kisah unik ketika bahasa arab jadi penyemangat erni usai ditolak fk - News | Good News From Indonesia 2025

Kisah Unik, Ketika Bahasa Arab Jadi Penyemangat Erni Usai Ditolak FK

Kisah Unik, Ketika Bahasa Arab Jadi Penyemangat Erni Usai Ditolak FK
images info

Kisah Unik, Ketika Bahasa Arab Jadi Penyemangat Erni Usai Ditolak FK


Bagi sebagian besar orang, Fakultas Kedokteran memanglah impian, termasuk bagi Erni. Tapi bagi Erni, Bahasa Arab adalah penyelamat.

Erni Puspita Sari adalah satu dari sosok yang inspiratif. Di balik kisah gagalnya tembus di Fakultas Kedokteran, ia justru menemukan jalan hidupnyanya lewat bahasa Arab. Ia kini menjadi bagian dari pegiat bahasa Arab dengan misi utama untuk menggalakkan bahasa Arab, khususnya di kalangan pelajar.

“Dulunya saya adalah pejuang FK, dan karena nggak lolos, sempat nekat nggak mau melanjutkan kuliah karena nggak ada feel sama jurusan yang lain.” Kata Erni, sebagaimana dalam wawancara langsung dengan GNFI.

Sebelum menemukan minat terhadap bahasa Arab, Erni tentu pernah merasakan kehilangan gairah terhadap apapun, termasuk melanjutkan pendidikan jenjang S1. Maka, setelah lulus SMA, ia tidak langsung melanjutkan kuliah. Ia terlebih dahulu memutuskan memilih bekerja sebagai kasir di minimarket hingga melanjutkan hafalan Al-Qur’an di Kediri.

baca juga

Di Kampung Inggris tapi Belajar Bahasa Arab

Pertemuan Erni dengan minat Bahasa Arab dalam dirinya cukup unik. Ia termotivasi belajar bahasa Arab dari novel karya Habiburrahman El Shirazy yang dibacanya.

Setelah jatuh bangun membangun motivasi diri usai tidak lolos FK, Erni memutuskan untuk belajar di Kampung Inggris Pare. Di sana, ia bertekad untuk melanjutkan hafalan Al Qur’an yang telah dimulainya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Di sana pula, ia memilih untuk tidak belajar bahasa Inggris, melainkan memilih mendalami kemampuan bahasa Arab.

Keputusan yang unik ini diambil setelah ia membaca sebuah novel besar, Ayat-Ayat Cinta. Dari novel itu, dirinya membayangkan tengah berada di Al Azhar dan berkomunikasi menggunakan bahasa Arab.

“Di sana harus banget milih kursus bahasa, Inggris atau Arabic. Saya pikir, saya sudah belajar bahasa Inggris dari TK, jadi Arabic aja. Selain itu, habis baca ayat-ayat cinta, seru juga bayangin suasana perkuliahan di Al Azhar,” jelasnya.

baca juga

Sesama Dokter, tapi Da’i adalah Dokter Jiwa

Usai belajar di Kediri, Erni kemudian melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, tepatnya di Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Ar Raayah, Sukabumi. Ia memilih jurusan Komunikasi & Penyiaran Islam (KPI). Tekadnya ialah ingin menjadi da’i agar memberikan manfaat kepada masyarakat.

“Saya mendengar nasihat seorang syaikh yang berkata bahwa da'i adalah dokter jiwa. Jika dokter badan salah, bisa membunuh manusia, seorang da'i ketika salah akan membunuh kehidupan seseorang bahkan lebih parah, karena itu berkaitan dengan kehidupan akhirat. Jadi saya berpikir, saya masih bisa jadi dokter dengan belajar bahasa Arab," terang Erni.

Erni tidak memilih jurusan Bahasa Arab sebab di STIBA seluruh mahasiswa diwajibkan berkomunikasi menggunakan bahasa Arab. Erni lebih memilih belajar tentang pola komunikasi agar dapat menyiarkan Islam kepada masyarakat dengan menarik.

baca juga

Semangat Erni Mengajarkan Bahasa Arab

Erni sangat bersemangat mengajarkan bahasa Arab. Tercatat, ia telah aktif di berbagai kegiatan, termasuk menulis, membuat konten, dan mengikuti konferensi internasional.

Ia menjadi bagian dari International Conference Santri Mendunia (ICSM), sebuah konferensi yang bertujuan mempersiapkan generasi santri berwawasan global dan tetap mengakar pada nilai-nilai pesantren. Bahkan, Erni tercatat sebagai Most Outstanding Delegate of International Conference Santri Mendunia 2025.

Menjadi bagian dari anggota konferensi, Erni berperan menjadi mentor penulisan karya tulis ilmiah (KTI) untuk para mahasiswa. Sebab, untuk menjadi perwakilan konferensi, para peserta diwajibkan untuk mengirimkan KTI.

Erni turut berperan membantu para mahasiswa sebab ia memang memiliki banyak pengalaman di bidang kepenulisan. Bahkan, saat ini pun, ia juga menjadi bagian dari penulis di salah satu media Indonesia berbahasa Arab, IndonesiaAlyoum.

IndonesiaAlyoum merupakan platform informasi dan portal berita asal Indonesia yang berbahasa Arab dan secara khusus ditujukan untuk pembaca di Timur Tengah. Platform ini berperan sebagai jembatan informasi antara Indonesia dan dunia Arab.

baca juga

Di luar konferensi, Erna tak luput memanfaatkan sosial media untuk mengajak masyarakat belajar bahasa Arab. Ia aktif membagikan banyak hal di Instagamnya, @ernidanbukubukunya.

Ia bertekad akan membumikan bahasa Arab kepada siapapun, termasuk ke rekannya sendiri hingga memanfaatkan sosial media untuk menjangkau masyarakat luas.

“Di kampus, saya aktif merekomendasikan buku-buku berbahasa Arab ke teman-teman, seperti novel, supaya mereka nggak hanya baca diktat kuliah saja. Agar benar-benar jadi suka sama bahasa Arab, bukan mempelajarinya karena sebuah kewajiban saja,” tegasnya.

baca juga

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.