Sempat berhenti beroperasi setelah sekian lama, kini Bandara Husein Sastranegara diisukan akan kembali diaktifkan lagi.
Banyak orang bertanya-tanya kenapa saat itu bandara satu-satunya di Kota Bandung harus ditutup? Simak sejarah dan alasan kenapa Bandara Husein Sastranegara tidak beroperasi lagi di bawah ini!
Sejarah Berdirinya Bandara Husein Sastranegara
Bandara Husein Sastranegara adalah salah satu peninggalan Pemerintah Hindia Belanda. Sebelum diberi nama Bandara Husein Sastranegara, bandara ini disebut Lapangan Terbang Andir, namanya diambil dari nama lokasinya di daerah Andir.
Belanda mendirikan sebuah lapangan terbang yang diberi nama Luchtvaart Afdeling atau Vliegveld Andir pada tahun 1920. Lapangan Terbang Andir adalah landasan udara dan pusat perawatan mesin pesawat. Di bandara ini terdapat pesawat dengan jenis Avro, Glenn Martin, dan Jeger & Koelhoven yang digunakan.
Setelah tahun 1942, Jepang mengontrol lapangan terbang tersebut sampai tahun 1945. AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia) menggunakan lapangan terbang tersebut sebagai pangkalan militer dari tahun 1969 hingga 1973. Lapangan terbang tersebut akhirnya diizinkan untuk melakukan penerbangan komersial pada tahun 1974.
Bandar Udara Husein Sastranegara diresmikan sebagai Lapangan Terbang Andir pada tahun 1952. Pada 17 Agustus 1952, Kepala Staf Angkatan Udara Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: 76/48/Pen.2/KS/52, yang mengubah nama lapangan udara militer.
Lapangan terbang andir berubah nama menjadi bandara husein sastranegara. Nama bandara ini diubah sebagai tanda penghargaan dan penghormatan atas pengorbanan dan jasa-jasanya. Nama Husein Sastranegara berasal dari nama seorang pilot militer AURI yang gugur selama latihan terbang di Yogyakarta pada 26 September 1946, saat Yogyakarta dijadikan pangkalan Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang.
Kapan Bandara Husein Sastra Negara Diberhentikan?
Bandara Husein Sastranegara resmi ditutup pada 29 Oktober 2023. Penerbangangan komersial yang awalnya ada di Bandara Husein Sastranegara dipindahkan ke Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.
Dikutip dari gesuri.id, alasan Bandara Husein Sastranegara ditutup karena adanya sisi keamanan. Karena saat itu bandara tersebut merupakan pangkalan udara militer yang digunakan untuk bandara komersial.
Bandara Husein Sastranegara juga memiliki keterbatasan dan tidak bisa dilakukan penambahan sarana dan prasarana serta penambahan lahan pacu. Luas bandara ini juga terbatas karena dikelilingi oleh pemukiman warga, sehingga aktivitas pesawat menjadi terbatas.
Kemacetan kota Bandung juga menjadi faktor pendukung ditutupnya Bandara Husein Sastranegara. Wali Kota Bandung berupaya untuk meningkatkan konektivitas Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, agar pembangunan ekonomi di Jawa Barat merata.
Wacana Mengaktifkan Kembali Bandara Husein Sastranegara
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan berencana untuk melakukan reaktivasi Bandara Husein Sastranegara. Rencana ini bertujuan untuk mendorong pariwisata yang ada di Kota Bandung. Namun rencana ini malah menimbulkan berbagai protes, karena sejak awal berdiri, Bandara Husein bukan bandara komersial melainkan merupakan pangkalan udara militer.
Lokasi geografi Bandara Husein merupakan area yang dikelilingi oleh pegunungan. Sehingga lokasi ini tidak ideal untuk diperluas atau ditingkatkan kapasitasnya. Dikutip dari kliknusae.com, Pakar transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono, menyatakan jika secara teknis dan geografis, Bandara Husein Sastranegara sulit berkembang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News