mengingat kepopuleran bioskop kelud di malang ketika yang bisa bubarkan hanya gerimis - News | Good News From Indonesia 2025

Mengingat Kepopuleran Bioskop Kelud di Malang, Ketika yang Bisa Bubarkan Hanya Gerimis

Mengingat Kepopuleran Bioskop Kelud di Malang, Ketika yang Bisa Bubarkan Hanya Gerimis
images info

Mengingat Kepopuleran Bioskop Kelud di Malang, Ketika yang Bisa Bubarkan Hanya Gerimis


Bioskop Kelud merupakan ikon hiburan bagi masyarakat Malang pada era 1970 hingga 1980-an. Bioskop ini menjadi primadona bagi masyarakat kelas menengah bawah karena menawarkan pengalaman berbeda.

Dimuat dari Merdeka, bioskop yang berada di Jalan Kelud, Kecamatan Klojen, kota Malang ini didirikan pada tahun 1970 oleh dua anggota Brimob, Noersalam dan Marsam. Pada awalnya, dua orang anggota polisi ini mengoperasikan bioskop keliling.

Hal yang berbeda dari bioskop lainnya karena sistem bioskop drive-in yang memungkinkan pengunjung masuk dengan kendaraan mereka. Bioskop ini menggunakan layar sebesar 4x6m sejauh 70m, sehingga tidak akan terganggu dengan objek lainnya.

Setiap hari, Bioskop Kelud selalu ramai sejak pukul 7 malam tidak peduli hari kerja atau hari libur. Bioskop ini akan ditutup apabila diguyur hujan, sehingga masyarakat Malang menjulukinya Misbar Dulek atau gerimis bubar.

Ketika itu, Bioskop Kelud paling banyak dikunjungi karena harga karcisnya yang relatif lebih murah. Tentu saja dengan harga murah, biasanya film tersebut sudah diputar di bioskop-bioskop lain baru sekitar seminggu kemudian ditayangkan di Dulek.

Catatkan rekor

Bioskop Kelud memutar film-film yang bervariasi mulai dari film lokal hingga film India yang terkenal dengan tarian dan busana minimnya. Film-film dengan tema sensasional dan laga koboi menjadi favorit di kalangan penonton saat itu.

Pera 70an film yang paling diminati warga Malang adalah film India, karena banyak tarian dan wanita berbusana minim. Kedua, film Lokal yang cenderung ‘panas’ dan film ketiga yakni film laga koboi dari barat.

Bioskop Kelud pernah mencatatkan rekor penonton sebanyak 7000 pasang mata saat pemutaran film Inem Pelayan Seksi yang dibintangi Titiek Puspa dan Doris Callebaute.

Hal yang membuat menarik dari bioskop ini adalah suasananya yang bebas layaknya pasar malam. Sering terjadi interaksi antara satu penonton dan penonton lain serta berbagai komentar, siulan atau tawa untuk merespons berbagai adegan dalam film.

Keramaian dari Dulek akan berlipat khususnya pada malam minggu atau saat liburan. Pada saat itu, orang-orang dari wilayah luar kota akan berbondong-bondong datang memenuhi gedung ini untuk memuaskan keinginan mereka menonton film.

Gulung tikar

Walau menjadi primadona bagi masyarakat Malang, tetapi eksistensi Bioskop Kelud lambat laun terkikis. Hal ini karena munculnya berkembangnya bioskop di pusat perbelanjaan.

Selain itu adanya stasiun TV swasta gratis yang dapat diterima masyarakat kota Malang. Hal yang terakhir adalah banyaknya rental vcd/cd film yang menjadi competitor dari bioskop Kelud.

Mahalnya operasional bioskop Kelud juga menjadi salah satu faktor berhenti operasionalnya bioskop Kelud. Kini, tempat tersebut hanya menjadi sebuah gedung tua dengan halaman yang luas bagi warga untuk meletakkan mobil.

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.