dewangga si kecil pegiat lingkungan dengan budi daya maggot hingga mendapat penghargaan - News | Good News From Indonesia 2025

Dewangga, Si Kecil Pegiat Lingkungan dengan Budi Daya Maggot hingga Mendapat Penghargaan

Dewangga, Si Kecil Pegiat Lingkungan dengan Budi Daya Maggot hingga Mendapat Penghargaan
images info

Dewangga, Si Kecil Pegiat Lingkungan dengan Budi Daya Maggot hingga Mendapat Penghargaan


“Saya sudah mengolah sampah organik sebanyak 46.020 kg atau 46 ton 20 kg. Saya juga berhasil membudidaya maggot BSF atau dikenal dengan belatung serangga lalat hitam sebanyak 4200 kg dan 875 kg kasgot (bekas maggot) sebanyak,” terang Dewangga Kasyafa Prestian, dikutip dari Tunas Hijau.

Dewangga Kasyafa Prestian, laki-laki yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) turut andil mengelola sampah organik dengan membudidayakan maggot. Kisah ini cukup unik dan inspiratif sebab anak yang baru duduk di bangku sekolah dasar Surabaya telah mampu memahami fungsi dan cara kerja maggot untuk mengolah sampah.

Seperti yang diketahui, maggot BSF adalah jenis lalat hitam (Black Soldier Fly atau Hermetia illucens). Lalat jenis ini kerap digunakan dalam proses daur ulang sampah organik. 

baca juga

Niat Dewangga untuk membudidayakan maggot tercetus saat dirinya ingin turut serta dalam kompetisi di bidang lingkungan hidup. Kompetisi tersebut mendorong para pelajar untuk turut andil dalam menyelesaikan masalah sampah di lingkungan sekitar.

Dalam ajang itu, Dewangga menjadi bagian dari Finalis Pangeran Lingkungan Hidup 2024

Meski kompetisi tersebut telah usia, komitmen Dewangga untuk mengentaskan masalah sampah masih dilakoni hingga saat ini.

baca juga

Kebiasaan Memilah Sampah dari Rumah

Kesadaran Dewangga terhadap lingkungan tidak datang secara tiba-tiba. Sejak ia kecil, keluarganya konsisten menerapkan pemilahan sampah di dalam rumah.

Kebiasaan ini kemudian dibawa ke lingkungan sekolah. Dewangga memantik tindakan teman-temannya untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah-sampah organik bekas makan siang atau bekal dimanfaatkan Dewangga untuk pakan maggot di rumahnya.

Tidak hanya itu, budidaya maggot milik Dewangga juga mendapat setoran sampah dari hotel atau rumah makan. Sampah-sampah tersebut terkadang harus dicacah terlebih dahulu agar mudah dimakan maggot. 

baca juga

“Sampah organik aku dapat dari sisa-sisa makanan di sekolah. Setelah sampah dirajang lalu buat makanan maggot. Aku juga blusukan ke rumah-rumah warga dan pasar untuk mendapatkan dampak organik," jelas Dewangga, dikutip dari Kumparan.

Sejak Februari 2024, ia bergabung dengan Komunitas Maggot BSF untuk belajar banyak mengenai pengelolaan maggot.

“Sejak Februari 2024 ketika ingin mengikuti lomba Pangeran & Putri Lingkungan Hidup 2024. Selain mencari informasi maggot dari internet dan juga bimbingan Ayah, ternyata di lingkungan dekat rumah daerah Kebonsari Surabaya Selatan baru diresmikan rumah maggot Kebonsari, maka dari itu Dewangga juga ingin belajar lebih lanjut mengenai maggot di komunitas tersebut,” kata Ovy, Ibunda Dewangga, dikutip dari RRI.

baca juga

Dewangga Jadi Finalis Pangeran Lingkungan Hidup 2024

Keinginan Dewangga untuk membudidayakan maggot berawal dari motivasinya mengikuti Pangeran & Putri Lingkungan Hidup 2024. Ajang ini menjadi kompetisi sekaligus wadah bagi orang lain untuk peduli lingkungan. 

Berbekal informasi dari internet dan panduan dari ayah, Dewangga akhirnya berperan aktif lewat misi mengurai limbah menjadi berkah.

Penemuan Dewangga dengan ide budi daya maggot bermula saat dirinya turut serta bersama sang ayah membeli pakan burung peliharaan sang ayah. Di titik inilah Dewangga kemudian mengetahui bahwa maggot ternyata memiliki nilai gizi tinggi sebagai pakan satwa.

baca juga

Dewangga berhasil menciptakan beragam produk dari maggot di antaranya, maggot segar, maggot kering, dan maggot pelet. Produk-produk tersebut ditujukan untuk pakan ternak serta pupuk organik cair (POC) untuk tanaman maupun pertanian. 

“Produk dari proyek lingkungan saya adalah fresh maggot, dried maggot, pelet ternak, pupuk organik cair, ikan lele, dan ayam kampung,” jelas putra kedua pasangan Dodyk Prestian dan Dia Sofiarini ini.

Dewangga tercatat memperoleh Juara III Keluarga Sadar Iklim & Tanggap Bencana Nasional 2024 dan Juara I Pengolahan Sampah Organik Keluarga Sadar Iklim & Tanggap Bencana Nasional 2024. Kedua penghargaan nasional itu diraih dari Menteri Sosial RI.

Di tingkat Surabaya, Dewangga berhasil menjadi Finalis Pangeran Lingkungan Hidup 2024, Juara I Pengolahan Sampah Organik Pangeran & Putri Lingkungan Hidup 2024, dan Juara I Ekspos Media Massa Pangeran & Putri Lingkungan Hidup 2024.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.