Perpustakan merupakan kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita Salah satunya perpustakaan Nasional RI Salemba merupakan perpustakaan induk di Indonesia pertama yang menyimpan koleksi yang benilai histori dan ilmiah tinggi yang keberadaanya sekarang dialilh fungsikan sebagai pusat pelestarian dan penyebar luasan informasi.
Perpustakaan Salemba memiliki tanggungjawab besar untuk mejaga kslestarian koleksi agar dapat terus di akses dan dimanfaatkan oleh pengunanya baik saat ini maupun dimasa mendatang. Di mana perpustakaan itu sendiri merupakan jantung atau urat nadi yang menyimpan dan memberikaninformasi kepada penggunanya.
Perpustakan saat ini bukan lagi sekadar tempat menyimpan informasi, tapi lebih dari itu, menjadi sumber informasi. Berbagai informasi dapatditemukan di perpustakan. Mulai dari informasi ilmiah, informasi terkait sejarah hingga informasi populer
Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan disebutkan bahwa perpustakaan adalah lembaga yang menglola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku untuk memernuti kebutuhan, pendidikan bagi peenguna informasi lndonesia.
Perpustakaan sebagai tempat mengumpul, menyimpan, dan pemelihara 'berbagat koleksi bahan pustaka. Agar perpustakan bisa memenuhi tuntutan sebagai pusat deposit pengetahuan, dimana perpustakaan Nasional Salemba sebagai perpustakaan pemeliharan koleksi baik tercetak maupun terekam yang ada diseluruh Indonesia yang dilakukan melalui proses preservasi koleksi. Menurut Eden yang dikutip oleh, Rachman (2016: 5) Preservasi merupakan suatu pertimbangan manajerial dan finansial yang dicrapkan untuk memperlambat kerusakan dari memperpanjang kegunan koleksi (bahan pustaka)./(Setyaningsih and Ganggi 2017)
Di Perpustakaan Nasional Salemba selain memiliki koleksi dari buku juga mempunya koleksi manuskrip dari berbagai daerah di seluruh Indonesia salah satunya seperti koleksi manuskrip atau naskah kuno Indoneisa yang mengandung informasi histori tentang masa lalu. Manuskrip merupakan suatu arsip statis yang memiliki nilai vital.
Dikatakan vital sebab informasi yang terkandung dalamya bernilai histori dan seni, serta sebagai pusat ingatan atau rekaman peristiwa pada masa lampau yang harus dilestarikan untuk generasi berikutnya. Mengingat betapa pentingnya nilai dari manuskrip yang menghubungkan manusia dengan masa lampau serta digunakan dalam pendidikan dan penelitian karna mengandung nilai informasi, maka hal tersebut dijadikan sebagai pertimbangan dalam menentukan suatu kebijakan dimasa yang akan datang(Prastitani and Subekt 2019).
Perawatan bahan pustaka di Perpustakaan Salemba dikenal dengan kegiatan preservasi atau pelestarian, merupakan kegiatan yang sangat penting yang dilakukan perpustakaan dalam melindungi koleksi dari kerusakan, sehingga bahan koleksi dapat digunakan secara maksimal oleh pengguna serta untuk meningkatkan kelestarian informasi yang terkandung dalam naskah tersebut agar bisa terus tejaga hinga anak dan cucu dimasa mendatang (Seyaningsilh and Gianegi 2017).
Pelestarian bahan pustaka perlu dilkukan kerena bahan pustaka mempunyai kondisi fisik yang mudah rusak dan mempunyai umur pakai yang terbatas seperti halnya manuskrip.
Faktor penyebab kerusakan pada bahan pustaka meliputi faktor manusia yang di lakukan secara sengaja ataupun tidak oleh pemustakanya, faktor fsika yang diakibatkan oleh kelembapan suhu yang mengakibatkan koleksi mudah terkena jamur.
Selain itu intensitas cahaya yang mengenai koleksi secara langsung dapat memudarkan wana pada koleksi, falktor kimia menyebabkan memudarnya tulisan dan mengakibakan warna koleksi menguning atau memudar tulisannya yang disebabkan dari zat asam yang terkandng dalam kertas maupun tintanya, faktor Biologi diakitbentksan oleh rayap, debu, serangga, hewan pengaret seperti tikus, dan lain sebagainya, faktor bencana alam seperti kebakaran, ngempa bumi dan banjir. (Watkhid 2021)
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News