ini hadiah dari raja solo bangunan masjid tua di klaten ini masih terjaga keasliannya - News | Good News From Indonesia 2025

Ini Hadiah dari Raja Solo, Bangunan Masjid Muslimin Giri Purno di Klaten Ini Masih Terjaga Keasliannya

Ini Hadiah dari Raja Solo, Bangunan Masjid Muslimin Giri Purno di Klaten Ini Masih Terjaga Keasliannya
images info

Ini Hadiah dari Raja Solo, Bangunan Masjid Muslimin Giri Purno di Klaten Ini Masih Terjaga Keasliannya


Masjid Muslimin Giri Purno di Desa Pakahan, Kecamatan Jogonalan, Klaten menjadi salah satu masjid kuno yang masih berdiri hingga sekarang. Masjid ini konon merupakan hadiah dari Raja Solo, Pakubuwono X untuk seorang tabib bernama Ki Karsodimejo.

Dimuat dari Detik, Sukarno yang merupakan cucu dari Ki Karsodimejo menceritakan kedekatan kakeknya dengan PB X. Ketika itu, kakeknya bisa menyembuhkan keluarga raja yang sedang sakit.

baca juga

Menurut Sukarno, kakeknya sebenarnya orang biasa tetapi gemar bertirakat sehingga memiliki daya linuwih (kelebihan). Sukarno mengungkap saat meminta saran kepada kakeknya, raja mengirimkan ke di Dusun Kauman, Desa Kalitengah, Kecamatan Wedi.

"Pernah ada keluarga keraton sakit kritis dibawa ke kakek saya dan sembuh. Kalau ada problem keraton pun, kadang kakek saya yang diminta saran," jelas Sukarno.

Karena hal itu, PB X ingin memberikan hadiah kepada Ki Karsodimejo. Tabib itu lalu meminta bisa dibangunkan kompleks yang seperti makam Imogiri.

"Karena dekat dengan PB X, kakek saya diminta mengungkapkan keinginannya. Keinginan kakek adalah membangun kompleks makam mirip makam Imogiri sehingga dibantu PB X dan Ratu Mas dari Yogyakarta," tutur Sukarno.

Masih terjaga keasliannya 

Masjid yang selesai pembangunan pada 1932 atau tahun Jawa 1862 ini memang mempunyai tampilan yang khas. Masjid ini memiliki gerbang yang menyerupai gerbang Masjid Agung Keraton Surakarta.

Gerbang masjid yang berada di tepi jalan desa itu mempunyai tembok tebal layaknya benteng dengan satu pintu masuk utama dan dua pintu kecil di kanan kirinya. Di atas Plengkung pintu gerbang terdapat gambar bulan bintang, tulisan aksara Jawa dan tahun pembangunannya.

“Bangunannya masih asli, memang bangunannya tidak boleh diubah. Hanya saja mengecat ulang, merehab yang rusak, kemudian ganti keramik. Dulunya lantainya keramik abu abu dan sudah rusak,” jelas takmir Masjid Muslimin Giri Purno Sariaji yang dinukil dari Berita Satu.

baca juga

Di sisi selatan masjid, terdapat kolam dengan tembok tugu di tengahnya. Pada sisi depan tugu tembok terpasang lempeng batu marmer bertuliskan aksara Jawa cukup panjang.

Bagian teras masjid ditopang enam tiang berbentuk silinder mirip tiang pada bangunan keraton. Terasnya berundak tiga dari batu andesit dan di mihrabnya terdapat simbol menyerupai simbol keraton Sri Radya Laksana.

Di sisi selatan masjid sedikit ke barat, terdapat gerbang berundak 10 tangga mirip gerbang Astana (makam) raja-raja Jawa. Gerbang itu merupakan pintu masuk ke Pasaran Ki Karsodimejo dan keluarganya.

Dikelola warga setempat

Sukarno mengungkapkan setelah kakeknya meninggal dunia pada tahun 1940-an, masjid ini dikelola oleh warga setempat. Dirinya sendiri yang mengelola makam leluhurnya.

"Pengelolaan makam saya, tapi masjid diserahkannya ke warga setempat. Di hari tertentu masjid ramai didatangi jamaah luar untuk berzikir tahlil," tutur Sukarno.

baca juga

Masjid ini menjadi begitu ramai ketika bulan Sapar. Karena ada kegiatan pembagian apem yang sudah menjadi tradisi turun temurun dari keluarga.

Salah seorang warga, Sartini mengungkapkan ketika bulan Ramadan masjid ini selalu ramai dengan jemaah. Masjid yang mampu menampung jamaah sekitar 300 orang ini selalu ramai dengan kegiatan ibadah.

"Ya Ramadan untuk kegiatan biasa ramai untuk jamaah, tarawih, tadarusan. Ada juga untuk TPA anak-anak," lanjut Sartini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.