Pada dasarnya manusia hidup di dunia ini sebagai makhluk sosial. Mengutip kompas.com, manusia sebagai makhluk sosial dapat diartikan bahwa manusia selalu hidup bermasyarakat dan berdampingan. Menjadi makhluk yang harus melibatkan bantuan atau keterlibatan orang lain dalam menjalankan suatu hal.
Namun, kenyataannya berbeda dengan definisi dari makhluk sosial itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi sampai-sampai manusia tidak cukup baik dalam bersosialisasi atau berhubungan dengan orang lain. Salah satunya adalah rasa percaya diri yang tidak cukup untuk bisa melakukan hal itu.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membangun kepercayaan diri dalam beberapa situasi yang sering dijumpai dalam kehidupan.
1. Membangun Percaya Diri Mengobrol dengan Orang Lain
Bagian ini mencakup bagaimana membangun kepercayaan diri untuk memulai obrolan dan menjaga agar obrolan tetap berjalan, meskipun baru pertama kali bertemu dengan orang lain.
Tetapkan terlebih dulu niat dalam hati untuk berbicara dengan seseorang yang menjadi incaran. Tunjukkan kesan positif di awal pertemuan dengan tersenyum dan antusias saat memulai, merespon, dan membangun obrolan.
Tanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan orang itu, penampilannya, apa yang sedang dilakukan, dan lainnya. Kemudian hubungkan dengan hobi atau minat yang sekiranya cocok dengan keadaan Kawan.
Jika cara di atas dirasa sulit untuk dilakukan, maka cara ini bisa menjadi alternatif lain. Jangan menciptakan momen, tetapi datangkan momen untuk bisa berbicara dengan orang lain. Namun cara ini diperlukan kepentingan lain yang bisa “memaksa” orang lain berbicara terlebih dulu dengan Kawan.
2. Membangun Percaya Diri Berbicara di Depan Banyak Orang
Satu poin penting yang bisa dijadikan sebagai modal untuk dapat percaya diri berbicara di depan banyak orang adalah mengetahui apa yang mau dibicarakan. Mengetahui di sini bukan hanya sekadar tahu, tetapi memahami dan mendalami setiap hal yang ingin dibicarakan. Jadi, penting untuk mempelajari maupun mempersiapkan secara matang apa yang akan dibicarakan.
Baik berbicara dalam konteks formal maupun informal, setidaknya Kawan harus mempunyai bahan di dalam otak, sehingga dalam menyampaikannya nanti akan lebih mudah dan terstruktur.
Bagi sebagian orang, bisa jadi kemampuan berbicara di depan banyak orang merupakan sebuah privilege yang diberikan Tuhan sejak kecil.
Namun, bagaimana jadinya jika Kawan tidak cukup mahir dalam menyusun kata-kata sehingga nampak tidak lancar saat berbicara di depan banyak orang?
Untuk dapat membangun kepercayaan diri seperti itu, tak ada cara lain yang bisa Kawan gunakan selain jam terbang. Semakin sering Kawan mencoba berbicara di depan banyak orang, semakin tajam kemampuan itu terasah.
Jika tidak cukup percaya diri, Kawan bisa mencobanya dengan berbicara sendiri dengan diri Kawan di depan cermin. Apapun yang dibicarakan tidaklah menjadi masalah.
Sebab yang terpenting dalam membangun kepercayaan diri saat berbicara di depan banyak orang adalah bagaimana Kawan bisa menyampaikan dengan baik pesannya.
3. Membangun Percaya Diri di Tengah Keramaian
Pernahkah Kawan berlibur ke tempat yang sangat keren, instagramable, aesthetic? Namun, saat Kawan ingin mengabadikan momennya, Kawan justru merasa malu dan mengurungkan niat sebab banyak pengunjung lain yang juga datang ke tempat itu. Situasi seperti itu menandakan bahwa Kawan sedang terkena spotlight effect.
Mengutip dari alodokter.com, spotlight effect adalah fenomena psikologis ketika seseorang merasa dan menganggap bahwa orang lain selalu memperhatikan setiap tindakan, penampilan, ucapan, maupun kekurangan yang dimilikinya, yang mana kenyataannya tidak demikian.
Sebenarnya tidak apa-apa jika Kawan ingin mengambil foto, video, vlog, atau apapun itu di tengah keramaian. Selama tidak melanggar aturan di tempat yang dikunjungi dan tidak mengganggu privasi orang lain.
Sejatinya, orang lain tidak terlalu peduli apa yang Kawan lakukan selama di tempat itu. Bahkan seringkali Kawan sendiri juga tidak peduli dengan apa yang orang lain lakukan. Lantas mengapa harus cemas terhadap respon orang lain?
Kalau saja ada orang lain yang merespon buruk terhadap yang Kawan lakukan, jangan terlalu dipikirkan dan terus lakukan apa yang Kawan ingin lakukan selama berada di sana.
Jauh lebih baik mendapat respon buruk yang mungkin akan hilang dalam beberapa menit ke depan daripada harus menyesal karena tidak mendapat momen apapun.
4. Membangun Percaya Diri terhadap Penampilan Fisik
Berbicara soal penampilan fisik, erat kaitannya dengan pakaian atau outfit yang sedang dikenakan. Kebanyakan orang berpikir seperti itu. Outfit yang dirasa sedang tren dan kekinian, bisa menjadi alternatif untuk memperbaiki penampilan fisik.
Hal itu tidaklah salah sebab selera orang memang bermacam-macam. Namun, pernahkah Kawan melihat seseorang yang tidak cocok antara penampilan fisik dengan outfit yang dikenakannya? Jika hal itu terjadi, apakah outfit benar-benar bisa menentukan baik buruknya penampilan fisik seseorang?
Satu hal yang mungkin sangat berguna dalam menaikkan kepercayaan diri seseorang melalui penampilannya adalah dengan memperbagus tubuh. Baik laki-laki atau perempuan, akan nampak jauh lebih keren menggunakan outfit apapun itu jika tubuh mereka bagus.
Bahkan dengan tubuh yang bagus, tanpa sadar menusia akan jauh lebih percaya diri dibanding mereka yang mempunyai badan terlalu gemuk atau kurus.
Jadi yang perlu dilakukan adalah dengan berolahraga, menjaga pola makan dan pola tidur, supaya tubuh terlihat bagus saat dipandang. Poin ini sama sekali tidak berniat untuk menilai fisik seseorang.
Sebagian besar orang di sekitar kita, memang terlihat kurang percaya diri dengan tubuh yang mungkin bagi mereka tidak cukup bagus. Jadi, untuk memperbaiki penampilan, memang sebaiknya dimulai dari tubuh sendiri terlebih dulu.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
