kata kata bahasa jawa ini sering kali terdengar lucu saat diucapkan - News | Good News From Indonesia 2025

Kata-Kata Bahasa Jawa Ini Sering Kali Terdengar Lucu saat Diucapkan

Kata-Kata Bahasa Jawa Ini Sering Kali Terdengar Lucu saat Diucapkan
images info

Kata-Kata Bahasa Jawa Ini Sering Kali Terdengar Lucu saat Diucapkan


Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan bahasa daerah. Kekayaan tersebut terus dipelihara sejak zaman dulu dari tiap generasi ke generasi tanpa pernah lekang oleh waktu. Tak dapat dipungkiri, bahasa daerah yang berkembang di tiap daerah di Indonesia merupakan jati diri bangsa Indonesia sendiri.

Selain menjadi jati diri bangsa Indonesia, bahasa daerah juga merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang unik. Baik logat yang digunakan, intonasi yang diucapkan, bahkan perbedaan tiap kata pada bahasa daerah yang sama, adalah keunikan yang nyata adanya. Salah satu contohnya adalah Bahasa Jawa.

Saat ingin mengatakan kata “Kamu” saja, Bahasa Jawa mempunyai beberapa kosakata yang memberikan arti yang sama dengan kata tersebut. Perbedaan ini juga berlaku sampai pada tingkat siapa orang yang sedang diajak bicara, menentukan kata apa yang harus digunakan.

Perbedaan-perbedaan inilah yang dapat memunculkan beberapa kata dalam Bahasa Jawa yang mungkin terdengar aneh atau lucu saat diucapkan. Bahkan, beberapa kata di bawah ini bisa jadi ada yang tidak mengetahui artinya meskipun sesama orang yang menggunakan Bahasa Jawa sekalipun.

1. Terwelu

Bukan “Terwelu” tetapi “Truwelu” adalah sebutan Bahasa Jawa yang biasa diucapkan atau didengar oleh sebagian orang yang tak asing dengan kata ini. Sebagai pengantar, kata ini merupakan salah satu nama binatang.

Arti sesungguhnya dari kata “Terwelu” adalah kelinci (kebanyakan orang menggolongkannya sebagai hewan kelinci). Namun, ternyata terdapat perbedaan antara terwelu dengan kelinci meskipun keduanya mempunyai bentuk yang mirip.

Dilansir dari Bobo.id, perbedaan mencolok antara terwelu dengan kelinci adalah ukuran terwelu yang lebih besar dibanding kelinci. Selain itu, kelinci pada dasarnya adalah hewan jinak sedangkan terwelu merupakan salah satu hewan liar yang hidup di alam.

Hal ini juga mempengaruhi keduanya dalam hal makanan, yang mana kelinci lebih suka dengan makanan seperti rumput-rumputan, wortel, hingga sayuran sedangkan terwelu lebih suka makan tunas bunga, batang kayu, maupun bangkai hewan kecil.

baca juga

2. Onggo-Inggi

Kata ini telah disematkan ke sesuatu yang ada maupun tidak ada, tergantung bagaimana Kawan menyikapi keberadaannya. Dikutip dari liputan6.com, onggo-inggi erat kaitannya dengan makhluk mitologi Jawa berwujud perempuan yang hanya berupa kepala tanpa badan, berambut panjang dan dipercaya sering muncul di Sungai Bengawan Solo.

Namun seiring mitos itu menyebar, tak jarang nama dari makhluk ini digunakan oleh para orang tua atau beberapa orang untuk menakuti anak-anak saat berenang. Hal itu dilakukan agar mereka yang masih kecil tidak masuk ke kolam renang yang dalam.

Jika itu dilakukan, bisa jadi onggo-inggi akan menculik mereka lebih dalam ke dasar kolam renang. Begitulah cerita orang-orang zaman dulu.

3. Mokmen

Jika diucapkan, kata ini hampir mirip dengan sebuah ungkapan “Mbok Ben” dalam Bahasa Jawa yang artinya “Biarin” dalam Bahasa Indonesia. Meski begitu, arti sesungguhnya dari kata mokmen jauh dari sekadar ungkapan.

Sebagai pengantar, kata mokmen merujuk pada sebuah peristiwa yang sering terjadi di sekitar jalan raya dan menjadi salah satu kata “horor” bagi beberapa pengguna jalan raya. Arti sesungguhnya dari kata mokmen adalah razia atau penilangan yang dilakukan petugas kepolisian di sekitar jalan raya.

Sering kali kita sebagai pengguna kendaraan bermotor menjumpai petugas kepolisian yang berkerumun, menghentikan laju kendaraan bermotor untuk dimintai SIM, STNK, kelengkapan kendaraan maupun alat pengaman bagi pengendara.

Tak heran kalau “putar balik” menjadi keputusan yang akan dilakukan oleh pengguna kendaraan bermotor saat mengetahui ada mokmen di sekitar jalan raya yang ingin dilaluinya, kalau-kalau ia merasa telah melanggar aturan berkendara.

4. Colut

Mungkin bagi sebagian orang akan merasa aneh saat mendengar dan mengucapkan kata ini untuk pertama kali. Sebenarnya, arti dari kata ini bukanlah sesuatu yang pantas untuk dilakukan.

Sebagai pengantar, kata colut merujuk pada sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang di lingkungan sekolah maupun kantor untuk membuat mereka “terlepas” dari tanggung jawab. Arti sesungguhnya dari kata colut adalah bolos atau kabur dari kegiatan yang seharusnya mereka lakukan saat itu.

Kenyataannya, kata ini mempunyai konotasi yang negatif dan sering kali kata colut digunakan oleh siswa sekolah. Mereka yang semata ingin pergi ke kantin sebab lapar atau malas mengikuti mata pelajaran saat itu sebab dianggap tidak penting, akan mendorong keinginan untuk pergi ke luar kelas dan melakukan hal lain yang menurut mereka jauh lebih menyenangkan.

5. Horok

Berbeda dengan kata-kata sebelumnya, kata kali ini lebih mengarah ke sebuah ungkapan. Kata “Horok" tidak mempunyai arti yang pasti. Kata ini biasanya dikatakan seseorang secara spontan, tanpa pikir panjang, sebagai akibat dari sesuatu yang diucapakan atau dilakukan oleh orang lain kepada orang itu.

Kata “Loh!” mungkin menjadi salah satu kata paling sopan yang bisa menggambarkan ungkapan dari kata “Horok” ini. Kata horok dapat digunakan seseorang untuk menggambarkan ekspresi terkejut atau tidak terima terhadap perlakuan orang lain sebelum seseorang itu melakukan aksi selanjutnya.

Satu hal yang menjadi lucu dari penggunaan kata ini adalah ekspresi orang yang mengatakannya sering kali terlihat tidak santai dan intonasi yang digunakan biasanya berupa penekanan suara.

Percakapan sederhana ini mungkin bisa menggambarkan situasinya,

Basuki berkata sesaat setelah dirinya berjalan mendekati dan menepuk bahu Supri dari belakang, “Eh, aku njaluk pangananmu!” (Eh, aku minta makananmu!). Supri yang sedang memakan sepiring mie ayam, spontan menjawab, “Horok, wegah, lha wong koe duwe dhuwit dewe kok, mbok tuku kono!” (Loh, enggak mau, kan kamu punya uang sendiri, beli sana!).

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.