Helmy Yahya dikenal dengan banyak atribusi sepanjang hidupnya. Ia bisa disebut sebagai presenter televisi, aktor, akuntan, produser, politikus, sampai pengusaha.
Namun, predikat paling melegendanya ialah “Raja Kuis”. Julukan itu tersemat kepada Helmy karena ia andal mengonsep dan membawa acara banyak kuis yang mewarnai riuh ramai pertelevisian Indonesia sejak 1980-an. Adapun salah satu kuis yang membuat nama Helmy semakin mencuat ialah Siapa Berani? yang dipandunya bersama aktris, Alya Rohali.
Kini Helmy sedang mencicipi kesuksesannya setelah lama malang melintang di industri media. Akan tetapi, di tengah aktivitas yang lebih santai dibandingkan masa lalu bukan berarti ia tidak absen begitu saja melihat perkembangan media zaman sekarang. Rupanya ada sebentuk perasaan capek dalam diri sosok mantan Direktur Utama TVRI tersebut karena semakin maraknya pemberitaan negatif yang didukung pemakaian platform media sosial yang masif di Indonesia.
Capek karena Pemberitaan Negatif
Konten berita negatif yang up to date menjadi pisau bermata dua bagi penggali informasi. Keuntungannya, isu-isu yang berdampak bagi kehidupan jadi lekas diketahui sehingga nantinya bisa mempersiapkan diri agar terhindar dari kemungkinan yang lebih buruk. Namun, kerugiannya jika konten berita negatif dilahap terus-menerus, konon akan mengganggu kesehatan mental.
Helmy sebagai orang yang tumbuh besar di industri media salah satu yang merasakan itu. Ia mengaku capek dengan maraknya pemberitaan negatif di Indonesia lewat berbagai media
“Saya tuh sudah capek dengan berita-berita yang tidak inspiring, menakutkan, fitnah, pelintiran, framing. Tiap pagi enggak mau tuh nonton acara-acara kriminal. Isinya apa? Pembegalan, selingkuh, koruptor tertangkap. Banyak banget,” kata Helmy kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.
Helmy paham berita-berita semacam itu mendongkrak rating kantor media. Akan tetapi, ia tetap berharap masyarakat tidak mudah terpancing menyaksikan atau menikmati pemberitaan negatif setiap harinya.
Memang akan sangat sulit untuk sekadar mengimbau masyarakat agar menjauhi pemberitaan negatif. Oleh karena itu, Helmy merasa sudah menjadi tugas pemerintah berperan aktif untuk mengatasi problem ini.
“Masyarakat menurut saya harus mulai paham. Mengimbau masyarakat supaya tidak menonton yang begituan. Artinya apa? Pemerintah harus hadir,” katanya lagi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News