Kota Surabaya terkenal dengan sejarah perjuangan perlawanan pemuda Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Terkenal dengan julukan Kota Pahlawan, Surabaya memiliki banyak sekali monumen yang berkaitan dengan simbol-simbol perjuangan.
Monumen Bambu Runcing adalah salah satu dari sekian banyaknya monumen di Surabaya. Terletak di jantung kota, monumen ini sekaligus menjadi destinasi wisata yang dapat Kawan GNFI kunjungi saat sedang berada di Kota Surabaya.
Melalui artikel ini, mari kita bahas apa itu Monumen Bambu Runcing, sejarah pembentukannya, dan di mana lokasinya. Simak sampai habis.
Apa Itu Monumen Bambu Runcing Surabaya?
Dikutip dari buku Monumen (2023) oleh Teguh Purwantari, Monumen Bambu Runcing merupakan salah satu upaya untuk mengenang masa-masa perlawanan Indonesia yang menggunakan bambu runcing untuk senjata.
Monumen ini terdiri dari lima patung bambu yang diruncingkan yang menghadap ke atas. Tingginya dibuat berbeda-beda dengan warnanya kuning keemasan. Monumen ini sekaligus air mancur dengan bagian atas sebagai jalan keluar air.
Air mancur dari monumen ini hanya mengerti di hari-hari tertentu saja, seperti saat ada event atau acara tertentu. Air yang mengalir menciptakan ilusi yang menarik disertai dengan air mancur, kolam air, dan tanaman hias di sekitar yang mempercantik monumen tersebut.
Sejarah Pembuatan Monumen Bambu Runcing Surabaya
Dikutip dari buku Tepi Waktu "Jejak Sejarah di Destinasi Wisata" (2022)oleh Kusnadi dkk., pada masa Revolusi (1945-1949), para pemuda atau arek-arek Surabaya dengan gagah dan berani melawan penjajah Inggris hanya dengan bambu runcing.
Mengapa bambu runcing? Bambu runcing ini konon adalah senjata andalan bangsa Indonesia. Hal ini karena bambu mudah didapat, murah, dan sangat efektif sebagai senjata untuk pertarungan jarak dekat.
Demi mengingat perjuangan dari arek-arek Surabaya ini dibangunlah monumen-monumen yang tersebar di Surabaya, termasuk Monumen Bambu Runcing. Patung ini menjadi salah satu ikon Kota Surabaya karena terletak di jantung Surabaya, tepatnya di Jalan Panglima Sudirman.
Selain itu, bambu runcing melambangkan simbol semangat patriotisme yang selalu berkobar dan hidup di hati masyarakat Surabaya.
Bambu runcing sebagai alat perjuangan, berangkat dari ketiadaan, kekurangan peralatan yang modern, sementara kemerdekaan harus tetap dipertahankan.
Monumen Bambu Runcing sudah ada sejak tahun 1981 dan menjadi ikon perjuangan arek-arek Surobaya. Monumen ini diresmikan secara langsung oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Jawa Timur, H. Prijosoedarmo pada tanggal 25 Mei 1981.
Monumen Bambu Runcing kini menjadi salah satu identitas dan ikon dari Kota Surabaya. Dilihat dari sisi historis perjuangan rakyat Surabaya dan penempatan monumen di tempat yang strategis yang dapat menarik banyak wisatawan.
Lokasi Monumen Bambu Runcing Surabaya
Lokasi Monumen Bambu Runcing berada di Jalan Panglima Soedirman, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur. Monumen ini juga menjadi salah satu destinasi wisata untuk Kawan yang berkunjung ke Surabaya.
Lokasinya strategis karena berada di jalan utama Kota Surabaya membuat monumen ini dapat dengan mudah ditemukan. Selain itu, lokasinya pun berdekatan dengan Kebun Binatang Surabaya, Tugu Pahlawan, dan Tunjungan Plaza.
Terdapat taman di seberang monumen. Di sana tersedia tempat duduk untuk bersantai atau Kawan dapat duduk di trotoar. Dari sisi ini, Kawan dapat menikmati panorama suasana keramaian Monumen Bambu Runcing di tengah Kota Surabaya.
Melalui Monumen Bambu Runcing, pengunjung dapat mengenang perjuangan bangsa Indonesia saat melawan penjajah, khususnya di Surabaya. Apakah Kawan tertarik untuk berkunjung ke monumen ini?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News