Helmy Yahya tak bisa dipungkiri sudah dikenal namanya di Indonesia. Selain dikenal sebagai presenter, ia juga memiliki atribusi lain seperti aktor, akuntan, produser, politisi, sampai pengusaha.
“Raja Kuis”, itulah predikat paling melegenda untuk Helmy. Julukan itu tersemat kepada Helmy karena ia andal mengonsep dan membawa acara banyak kuis yang mewarnai riuh ramai pertelevisian Indonesia sejak 1980-an. Adapun salah satu kuis yang membuat nama Helmy semakin mencuat ialah Siapa Berani? yang dipandunya bersama aktris, Alya Rohali.
Kini Helmy masih berkecimpung di industri hiburan dengan mengurus perusahaan media, R66 Media. Di situ, ia mengaku menemukan kenyamanan bekerja sama dengan anak-anak muda yang kebanyakan Generasi Z (Gen Z). Setelah lama kerja bareng, Helmy pun mencoba menarik kesimpulan tegas bahwa anak Gen Z tidak selalu seperti yang distigmatisasikan oleh gen-gen sebelumnya.
Kasihannya Gen Z
Generasi Z yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 disebut mendominasi angka populasi di Indonesia. Tercatat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) yang juga ditampilkan GoodStats, bahwa terdapat 74,93 juta jiwa atau 27,94 persen populasi Gen Z di Indonesia pada 2020.
Sayangnya, kuantitas Gen Z yang semakin tinggi kerap dianggap tidak sebanding dengan kualitasnya. Banyak keluhan dari generasi tua (Milenial, X, Baby Boomer) bahwa Gen Z tidak memiliki kecakapan terutama di dunia kerja.
Helmy Yahya sebagai orang yang bekerja dengan Gen Z tidak sependapat dengan hal itu. Menurutnya, generasi terdahulu mesti sadar yang membentuk pribadi anak-anak Gen Z adalah mereka sendiri.
“Sekarang kasihan Gen Z dikata-katain. Dianggap lembek, gampang motong, enggak bisa komunikasi, enggak bisa jadi team player. Siapa yang membuat mereka begitu? Kita (generasi terdahulu) dong! Kalau lo ada produk yang jelek, yang dimarahin pabriknya dong, metaforanya seperti itu,” kata Helmy kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.
Helmy lantas mencoba membantu menyadarkan generasi terdahulu agar berpikir bijak menyikapi Gen Z. Banyaknya perbedaan antara Gen Z dengan generasi sebelumnya dinilai adalah pengaruh dari perkembangan zaman yang kini masuk era digital. Jadi, jangan heran banyak statistik menyebutkan bahwa Gen Z lebih pandai dengan gawai dan rajin mengonsumsi media.
“Saya tuh membela anak-anak muda. Ayo Gen Z, kita tunjukin kalau kita bisa kerja,” ujar mantan Direktur Utama TVRI tersebut.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News