sepak bola satu suara dalam 90 menit laga - News | Good News From Indonesia 2025

Sepak Bola, Satu Suara dalam 90 Menit Laga

Sepak Bola, Satu Suara dalam 90 Menit Laga
images info

Sepak Bola, Satu Suara dalam 90 Menit Laga


Indonesia kembali bergemuruh menjelang laga krusial yang akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Kamis 5 Juni 2025. Laga yang mempertemukan Indonesia dengan China menjadi cukup penting mengingat ini menjadi salah satu kunci untuk mengamankan asa ke pentas Piala Dunia.

Timnas yang dibawah komando Patrick Kluivert diharapkan meraih poin 3 dalam laga ini.

Berbicara tentang sepak bola tentu ini tak lepas dari euforia masyarakat Indonesia yang akan turut andil memeriahkan laga, baik dari kalangan muda hingga tua. Dalam 90 menit pertandingan, semua isu yang berkembang di Indonesia seolah tersingkir.

Baik dari kasus korupsi, perdebatan politik hingga isu SARA. Sepak bola seolah menjadi ruang pemersatu bangsa di tengah kekacauan yang selalu mondar–mandir di media massa.

Euforia ini tak hanya pada dunia nyata, tetapi juga merambah ke dunia maya. Muncul ribuan tagar dan komentar yang akan menghiasi media sosial sebelum dan sesudah laga. Hampir semua komentar yang muncul akan menyuarakan kemenangan Indonesia.

Walaupun lawan yang dihadapi tak mudah sekelas Jepang seperti pada 15 November 2024. Namun, keyakinan untuk menang selalu ada pada diri rakyat Indonesia. Bahkan jika mundur ke belakang, La Grande Indonesia sampai membuat koreo raksasa yang menggambarkan sosok Gundala meninju Monster Godzilla dengan tulisan “Untungnya Ku Tak Pilih Menyerah”. 

Semangat kebersamaan yang tumbuh itulah menjadi ingatan bahwa semua adalah saudara setanah air. Dengan sepak bola, arti penting persatuan seolah terevitalisasi dan memperkuat pondasi bangsa.

baca juga

Sorak suara siap menanti ketika bola diceploskan menuju gawang lawan. Semua kalangan berubah profesi menjadi komentator dadakan dan layar tancap mulai muncul di rumah–rumah makan, bahkan sudut–sudut jalan.

Dipikir–pikir, sebuah stadion layaknya miniatur Indonesia yang penuh akan latar belakang beragam. Namun, tetap bisa duduk berdampingan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengelu–elukan pemain yang sedang berlaga hingga bersorak kegirangan ketika bola merobek jaring lawan.

Bahkan, orang yang baru dikenal 5 menit lalu seolah seperti saudara sendiri. Secara tak sadar itulah esensi yang utuh dari Sila ketiga Pancasila: Persatuan Indonesia.

Persatuan tak melulu mengenai upacara bendera yang terkesan formal. Namun, cukup duduk bersama dan mendukung setulus hati baik menang atau kalah. Salah satu semboyan yang sering diserukan suporter Indonesia adalah “Menang Kusanjung, Kalah Kudukung”

Lalu, apakah sila ketiga Pancasila hanya akan kuat selama 90 menit pertandingan? Tentu diharapkan tidak. Kawan GNFI bisa membawa semangat persastuan itu ke luar stadion, ke luar layar bahkan ke kehidupan sehari–hari.

Dari sepak bola kita belajar bahwa musuh pun bisa kita hormati bahkan kekalahan tak selalu berarti pecah dan kemenangan pun lebih indah jika dirayakan bersama.

Bayangkan jika semangat itu muncul di ruang publik seperti ruangan rapat, ruang kelas maupun fasilitas layanan publik, tentu perpecahan tak akan terjadi, perdebatan akan diakhiri oleh canda tawa dan jabat tangan.

Rakyat Indonesia sebenarnya tak perlu pertandingan yang besar agar bisa saling bersatu. Namun, hanya perlu alasan kuat untuk merasa bahwa semua adalah saudara. Karena sebenarnya Indonesia bukan tentang 90 menit pertandingan.

Ini tentang beribu – ribu menit kebersamaan dalam satu rengkuhan Bhineka Tunggal Ika. Jika Kawan GNFI bisa satu suara dalam sepak bola, pastinya kita bisa pula satu hati dan satu pikiran di luar sana, di setiap aktivitas keseharian masing–masing.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.