Pada akhir 2024, pemerintah sudah mengumumkan kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) di masing-masing daerah. Bekasi masih menjadi daerah dengan UMR tertinggi di Indonesia. Baik kota maupun kabupaten Bekasi keduanya memiliki UMR dengan tingkat tertinggi yaitu Kota Bekasi di peringkat pertama dan Kabupaten Bekasi di peringkat ketiga. Kawan GNFI yang warga Bekasi patut untuk bersenang hati dan bangga dengan peningkatan ini.
Berapa UMR di Bekasi?
Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2024, UMR 2025 setiap daerah memiliki kenaikan sebesar 6,5% dari nilai UMR 2024. Berikut nominalnya untuk daerah Bekasi:
- Kota Bekasi: Rp5.690.752
- Kabupaten Bekasi: Rp5.558.515
Kota Bekasi berhasil mempertahankan predikat kota dengan upah minimum tertinggi dibandingkan Jakarta yang menjadi acuan UMR di Indonesia. Namun, apa saja faktor yang menjadikan Bekasi memiliki UMR tertinggi di Indonesia?
Faktor Tingginya UMR di Bekasi
1. Konsistensi Pertumbuhan Ekonomi
Jika Kawan mengunjungi daerah Bekasi, tentu sudah tidak asing dengan banyaknya pabrik-pabrik di daerah tersebut, hal itu mengartikan bahwa Bekasi merupakan salah satu pusat industri terbesar di Indonesia. Hal ini memberikan kontribusi yang besar bagi pemerintah daerah dalam menetapkan upah minimum yang tinggi.
2. Pengaruh Kebijakan Pemerintah
Seperti yang kita ketahui di atas, peningkatan rata-rata upah minimum berada di angka 6,5% sesuai dengan arahan presiden Prabowo Subianto untuk memberikan kesejahteraan yang layak bagi para pekerja di Indonesia.
Selain itu, pemerintah daerah juga memiliki peranan penting dalam penetapan upah minimum ini. Dengan memperhatikan kondisi ekonomi dan sosial, pemerintah daerah menetapkan UMR yang tidak hanya mencerminkan kemampuan perusahaan, tetapi mempertimbangkan pula kesejahteraan pekerja.
Kebijakan ini menjadi upaya pemerintah daerah guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
3. Kebutuhan Hidup yang Tinggi
Terjadi inflasi dan biaya kebutuhan pokok yang meningkat mempengaruhi tingginya biaya hidup di wilayah Bekasi dibandingkan dengan kota lain seperti Depok dan Tangerang menjadi salah satu pertimbangan dalam penetapan upah minimum ini.
Ini sangat membantu para pekerja untuk tetap memiliki daya beli guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
4. Tingginya Penyerapan Tenaga Kerja
Seperti yang kita ketahui, Bekasi menjadi salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia, hal ini mempengaruhi tingginya penyerapan tengaga kerja. Tingkat penyerapan tenaga kerja juga menjadi salah satu hal yang mempengaruhi rasio upah minimum. Karena penyerapan tenaga kerja yang tinggi, maka kebutuhan akan upah minimum juga ikut naik.
5. Pengaruh Infrastruktur dan Konektivitas
Kota Bekasi mendapatkan manfaat dari tingginya infrastruktur serta konektivitas dengan Jakarta dan kota-kota sekitarnya. Peningkatan pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, transportasi publik, dan fasilitas umum dapat meningkatkan kualitas hidup serta menarik investasi yang tentunya sangat mempengaruhi dalam tingkat upah minimum.
6. Tingkat Pendidikan dan Keterampilan
Tingginya tingkat pendidikan serta keterampilan tenaga kerja di Bekasi juga mempengaruhi tingkat UMR. Dengan banyaknya lulusan perguruan tinggi dan pelatihan keterampilan di wilayah ini, permintaan untuk pekerja berkualitas dan profesional tentunya meningkat. Upah yang lebih tinggi dapat mencerminkan kualifikasi dan kompetensi dari tenaga kerja yang ada.
Dengan kombinasi dari seluruh faktor yang ada baik ekonomi, sosial, dan kebijakan lokal, membuat Bekasi menjadi wilayah terdepan dengan UMR tertinggi. Upah yang tinggi di wilayah ini menunjukkan bahwa dinamika kerja di pasar tenaga kerja yang aktif serta upaya pemerintah daerah untuk menjaga kesejahteraan di tengah terjadinya pertumbuhan ekonomi yang kian pesat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
