Di tengah bulan Ramadan yang penuh berkah, banjir besar melanda warga Perumahan Jaka Setia Kencana, Bekasi Selatan. Hujan deras yang mengguyur sejak dini hari menyebabkan tanggul jebol dan merendam ratusan rumah dalam hitungan jam.
Warga yang terjebak dalam kepanikan tak memiliki banyak waktu untuk menyelamatkan diri.
Melihat situasi yang semakin mengkhawatirkan, berbagai elemen masyarakat pun bergerak cepat. Sejumlah organisasi, mulai dari tenaga kesehatan, relawan sosial, hingga komunitas kemanusiaan, bersatu dalam aksi solidaritas pada Minggu, 9 Maret 2025.
Aksi ini tidak hanya sekadar membantu, tetapi juga menjadi simbol nyata kepedulian di bulan suci.
Tim gabungan yang terdiri dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Banten, Badan Reaksi Cepat (Baret ICMI Banten), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Satuan Relawan Gerak Cepat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (SARGAP IAKMI), serta beberapa komunitas kemanusiaan lainnya, bahu-membahu membantu para penyintas banjir.
Bantuan Kesehatan dan Logistik Diberikan ke Warga Terdampak
Beberapa aksi kolaborasi untuk kegiatan sosial kemanusian yang dilakukan oleh relawan. (Foto Pribadi)
Sejak pagi hingga menjelang berbuka puasa, relawan mendistribusikan berbagai kebutuhan darurat bagi warga terdampak.
Ratusan paket sembako, alat kebersihan, serta makanan siap saji dan takjil dibagikan agar masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Selain bantuan logistik, tim medis yang terdiri dari dokter, apoteker, dan tenaga kesehatan lainnya memberikan layanan pemeriksaan gratis. Beberapa warga mengalami gangguan kesehatan seperti infeksi kulit, diare, dan gangguan pernapasan akibat paparan air banjir yang kotor.
Relawan juga mendistribusikan obat-obatan dan vitamin untuk membantu pemulihan kondisi kesehatan masyarakat.
Ketua Badan Reaksi Cepat Ikatan Cendikiawan Muslin Orwil Banten (BARET ICMI), Dr. Atep, menyampaikan bahwa aksi kemanusiaan ini bertujuan untuk memastikan korban banjir mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan secepat mungkin.
"Kami mengutamakan respons cepat agar warga terdampak bisa segera mendapatkan bantuan. Selain distribusi logistik, kami juga fokus pada layanan kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit pasca-banjir," ujarnya saat memantau langsung proses penyaluran bantuan di lokasi.
Pemulihan Pasca-Banjir Masih Menjadi Tantangan
aksi sosial lainnya seperti pembagian sembako, pengecekan kesehatan & pembagian alat alat kebersihan, (foto pribadi)
Meski berbagai komunitas relawan telah memberikan bantuan yang cukup besar, kondisi di lapangan masih memerlukan perhatian lebih lanjut.
Banyak rumah warga mengalami kerusakan parah, sementara upaya evakuasi dan bantuan dari pemerintah daerah belum terlihat secara signifikan.
Relawan terus berkoordinasi untuk memperluas distribusi bantuan dan memastikan warga yang terdampak dapat bertahan dalam kondisi darurat ini.
Mereka juga mengimbau pihak terkait agar segera mengambil langkah lebih lanjut dalam penanganan bencana dan pemulihan pasca-banjir di wilayah Bekasi Selatan.
Dengan tingginya dampak yang ditimbulkan oleh banjir di wilayah bekasi ini, berbagai pihak berharap adanya solusi jangka panjang dalam mitigasi bencana.
Selain bantuan darurat, upaya pemulihan dan pencegahan banjir di masa mendatang menjadi perhatian utama agar kejadian serupa tidak terus berulang.
Hardiman Gurici salah satu relawan yang tergabung di Badan Reaksi Cepat Ikatan Cendikiawan Muslin Orwil Banten (BARET ICMI) & Saturan Relawan Gerak Cepat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (SARGAP IAKMI) menuturkan,
"Kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh para relawan pada hari ini menunjukkan pentingnya solidaritas dan aksi cepat dalam situasi darurat. Dengan kolaborasi berbagai elemen masyarakat, diharapkan proses pemulihan dapat berjalan lebih efektif dan membantu warga terdampak untuk kembali bangkit." ungkapnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News