pengembangan critical thinking bersama kawula17 goes to school di purwokerto - News | Good News From Indonesia 2025

Pengembangan Critical Thinking bersama Kawula17 Goes to School di Purwokerto

Pengembangan Critical Thinking bersama Kawula17 Goes to School di Purwokerto
images info

Pengembangan Critical Thinking bersama Kawula17 Goes to School di Purwokerto


Kegiatan Kawula17 Goes to School telah diselenggarakan di Aula Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jenderal Soedirman, pada 12 April 2025. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kawula17, organisasi yang berada di bawah naungan Yayasan PP17, dengan AIESEC, khususnya AIESEC in Unsoed.

Kegiatan serupa telah dan akan terus diselenggarakan di berbagai kota lainnya di Indonesia.

Dengan mengusung semangat “Belajar, Berdiskusi, dan Berpikir Kritis”, program “Kawula17 Goes to School” menghadirkan serangkaian kegiatan edukatif yang menyenangkan, tetapi tetap menantang.

Aktvitas ini berlangsung selama satu hari penuh dan berhasil menarik partisipasi sebanyak 160 siswa-siswi dari tiga SMA di Purwokerto, yaitu SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, dan SMA Negeri 5 Purwokerto.

baca juga

Tak hanya dari kalangan siswa, acara tersebut juga mendapatkan dukungan dari para guru pendamping serta tamu eksternal yang turut hadir.

Agenda Kawula17 Goes to School: Belajar, Berdiskusi, dan Berpikir Kritis

 Para siswa sedang melakukan diskusi aktif membahas studi kasus (Sumber: Dokumentasi AIESEC in Unsoed)
info gambar

Para siswa sedang melakukan diskusi aktif membahas studi kasus (Sumber: Dokumentasi AIESEC in Unsoed)


Setiap kelompok siswa didampingi oleh trainers dari AIESEC yang berperan sebagai fasilitator dan pembimbing selama sesi berlangsung. Para pelatih telah dibekali dengan pelatihan khusus agar dapat mendampingi siswa secara efektif dalam memahami materi, membimbing diskusi, dan membantu proses presentasi.

Kehadiran trainers menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan kolaboratif. Mereka juga memberikan semangat dan motivasi kepada siswa untuk aktif berbicara, menyampaikan pendapat, serta berani mengambil peran sebagai pemimpin diskusi.

Agenda kegiatan mencakup diskusi kelompok, penyelesaian study case, hingga presentasi hasil diskusi yang berfokus pada isu lingkungan di sekitar sekolah masing-masing.

Dari pihak Kawula17, hadir dua pembicara utama yaitu Ervina Dian Irawati dan Maria Angelica Christy Aka, yang keduanya merupakan Co-Founder Kawula17.

Mendorong Pemikiran Kritis Lewat Isu Lingkungan

 Salah satu kelompok sedang melakukan presentasi hasil diskusi studi kasus. (Sumber: Dokumentasi AIESEC in Unsoed)
info gambar

Salah satu kelompok sedang melakukan presentasi hasil diskusi studi kasus. (Sumber: Dokumentasi AIESEC in Unsoed)


Program Kawula17 Goes to School bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis (critical thinking) di kalangan pelajar SMA.

Melalui tema besar pemecahan masalah lingkungan, siswa dilatih untuk mengidentifikasi permasalahan, mengkaji akar penyebabnya, dan menawarkan solusi secara sistematis.

Materi serta studi kasus disiapkan langsung oleh tim Kawula17 dan disusun secara terstruktur untuk melatih pola pikir peserta. Dalam setiap sesi, siswa diminta menuliskan ide-ide mereka di sticky notes yang kemudian ditempelkan pada papan diskusi yang telah disediakan trainers.

baca juga

Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian sesi, para siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka di hadapan peserta lain, trainers, dan tamu undangan.

Presentasi ini menjadi bentuk nyata dari pemahaman dan penerapan critical thinking yang telah mereka pelajari sepanjang kegiatan.

Respon Positif dari Peserta dan Guru

 Partisipan tampak antusias dalam mengikuti acara dengan penuh semangat. (Sumber: Dokumentasi AIESEC in Unsoed)
info gambar

Partisipan tampak antusias dalam mengikuti acara dengan penuh semangat. (Sumber: Dokumentasi AIESEC in Unsoed)


Kegiatan Kawula17 Goes to School mendapatkan sambutan hangat dari siswa dan guru pendamping. Dari sisi peserta, banyak yang mengungkapkan rasa senang dan antusiasme mereka.

"Semoga Kawula17 Goes to School bisa lanjut terus ke banyak kota dan sekolah di Indonesia!" ujar salah satu peserta, Rifqi Muhammad Al-Farizi.

Tak sedikit pula yang berharap kegiatan serupa bisa diadakan kembali karena dinilai bermanfaat dan membuat mereka merasa dihargai serta dilibatkan secara aktif.

Dengan semangat kolaborasi dan pendidikan yang inklusif, diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang lebih luas di berbagai daerah di Indonesia.

Penulis: Jasmine Grace Lumbantoruan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.