasul, umat Islam juga memiliki berbagai amalan yang dianjurkan menjelang bulan Ramadan. Di antaranya adalah memperbanyak puasa di bulan sya’ban, mempererat silaturahmi, serta meningkatkan doa dan ibadah.
Di Indonesia, nilai Islam ini sering kali berakulturasi dengan budaya lokal. Contohnya, tradisi kupatan di Tuban, Jawa Timur, yang mempererat silaturahmi dengan saling berbagi, atau Roan Akbar, yaitu kerja bakti di pondok pesantren untuk menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mempererat ukhuwah sesama.
Kata roan pasti tidak asing di kalangan santri. Asalnya dari Bahasa Jawa, yang berarti kerja bakti bersama. Kegiatan ini telah menjadi warisan tradisi fardhu ain di pondok, terutama di Jawa. Tujuannya agar santri lebih nyaman dan khusyuk ibadah selama puasa.
Terkait Pelaksanaan Roan
Kawan pasti tak asing dengan hadis Rasulullah SAW, “Kebersihan sebagian dari iman” yang menekankan bahwa setiap muslim agar senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Jika lingkungan bersih, maka akan terhindar dari penyakit.
Melansir dari nu.or.id, roan tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, namun juga mempererat tali silaturahmi antar sesama. Basnang Said, selaku Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama ungkap, roan dapat membangun rasa persatuan dan semangat kolektif dalam menjalani ibadah di bulan suci.
Kegiatan ini dilakukan rutin setiap hari Jumat, bukan hanya menjelang ramadan. Di beberapa pondok, santri yang tidak mengikuti akan dikenakan sanksi karena hal ini juga berfungsi untuk melatih kedisiplinan.
Lebih lanjut, pelaksanaan roan di pesantren dibagi sesuai dengan asrama atau kamar masing-masing santri agar efektif. Namun, ada juga pondok yang membagi tugas berdasarkan tempatnya, seperti menyapu lapangan, menguras bak kamar mandi, mengepel aula atau membersihkan saluran selokan.
Seringkali santri yang lebih senior berperan sebagai pengawas, sementara santri baru banyak terlibat tugas fisik. Seusai kegiatan roan, biasanya ada sesi quality control oleh pengurus atau senior. Jika masih ada yang kotor maka pengurus akan meminta tanggung jawab santri. Lain lagi, bila seniornya yang memimpin, maka merea akan diminta membersihkan.
Uniknya beberapa pesantren menyemarakkan roan dengan kegiatan meriah. Melansir dari smol.id, santri pondok pesantren Futuhiyyah, Demak gelar kegiatan senam massal, roan dan makan bersama guna memperingati hari santri. Dalam kegiatan tersebut, tampak antusiasme para santri mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan.
Roan sebagai Warisan Budaya
Roan bukan hanya aktivitas rutin di pesantren, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang terus dipertahankan. Tradisi ini diwariskan dari generasi ke generasi sebagai wujud kepedulian terhadap kebersihan, kedisiplinan, dan kebersamaan. Banyak pondok menjadikan roan sebagai identitas khas yang mencerminkan nilai gotong royong dan tanggung jawab sosial di lingkungan santri.
Mengutip dari nu.or.id, KH Lukman Hakim selaku pengasuh pesantren AL Hamid Jakarta Timur memaknai kegiatan ini sebagai penerapan sila ketiga Pancasila, yaitu persatuan. Biasanya sesuai roan akan ada mayoran atau makan bersama, ini juga disebut beliau sebagai cerminan sila keadilan sosial.
Seiring perkembangan zaman, roan tetap bertahan. Beberapa pesantren mulai menggunakan alat kebersihan modern agar kerja bakti lebih efektif, sementara yang lain mengemasnya dalam bentuk kegiatan sosial yang lebih luas, seperti kompetisi kebersihan atau aksi bersih-bersih di luar lingkungan pesantren.
Menjaga dan mengembangkan Roan tidak hanya membantu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, tetapi juga memperkuat semangat gotong royong serta kebersamaan. Dua nilai yang telah lama menjadi ciri khas budaya Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News