Papua dikenal sebagai surga yang ada di Indonesia karena kekayaan alam dan budayanya yang unik serta memikat. Tidak hanya kaya akan budaya dan tradisi, tanah Papua juga menyimpan flora dan fauna khas yang menjadi simbol kekayaan alam Indonesia.
Salah satu kekayaan yang paling menonjol adalah fauna endemik yang tidak ditemukan di tempat lain, sepertiburung cenderawasih.Burung ini tidak hanya menjadi simbol keindahan Papua, tetapi juga lambang kelestarian dan kekayaan hayati Indonesia.
Selain itu, Papua juga memiliki beberapa hewan khas yang dapat Kawan temui dan sudah nyaris dikatakan langka. Berikut adalah hewan yang dapat Kawan GNFI temukan di tanah surga Papua:
Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus)
Kasuari gelambir tunggal adalah burung yang tidak dapat terbang, seperti burung unta. Ia memiliki kaki yang sangat kuat dan mampu berlari cepat hingga 50 km/jam.
Burung ini memiliki keunikan karena kepala hingga lehernya cantik berwarna-warni, sedangkan bulu di tubuhnya berwarna hitam.
Kasuari gelambir tunggal termasuk kelompok burung superordo Palaeognathae. Selain itu, hewan ini senang hidup menyendiri.
Hiu Karpet Bintik (Hemiscyllium freycineti)
Keindahan fauna Raja Ampat memang tidak diragukan lagi. Hiu karpet berbintik menjadi saah satu hewan endemis laut ini menarik perhatian mancanegara.
Memiliki warna kulit coklat dan berbintik seperti macan tutul, membuat corak tubuh hiu tersebut terlihat sangat cantik. Selain itu, tubuhnya menyerupai karpet dan tidak berbeda jauh dengan hiu kebanyakan.
Hiu yang masuk dalam famili Hemiscyllidae ini memiliki ukuran kurang lebih 46 cm dan memakan hewan kecil seperti ubur-ubur, cacing laut, dan bintang laut. Hewan ini hidup di laut dangkal pada kedalaman 0 hingga 12 meter di bawah permukaan laut.
Kanguru Pohon
Dilansir dari WWF Indonesia, terdapat enam spesies kanguru pohon yang hidup di hutan Papua, di antaranya adalah kanguru pohon ndomea (Dendrolagus dorianus), kanguru pohon hias (Dendrolagus goodfellowi), kanguru pohon wakera (Dendrolagus inustus), kanguru pohon mbaiso (Dendrolagus mbaiso), kanguru seri (Dendrolagus stellarum) dan kanguru pohon nemena (Dendrolagus ursinus).
Seperti namanya, hewan ini menghabiskan masa hidupnya di pepohonan. Ia memiliki telapak kaki besar dengan kaki yang melengkung. Hewan ini memiliki ekor yang panjang (± 40–94 cm) yang membantu keseimbangan tubuhnya saat bergerak menembus pepohonan. Ia memiliki tinggi tubuh sekitar 52–81 cm, dan bobot tubuhnya 6,5–14,5 kg.
Kuskus
Kuskus adalah hewan endemik Indonesia timur yang memiliki kantung (marsupialia). Terdapat 4 jenis kuskus yang ada di Indonesia, yaitu Phalanger, Spilocuscus, Ailurops dan Strigocuscus. Sedangkan di luar Indonesia, penyebaran kuskus berada di Papua Nugini dan sebagian Australia.
Status konservasi kuskus di Indonesia telah dilindungi sejak tahun 1990 melalui Peraturan Perburuan Binatang Liar (PPBL) No. 226/1931, UU No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dan UU No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Burung Cenderawasih
Dikenal sebagai “burung surga”, burung cenderawasih adalah ikon fauna Papua. Burung ini dikenal dengan bulunya yang indah dan mencolok, terutama pada burung jantan.
Cenderawasih jantan biasanya memiliki bulu panjang berwarna cerah seperti kuning, merah, biru, dan hijau.
Mereka akan menunjukkan tarian kawin yang rumit dan menarik untuk memikat betina. Terdapat lebih dari 40 spesies burung cenderawasih dan sebagian besar di antaranya hanya ditemukan di Papua.
Keberagaman fauna khas Papua menggambarkan betapa unik dan kayanya alam bagian timur Indonesia ini. Keberadaan mereka tidak hanya penting bagi keseimbangan ekosistem, tetapi juga mencerminkan identitas ekologis dan budaya Papua. Namun, sebagian besar dari mereka kini menghadapi ancaman serius, mulai dari perusakan habitat hingga perburuan liar.
Oleh karena itu, pelestarian satwa Papua bukan sekadar kewajiban ilmiah, tetapi juga tanggung jawab moral seluruh bangsa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News