menjelajah rumah adat bangka belitung dan mengenal filosofinya - News | Good News From Indonesia 2025

Mengenal 3 Jenis Rumah Adat Bangka Belitung dan Sekilas Filosofinya

Mengenal 3 Jenis Rumah Adat Bangka Belitung dan Sekilas Filosofinya
images info

Mengenal 3 Jenis Rumah Adat Bangka Belitung dan Sekilas Filosofinya


Rumah adat Bangka Belitung setidaknya terdiri dari tiga macam variasi rumah adat yang bisa Kawan temukan, mencakup Rumah Panggung, Rumah Rakit, dan Rumah Limas. Ketiga rumah adat ini memiliki pengaruh arsitektur rumah Melayu seperti Melayu awal, Melayu Bubung panjang, dan Melayu Bubung Limas.

Perlu kamu ketahui, awalnya Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi yang berada di sebelah timur Sumatra. Mulanya, provinsi ini terdiri atas Pulau Bangka dan Pulau Belitung yang merupakan bagian dari Sumatera Selatan. Alhasil, tak heran jika karakter struktur bangunannya hampir sama dengan Sumatera Selatan.

Dilansir berbagai sumber, yuk, kita jelajahi 3 rumah adat Bangka Belitung beserta gambar dan filosofinya di bagian berikut ini.

1. Rumah Panggung

Rumah Adat Bangka Belitung - Rumah Panggung
info gambar

Rumah Adat Bangka Belitung - Rumah Panggung | Foto: bangkatengahkab.go.id


Dibangun dari bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, rotan, dedaunan, akar pohon dan alang-alang, Rumah Panggung memiliki pengaruh dari arsitektur Melayu Awal.

Rumah adat Bangka Belitung ini ditopang dengan beberapa tiang dan satu tiang yang besar. Bangunan ini memiliki atap yang tinggi dan sedikit miring. Selain itu, rumah ini memiliki jendela yang banyak.

Rumah Panggung setidaknya memiliki ruangan induk dan ruangan depan. Namun, ada pula yang terbagi menjadi beberapa bagian lainnya, antara lain

  • bagian depan, yang menjadi tempat untuk menerima dan menjamu tamu;
  • bagian utama, sebagai tempat keluarga berkumpul;
  • los, yang berfungsi menghubungkan ruangan keluarga dengan kamar tidur; dan
  • bagian belakang, yang menjadi lokasi dapur, ruang makan, kamar mandi, ataupun gudang berada.

Di samping itu, jika Kawan perhatikan dengan saksama, semua—jika tidak, sebagian besar—Rumah Panggung tidak dicat dengan warna apa pun. Nah, ini ada hubungannya dengan filosofis dari Rumah Panggung itu sendiri.

Jadi, Rumah Panggung tidak boleh dicat agar masyarakat Bangka Belitung berada dalam kesetaraan, tidak dibeda-bedakan berdasarkan tampilan rumah. Dari situlah rumah yang terbuat dari kayu ini selaras dengan arti kesederhanaan.

Bagi Kawan yang tengah berkunjung ke Bangka Belitung, kamu akan dengan mudah menemui rumah adat ini.

baca juga

2. Rumah Rakit

Rumah Adat Bangka Belitung - Rumah Rakit
info gambar

Rumah Adat Bangka Belitung - Rumah Rakit | Foto: pariwisataindonesia.id


Rumah adat Bangka Belitung satu ini terbilang unik karena didirikan di atas perairan. Sesuai dengan namanya, Rumah Rakit tampak seperti rakit karena dibangun di atas rangkaian balok, kayu, atau bambu manyan.

Bentuk Rumah Rakit berupa bujur sangkar dan berukuran kecil. Di dalamnya, umumnya hanya terdapat dua ruangan saja.

Agar tidak berpindah-pindah, dalam pembangunannya, keempat sudut rumah dipasang tiang dari kayu. Selain itu, untuk aspek keamanan, dipasang juga tali dan rotan untuk mengikat rumah pada tebing sungai.

Uniknya, Rumah Rakit tetap kokoh walaupun banjir menerjang sungai. Selain itu, untuk menuju dataran, para penghuni rumah memerlukan jembatan.

Rata-rata masyarakat Bangka Belitung memilih membangun dan tinggal di Rumah Rakit karena mereka yakin bahwa air merupakan salah satu sumber kehidupan yang sangat baik untuk menjadi sebuah mata pencaharian.

Filosofinya dalam pembangunan Rumah Rakit haruslah melalui musyawarah bersama keluarga, seperti suami dan istri, dengan orang tua dan para tetangga. Hal ini bertujuan agar setiap orang dapat saling menghormati dan menghargai.

3. Rumah Limas

Rumah Adat Bangka Belitung - Rumah Limas
info gambar

Rumah Limas | Foto: Wikimedia Commons/Fernando Tri Tanjung


Hampir sama dengan Rumah Panggung, rumah adat Bangka Belitung satu ini merupakan adopsi dari rumah asal Sumatera Selatan, yaitu Rumah Limas, karena atapnya memiliki bentuk limas. Ciri khas bangunan ini memiliki bangunan yang luas dan bertingkat-tingkat atau dikenal dengan sebutan bengkilas.

Rumah Limas dibangun dengan bahan utama kayu, dengan tiang yang terbuat dari kayu ulin yang super kokoh. Sementara itu, dinding, pintu, dan lantainya terbuat dari kayu tembesu yang banyak ditemukan di Sumatera Selatan.

Rumah ini tergolong rumah modern yang memiliki beberapa lantai dan dibagi menjadi beberapa ruangan atau disebut juga dengan kekijing.

Di dalam Rumah Limas, ada yang dinamakan sebagai ruangan gegajah yang sangat luas. Ruangan ini terbagi lagi menjadi tiga bagian, yakni

  • pembatas antarruangan (pangkeng),
  • tempat keluarga inti (amben tetuo), dan
  • balai musyawarah (danamben).

Rumah Limas memiliki lima tingkatan yang secara filosofis menggambarkan jenjang kehidupan masyarakat, yakni usia, jenis, bakat, pangkat, dan martabat. Selain itu, tingkatan tersebut juga menjadi penanda garis keturunan seseorang.

Adapun jenis tingkatan Rumah Limas adalah sebagai berikut:

  • Tingkat pertama untuk golongan kiagus
  • Tingkat kedua untuk kemas dan massagus
  • Tingkat ketiga untuk raden

Perlu Kawan ketahui pula, sebuah ornamen kerap menghiasi atap rumah adat ini. Hiasan tersebut berupa tanduk dengan melati yang menggambarkan sebuah mahkota, yang memiliki makna kerukunan dan keagungan.

Informasi dalam artikel ini telah diperbaharui pada Selasa, 13 Mei 2025, pukul 10.53 WIB.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DN
RP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.