Kawan GNFI, perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan dan kewirausahaan. Salah satu upaya nyata dalam menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan era digital adalah melalui Kegiatan Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMKM) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Pamulang.
Aktivitas ini tidak hanya menjadi kewajiban akademik, tetapi juga sarana bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah. Selain itu, juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya siswa SMK.
Mendorong Pola Pikir Kritis dan Inovatif
Melalui kegiatan PMKM, mahasiswa berupaya membekali siswa SMK dengan pemahaman dasar mengenai dunia kewirausahaan digital. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar siswa mampu mengembangkan pola pikir kritis dan inovatif dalam melihat peluang usaha di sekitar mereka.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kemampuan untuk mengenali dan memanfaatkan peluang usaha menjadi keterampilan penting yang harus dimiliki generasi muda.
Kawan GNFI, dalam aktivitas ini, para siswa diberikan pemahaman tentang pentingnya membangun marketplace digital sebagai sarana untuk memulai praktik kewirausahaan.
Selain itu, siswa juga dikenalkan dengan berbagai model bisnis digital, seperti dropshipper, jastip (jasa titip), dan affiliate. Model-model bisnis ini dinilai relevan dengan karakter anak muda masa kini yang sangat akrab dengan media sosial dan platform digital.
Menanamkan Karakter Wirausahawan
PMKM ini dirancang agar siswa tidak hanya memahami aspek teknis dalam berwirausaha, tetapi juga menanamkan karakter utama yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahawan. Karakter tersebut antara lain keberanian mengambil risiko, disiplin dan konsisten, kreativitas, dan inovasi, kemandirian dan proaktif, kemampuan berkomunikasi, serta sikap pantang menyerah.
Melalui pembelajaran yang komunikatif dan visual yang menarik, siswa diajak untuk berani mencoba, tidak takut gagal, dan selalu berinovasi dalam mengembangkan usaha.
Praktik dan Simulasi Marketplace Digital
Salah satu materi inti dalam kegiatan ini adalah pengenalan marketplace digital. Mahasiswa memberikan penjelasan langkah-langkah teknis memulai berjualan di marketplace, mulai dari proses pendaftaran, pengelolaan toko online, hingga strategi pemasaran produk.
Siswa juga diajak untuk memahami pentingnya analisis pasar dan kebutuhan konsumen sebagai dasar dalam merancang rencana bisnis yang efektif.
Pemaparan materi oleh mahasiswi Universitas Pamulang
Selain marketplace, siswa dikenalkan pada tiga model usaha digital yang dapat dijalankan tanpa modal besar, yaitu dropshipper, jastiper, dan affiliate. Model dropshipper memungkinkan siswa menjual produk tanpa harus menyetok barang, sehingga risiko kerugian dapat diminimalkan.
Jastiper memberikan peluang bagi siswa untuk menawarkan jasa titip beli barang dari lokasi tertentu. Sedangkan affiliate memungkinkan siswa memperoleh komisi dengan mempromosikan produk melalui tautan afiliasi.
Interaksi dan Antusiasme Siswa
Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab yang sangat antusias dari para siswa. Banyak pertanyaan menarik yang diajukan, mulai dari mekanisme pengiriman barang di marketplace, persyaratan administrasi seperti penggunaan KTP untuk pendaftaran toko, hingga langkah-langkah awal yang harus dipersiapkan sebelum memulai bisnis online.
Antusiasme ini menunjukkan bahwa siswa memiliki minat besar untuk mencoba peluang usaha di dunia digital dan ingin memahami lebih dalam mengenai praktik kewirausahaan.
Sesi diskusi tersebut juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk memberikan motivasi dan berbagi pengalaman nyata dalam membangun usaha. Mahasiswa menekankan pentingnya keberanian untuk memulai, belajar dari kegagalan, serta terus mengasah kreativitas dan inovasi agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Penguatan Literasi Digital dan Kewirausahaan
Selain aspek teknis dan karakter, kegiatan ini juga mendorong penguatan literasi digital di kalangan siswa. Mahasiswa membimbing siswa untuk memahami cara memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi, membuat konten yang menarik, serta menjaga reputasi bisnis secara daring.
Siswa juga diajak untuk memahami pentingnya pelayanan pelanggan yang baik, membangun kepercayaan, serta menjaga komunikasi yang efektif dengan konsumen.
Kawan GNFI, literasi digital menjadi salah satu kunci utama dalam membangun usaha di era modern. Dengan kemampuan mengelola toko online, mempromosikan produk secara kreatif, dan memanfaatkan berbagai platform digital, siswa dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan peluang keberhasilan usahanya.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya etika dalam berbisnis, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan menghormati hak konsumen.
Penyerahan plakat kepada pihak Sekolah SMK Paramarta
Kegiatan PMKM diakhiri dengan penulisan kesan dan pesan dari para siswa, dokumentasi bersama, serta penyerahan plakat dari tim PMKM Universitas Pamulang kepada pihak sekolah.
Kawan GNFI, melalui kegiatan ini, diharapkan siswa SMK Paramarta dapat menjadi generasi muda yang mandiri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan sosial-ekonomi di era digital.
Mahasiswa Universitas Pamulang juga memperoleh pengalaman berharga dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan sekaligus berkontribusi nyata bagi masyarakat.
Kegiatan pengabdian seperti ini perlu terus didorong dan dikembangkan, karena terbukti mampu menumbuhkan jiwa wirausaha, meningkatkan literasi digital, serta membangun karakter generasi muda yang adaptif dan inovatif.
Sinergi antara kampus dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem kewirausahaan yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
