Bawah Skor adalah komunitas pengarsipan sejarah sepak bola yang berasal dari Kota Yogyakarta. Berbekal fanatisme dan kesadaran tinggi akan pentingnya sejarah persepakbolaan lokal, terutama Persatuan Sepak Bola Indonesia Mataram (PSIM), membuat komunitas satu ini tekun mengarsip, meneliti, serta mereproduksi lagi narasi yang terkumpul untuk dijadikan ke berbagai karya.
Penggagasnya ialah Dimaz Maulana, seorang lulusan Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menilai Bawah Skor sebagai bentuk spirit dan kecintaannya terhadap PSIM. Ia terpicu membentuk komunitas tersebut dari kegelisahan tidak adanya pengarsipan di PSIM yang bisa berdampak ketidaktahuan mengenai sejarah dalam diri suporter yang mencintai tim tersebut.
Dimaz punya banyak mimpi terhadap sepak bola Indonesia, salah satunya menginginkan anak Yogya memperkuat tim nasional di Piala Dunia. Lain daripada itu, ada mimpi yang mungkin bisa lebih diwujudkan olehnya yakni keliling Indonesia demi menyaksikan sepak bola di daerah-daerah.
Keliling Indonesia
Sepak bola tak hanya tumbuh di kota-kota besar di Indonesia. Yang perlu disadari, popularitas olahraga tersebut juga ada di daerah-daerah, dari mulai tingkat kota kecamatan sampai desa.
Sebagai penggila bola, Dimaz menyadari ada banyak keanekaragaman terkait suporter hingga atmosfer yang diciptakan di setiap daerah di indonesia. Dari situ pun ia bermimpi bisa keliling Indonesia demi melihat seperti apa sepak bola bertumbuh dan berkembang di masing-masing daerah.
“Keliling Indonesia jelas. Aku pikir konteks diversity, keragaman. Kan jadi menarik. Sesimpel pengin nonton ke Wonosobo karena pertandingan kemarin tuh kabut turun. Sesuatu pengalaman yang menarik,” kata Dimaz kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.
Suporter Indonesia di tiap-tiap daerah memiliki keunikannya sendiri. Lagu penyemangat, bagaimana mereka menyambut tim tamu, sampai perilaku di dalam stadion, tentunya masing-masing memiliki perbedaan yang menurut Dimaz akan menjadi pengalaman jika dilihat dengan mata kepala sendiri.
“Kita bisa menemukan pengalaman dan membagikan. Konteks yang aku pribadi mimpikan pergi sejauh mungkin lihat sepak bola. Enggak Cuma orang bermain sepak bola, tapi bagaimana suporternya, apa yang terjadi di sana, dan (nantinya) bisa jadi produk, jadi buku, film, pameran,” ucap Dimaz.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News