nasionalisme penerapannya dalam mempertahankan identitas bangsa dan negara - News | Good News From Indonesia 2025

Nasionalisme, Penerapannya dalam Mempertahankan Identitas Bangsa dan Negara

Nasionalisme, Penerapannya dalam Mempertahankan Identitas Bangsa dan Negara
images info

Nasionalisme, Penerapannya dalam Mempertahankan Identitas Bangsa dan Negara


Nasionalisme menjadi paham yang telah berkembang dan dianut sebagai bentuk dari rasa cinta dan bangga terhadap bangsa Indonesia. Nasionalisme berbasis pada bangsa Indonesia yang diambil dari akar kata “nasionalisme” itu sendiri, nation yang artinya bangsa. Rasa nasionalisme muncul merupakan wujud dari persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan dan cita-cita negara.

Sebenarnya, nasionalisme sudah berkembang bahkan sejak negara Indonesia masih dikuasai oleh berbagai kerajaan. Nasionalisme yang ada saat itu masih berbentuk rasa cinta dan bangga terhadap kerajaan sendiri dengan wilayah kekuasaannya masing-masing, sehingga nasionalisme yang terbentuk masih saling terpisah satu sama lain meskipun berada dalam satu wilayah Nusantara.

Rasa nasionalisme yang saat itu seharusnya telah ada, belum sepenuhnya disadari oleh rakyat Indonesia saat masuk ke zaman kolonialisme. Perlawanan yang masih bersifat kedaerahan dan tidak adanya pendidikan yang didapat oleh rakyat Indonesia, menjadi sebuah bukti bahwa nasionalisme memang belum disadari secara menyeluruh.

Sampai pada suatu zaman di mana politik etis dicetuskan, salah satu program yang ditetapkan pada akhirnya membuat rakyat Indonesia memperoleh pendidikan. Sejak saat itu, muncul pelopor nasionalisme bagi rakyat Indonesia, yakni lahirnya organisasi Budi Oetomo tahun 1908.

Pada dasarnya, organisasi Budi Oetomo yang dipelopori oleh golongan terpelajar, telah menyadarkan bahwa negara Indonesia dijajah bukan hanya pada wilayah tertentu saja. Semua rakyatnya merasakan penderitaan yang sama di seluruh wilayah Indonesia yang disebabkan oleh penjajah.

Satu per satu organisasi dari golongan terpelajar lahir di berbagai wilayah di Indonesia sejak munculnya kesadaran itu. Semua organisasi yang terlahir berbasis pada sebuah rasa persatuan dan kesatuan demi tebebas dari kekuasaan penjajah.

Sampai pada puncaknya, peristiwa Sumpah Pemuda menyatukan semua organisasi yang berbeda-beda wilayah itu untuk saling menguatkan rasa persatuan dan kesatuan Indonesia menjadi satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Meskipun zaman dulu rasa nasionalisme didominasi oleh sebuah rasa persatuan untuk melawan penjajah dengan mengangkat senjata sampai menyebabkan pertumpahan darah, saat ini nasionalisme bukan lagi didefinisikan seperti itu.

Salah satu hal yang menjadikan salah persepsi bagi pemuda Indonesia saat ini adalah rasa nasionalisme yang disikapi sebatas pada perlawanan bersenjata yang padahal rasa nasionalisme cakupannya jauh lebih luas.

Kembali ke definisi awal bahwa nasionalisme berdasar pada rasa cinta dan bangga terhadap bangsa Indonesia. Asalkan apa yang dilakukan atau diperjuangkan bertujuan demi terciptanya rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, sudahah cukup disebut sebagai rasa nasionalisme.

Meski begitu, yang perlu dijadikan catatan adalah rasa nasionalisme tidak boleh diresapi secara berlebihan sehingga merendahkan bangsa lain. Situasi itu dikenal sebagai chauvinisme, rasa nasionalisme yang menyebabkan rasa cinta dan bangga yang berlebih pada bangsa sendiri.

Selain itu, rasa nasionalisme juga perlu diresapi tanpa meninggalkan sikap cinta terhadap tanah air, bela negara, rela berkorban hingga patriotisme sesuai dengan zamannya. Beberapa hal yang bisa dilakukan di zaman sekarang sebagi wujud dari rasa nasionalisme antara lain, menciptakan hubungan harmonis dan persaudaraan sesama masyarakat, menghilangkan perpecahan atau ekstrimisme, menjadi generasi penerus bangsa yang mencintai produk lokal, serta menjaga identitas bangsa dan negara.

Nasionalisme Kaitannya dengan Identitas Bangsa dan Negara

Puncak nasionalisme dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia adalah saat peristiwa Sumpah Pemuda. Seberapa pentingnya identitas bangsa dan negara, dibuktikan melalui ikrar Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II yang berbunyi “Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia.”

baca juga

Identitas atau jati diri merupakan sesuatu yang menjadi ciri khas yang dapat membedakannya dengan yang lain. Identitas bangsa dan negara merujuk pada sesuatu yang hanya dimiliki oleh Indonesia seperti dasar negara Pancasila, konstitusi UUD 1945, bahasa persatuan Bahasa Indonesia, bendera merah putih, lambang negara Garuda Pancasila, semboyan Bhineka Tunggal Ika, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan NKRI.

Cara supaya Indonesia tidak kehilangan identitasnya adalah dengan mengamalkan tiap nilainya melalui kegiatan sehari-hari, seperti mengibarkan bendera merah putih di depan rumah tiap hari kemerdekaan Indonesia, melaksanakan upacara bendera, ikut mendengarkan dan berhenti melakukan tindakan tertentu saat mendengar lagu Indonesia raya, senantiasa menghormati dan menghargai antar sesama, dan sesederhana tidak merusak alam Indonesia atau lingkungan sekitar

baca juga

Melaksanakan salah satu dari beberapa tindakan di atas termasuk ke dalam sikap yang menunjukkan rasa nasionalisme, sedangkan meninggalkan salah satunya bukan berarti tidak memiliki rasa nasionalisme. Seberapa seringnya seseorang melakukan tindakan-tindakan itu, linier dengan kadar dari rasa nasionalismenya.

Dapat disimpulkan bahwa nasionalisme hanya sebatas rasa dan kesadaran pada kecintaan terhadap bangsa Indonesia. Salah satu cara untuk menunjukkan rasa nasionalisme adalah dengan cara mengamalkan dan menjaga identitas bangsa dan negara Indonesia melalui tindakan yang merujuk pada rasa persatuan dan kesatuan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.