kucing oyen yang dikenal bar bar ternyata hasil mutasi genetik - News | Good News From Indonesia 2025

Kucing Oyen yang Dikenal Bar-bar, Ternyata Hasil Mutasi Genetik

Kucing Oyen yang Dikenal Bar-bar, Ternyata Hasil Mutasi Genetik
images info

Kucing Oyen yang Dikenal Bar-bar, Ternyata Hasil Mutasi Genetik


Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal CurrentBiology pada 15 Mei 2025 mengungkap misteri di balik warna oranye pada kucing oyen.

Kucing dengan bulu oranye ini dikenal memiliki sifat yang penuh semangat, tetapi asal-usul genetiknya ternyata sangat tidak biasa. 

Christopher Kaelin, seorang ilmuwan genetika senior dari Universitas Stanford, menyatakan bahwa warna oranye pada kucing oyen belum ditemukan pada hewan lain.

Setelah menganalisis DNA, Kaelin menemukan adanya mutasi unik pada kromosom X yang tidak biasa terjadi.

"Mutasi ini sangat tidak lazim," kata Kaelin, penulis utama studi tersebut, seperti dikutip dari CNN Sains

Temuan ini tidak hanya menjelaskan mengapa kucing oyen memiliki warna oranye yang khas, tetapi juga memberikan wawasan baru tentang gen yang selama ini sudah dikenal dalam dunia sains.

Kaitan Warna Oranye dengan Kromosom X

Sebagian besar kucing yang seluruh tubuhnya berwarna oranye adalah jantan. Fakta ini membuat para ilmuwan sejak puluhan tahun lalu menduga bahwa gen warna oranye terletak pada kromosom X.

Seperti mamalia lainnya, kucing betina memiliki dua kromosom X, sedangkan kucing jantan memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y.

Pada kucing jantan, jika kromosom X-nya membawa sifat oranye, maka bulunya akan sepenuhnya berwarna oranye. Namun, hal ini berbeda pada kucing betina.

Seekor kucing betina perlu mewarisi sifat oranye pada kedua kromosom X-nya agar seluruh bulunya berwarna oranye.

Jika hanya satu kromosom X yang membawa sifat ini, bulunya akan memiliki pola campuran antara oranye, hitam, dan putih.

Meskipun mekanisme pewarisan warna oranye sudah diketahui, para ilmuwan masih belum memahami mengapa mutasi ini terjadi pada kromosom X.

Biasanya, mutasi yang menyebabkan warna kuning atau oranye pada hewan terjadi pada gen pengendali warna, tetapi gen-gen tersebut tidak terletak pada kromosom X.

Lalu, bagaimana kucing oyen jantan bisa sepenuhnya oranye? 

baca juga

Mutasi Genetik yang Langka pada Kucing Oyen

Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan sampel DNA dari berbagai kucing oranye. Selama satu dekade, Kaelin sering menghadiri pameran kucing dan meminta izin pemilik untuk mengambil sampel DNA kucing mereka. 

Ia tidak hanya memeriksa kucing yang seluruhnya oranye, tetapi juga kucing dengan pola bulu khas seperti macan tutul dan ocelot, yang sering ditemukan pada ras Bengal dan Toyger.

Setelah membandingkan DNA dari berbagai kucing, Kaelin dan timnya menemukan 51 variasi genetik pada kromosom X kucing jantan oranye.

Dari jumlah tersebut, 48 variasi ditemukan pada kucing non-oranye, sementara tiga sisanya menunjukkan mutasi yang sulit dipahami. Salah satu mutasi tersebut adalah delesi, yaitu hilangnya sebagian kecil kromosom.

Delesi ini menghilangkan sekitar 5.076 pasangan basa atau 0,005% kromosom X di wilayah tertentu.

Uniknya, delesi ini tidak terjadi di dalam gen, melainkan di antara dua lokasi yang berdekatan dengan gen bernama Arhgap36. Gen ini berperan dalam mengatur pensinyalan hormon penting pada mamalia dan tidak terkait dengan pigmentasi. 

Bagaimana Mutasi Ini Menghasilkan Warna Oranye?

Untuk memahami bagaimana Arhgap36 memengaruhi warna bulu, Kaelin melakukan eksperimen menggunakan jaringan hidup dari klinik sterilisasi kucing.

Hasilnya menunjukkan bahwa delesi tersebut mengaktifkan Arhgap36 dalam sel pigmen. Ketika gen ini aktif, produksi pigmen hitam terhambat, sehingga menghasilkan warna oranye.

Yang menarik, varian genetik ini belum pernah ditemukan pada hewan lain, termasuk kucing liar seperti harimau atau singa.

Kaelin menduga bahwa mutasi ini mungkin hanya terjadi sekali dalam sejarah evolusi kucing domestik, kemudian diperbanyak melalui perkawinan selektif.

"Kami melihat mutasi yang sama pada semua kucing oranye dari berbagai wilayah geografis. Artinya, hanya ada satu mutasi awal yang menyebar," jelasnya.

Namun, ia belum mengetahui kapan tepatnya mutasi ini pertama kali muncul. Untuk menjawabnya, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan bantuan ahli DNA prasejarah.

Dampak Temuan pada Studi Genetika dan Perilaku Kucing

Hannes Lohi, profesor genetika veteriner dari Universitas Helsinki yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menyebut bahwa temuan ini sangat berharga untuk melacak sejarah evolusi kucing domestik.

"Varian genetik ini bisa menjadi alat penting dalam mempelajari genetika populasi kucing," ujarnya.

Selain itu, Kaelin dan rekan-rekannya juga ingin memahami bagaimana delesi kecil di luar gen bisa memengaruhi aktivitas gen di sekitarnya.

Greg Barsh, penulis senior dalam penelitian ini, mengatakan bahwa pemahaman ini dapat membantu ilmuwan mempelajari mutasi serupa pada hewan lain atau bahkan manusia.

"Banyak kondisi genetik pada manusia yang belum bisa dijelaskan karena kita belum sepenuhnya memahami cara mutasi bekerja," kata Barsh.

Apakah Genetika Mempengaruhi Sifat Kucing Oyen?

Banyak pemilik kucing oyen percaya bahwa kucing mereka memiliki kepribadian yang unik—lebih bersemangat dan ramah.

Namun, Kaelin menyatakan bahwa penelitiannya belum menemukan bukti langsung bahwa mutasi genetik ini memengaruhi perilaku.

"Saya pikir kucing oranye telah meyakinkan pemiliknya bahwa mereka berbeda, tetapi mereka belum bisa meyakinkan kami sebagai peneliti," ujarnya.

Meski begitu, temuan ini membuka peluang bagi penelitian lanjutan untuk mengeksplorasi kemungkinan hubungan antara warna bulu dan perilaku kucing.

Dengan demikian, studi ini tidak hanya mengungkap rahasia di balik warna oranye pada kucing oyen, tetapi juga memberikan landasan baru bagi penelitian genetika dan evolusi kucing di masa depan.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.