Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, melakukan kunjungan kenegaraannya di Indonesia pada 24-26 Mei 2025. Kunjungannya ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral, khususnya di bidang ekonomi bagi dua negara.
Di sisi lain, Prabowo menyebut jika Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Indonesia, di mana nilai perdagangan bilateral keduanya melebihi US$130 miliar per tahun. Presiden juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi perusahaan-perusahaan Tiongkok yang turut membangun industri dan teknologi di Indonesia.
Beberapa proyek besar, mulai dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung, pengembangan kawasan industri, hingga hilirisasi nikel disebutnya berhasil memperkuat fondasi ekonomi nasional. Tiongkok sendiri merupakan salah satu investor asing terbesar di Indonesia, selain Singapura dan Hong Kong.
Kerja sama antara Indonesia dengan Tiongkok ini disebut Li Qiang akan terus dikonsolidasikan kerja sama “lima pilar”, yaitu politik, ekonomi, pertukaran antarmasyarakat dan budaya, maritim, serta keamanan.
Serba-serbi Kunjungan PM Li Qiang di Indonesia
1. Tiongkok Bawa Proyek Investasi Senilai US$10 Miliar
Li Qiang dan Prabowo saat menandatangani MoU kerja sama Indonesia-Tiongkok | BPMI
Dalam keterangan yang diberikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, kunjungan Li Qiang membawa prospek kerja sama konkret, salah satunya adalah implementasi investasi senilai US$10 miliar yang disepakati kedua negara. Investasi ini dikatakan Rosan juga sudah mulai berjalan, utamanya di beberapa sektor strategis.
Berbagai proyek di bidang transportasi, pengembangan klister industri, hilirisasi mineral, hingga sektor kimia akan digarap dengan melibatkan kolaborasi perusahaan swasta, BUMN, dan mitra asing. Proyek-proyek yang digarap keduanya diharapkan mampu menciptakan lebih dari 25.000 lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
2. Indonesia-Tiongkok Teken 12 Nota Kesepahaman (MoU)
Li Qiang dan Prabowo saat menyaksikan penandatanganan MoU | BPMI
Melalui rilis resmi Sekretaris Kabinet yang diterima, Indonesia dan Tiongkok resmi menguatkan kerja sama bilateral melalui 12 Nota Kesepahaman di berbagai sektor utama, mulai dari industri, pariwisata, ekonomi, dan kesehatan. Penandatanganan kesepakatan di sektor lain, seperti media dan investasi antara Danantara dan China Investment Corporation juga dilakukan.
Menariknya, salah satu poin kerja sama pariwisata antara dua negara ini adalah ekspor durian beku Indonesia ke Tiongkok. Sebagai informasi, durian merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang dipasarkan di Tiongkok.
Ditambah lagi, konsumen Tiongkok juga menyukai durian kemasan yang praktis dan dapat langsung dimakan. Beberapa jenis durian, seperti montong, musangking, duri hitam, dan bawor adalah jenis yang banyak diminta oleh pasar.
3. Sepakat Gunakan Mata Uang Lokal untuk Transaksi dan Bilateral
Dari 12 MoU yang ditandatangani, salah satunya adalah nota kesepahaman terkait penggunaan mata uang lokal dalam transaksi dan investasi bilateral antara dua negara. MoU ini memperkuat kesepakatan sebelumnya yang telah ditandatangani pada 30 September 2020 oleh Bank Indonesia (BI) dan People’s Bank of China (PBOC).
4. Ajak Tiongkok Investasi Program MBG
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menargetkan pembangunan 1.000 dapur MBG di bawah program MBG Gotong Royong di luar dapur milik pemerintah. Untuk menyukseskan ini, Kadin menawarkan pengusaha-pengusaha Tiongkok untuk ikut berinvestasi dalam proyek itu.
“Mereka banyak sekali ingin partisipasi. Ada yang ingin di CSR-nya saja. Kebetulan, mereka memperhatikan Kadin itu punya MBG Gotong Royong. Apa itu? Istilahnya MBG as a service. Jadi, artinya, (investor) bisa beli paketan (investasi, red.),” terang Anindya Bakria, Ketua Umum Kadin Indonesia, melalui ANTARA.
5. Kompak Dukung Two State-solution
Dalam pertemuan Li Qiang dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani, dua negara sepakat untuk mendukung adanya two state-solution agar perang di Gaza dapat segera berakhir. Keduanya juga membahas upaya membuka blokade bantuan kemanusiaan di Gaza.
Indonesia dan Tiongkok merupakan dua dari sekian negara yang getol menyuarakan dukungannya untuk kemerdekaan Palestina. Keduanya juga mengirimkan bantuan kemanusiaan dan obat-obatan bagi pengungsi Gaza.
Jalinan kerja sama Indonesia dan Tiongkok yang sudah terjalin puluhan dekade ini diharapkan dapat membawa hubungan kedua negara semakin dekat dan kuat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News