See The Unseen adalah acara puncak dari proyek kreatif mahasiswa S1 Branding Universitas Prasetiya Mulya, yang berkolaborasi dengan buku dan gerakan Menembus Garis Batas.
Acara ini digelar pada Minggu, 18 Mei 2025, di Gedung Kesenian Miss Tjitjih, Jakarta.
Tujuannya adalah memberikan ruang bagi anak-anak penyandang disabilitas—seperti tuna wicara, tuna rungu, dan neurodiverse—untuk menampilkan bakat mereka yang sering kali luput dari perhatian masyarakat.
Melalui kolaborasi ini, para mahasiswa ingin menyebarkan pesan keberanian dan semangat untuk melampaui batasan diri, sesuai dengan nilai yang diusung gerakan Menembus Garis Batas.
Pertunjukan Istimewa dari Teman-teman Istimewa
Acara SeeTheUnseen menghadirkan serangkaian penampilan istimewa. Pertama, pertunjukan peragaan busana inklusif oleh mahasiswa Politeknik Kreatif Indonesia (ESMOD), dengan melibatkan anak-anak difabel dari SLB Markus, SLB Nur Asih, SKh Markus, dan Pupa Center sebagai model.
Selanjutnya, penonton disuguhkan pertunjukan teater berjudul Kotak Tanpa Suara oleh Teater Mantuli, yang terdiri dari teman-teman tunarungu dan tunawicara. Tanpa menggunakan kata-kata, mereka menyampaikan narasi yang kuat melalui ekspresi wajah, gerak tubuh, dan bahasa isyarat yang penuh makna.
Tidak hanya itu, acara juga menampilkan film pendek berjudul Cerita Batasan, yang mengisahkan perjalanan Content Creator Nissy Ariana Meinard. Film ini mengajak penonton untuk memahami bahwa keterbatasan tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga bisa berasal dari pikiran kita sendiri. Kisah Nissy yang sempat kehilangan harapan, lalu bangkit kembali, menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Sebagai puncak acara, teman-teman dari Pupa Center membawakan lagu MenembusGarisBatas ciptaan Greysia Polii. Lagu ini mengiringi gerakan penuh semangat yang mengajak semua hadirin untuk terus berani menghadapi tantangan. Panggung See The Unseen pun menjadi saksi betapa potensi yang sebelumnya tak terlihat, kini bersinar terang.
Lebih dari Sekadar Buku
Buku MenembusGarisBatas menceritakan perjuangan Greysia Polii dalam meraih mimpinya sejak usia lima tahun. Buku ini didonasikan kepada guru-guru melalui Ikatan Guru Indonesia (IGI), perpustakaan via Pustaka Bergerak, serta anak-anak di pelosok Indonesia.
Greysia Polii, dalam sambutannya, menyatakan, "Hari ini, kita menyaksikan penampilan luar biasa dari teman-teman hebat kita. Keterbatasan bukanlah penghalang, melainkan garis batas yang menginspirasi kita untuk terus melangkah dan meraih impian."
Ia juga menekankan bahwa Menembus Garis Batas adalah sebuah gerakan. "Dari manapun asalnya, apapun profesinya, semua memiliki kesempatan yang sama untuk meraih impian," ujarnya.
Semangat Menghadapi Rintangan
SeeTheUnseen menjadi wadah bagi gerakan Menembus Garis Batas untuk memperluas kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya pantang menyerah. Acara ini mengajak semua orang untuk tetap bersemangat dalam menghadapi rintangan demi meraih mimpi.
Melalui kolaborasi dan kreativitas, SeeTheUnseen membuktikan bahwa setiap individu, apapun kondisinya, memiliki potensi untuk bersinar dan menginspirasi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News