pendidikan bahasa di kampus antara tuntutan akademik dan tantangan gaul digital - News | Good News From Indonesia 2025

Pendidikan Bahasa di Kampus, antara Tuntutan Akademik dan Tantangan Gaul Digital

Pendidikan Bahasa di Kampus, antara Tuntutan Akademik dan Tantangan Gaul Digital
images info

Pendidikan Bahasa di Kampus, antara Tuntutan Akademik dan Tantangan Gaul Digital


Di tengah arus deras digitalisasi dan budaya populer, pendidikan bahasa di kalangan mahasiswa menghadapi tantangan baru.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmiah dan nasional mulai tergerus oleh tren bahasa gaul dan dominasi bahasa asing, terutama dalam percakapan digital, media sosial, dan lingkungan akademik.

Mahasiswa, sebagai agen perubahan, justru banyak yang abai dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama dalam karya ilmiah, presentasi, hingga komunikasi organisasi kampus.

“Fenomena ini terjadi karena rendahnya kesadaran berbahasa di lingkungan kampus. Banyak mahasiswa merasa bahasa baku itu kaku dan tidak relevan,” ujar Dr. Rita Pramesti, dosen Linguistik UNJ dalam seminar kebahasaan pada Mei 2025, dilansir dari laman UNJ.

Survei, Mahasiswa Mulai Lupa Kaidah Bahasa

Menurut data Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, hanya 42% mahasiswa yang konsisten menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah dalam tugas akademik dan kegiatan organisasi.

Kenyataan ini memunculkan kekhawatiran: jika kalangan terdidik saja enggan memakai bahasa Indonesia secara formal, bagaimana nasibnya di ranah publik ke depan?

Globalisasi dan Budaya Pop, Gaya Bicara Kekinian, Identitas yang Tergerus?

Budaya populer juga mempercepat pergeseran bahasa. Istilah asing seperti deadline, meeting, based on, hingga deep talk digunakan lebih sering daripada padanan resminya.

Bahkan dalam presentasi akademik, banyak mahasiswa lebih percaya diri menyampaikan konsep dalam bahasa asing.

baca juga

“Bahasa Indonesia seolah jadi bahasa informal. Kalau mau terlihat pintar, harus Inggris,” ujar Rani, mahasiswa Ilmu Komunikasi semester 6 di Jakarta.

Fenomena ini selaras dengan penelitian Kridalaksana (2020), yang menyebut bahwa generasi muda semakin menjauh dari bahasa nasional karena persepsi bahwa bahasa asing= prestise.

Upaya Kampus, Ada Harapan yang Tumbuh

Namun, tidak semua kampus diam. Di Yogyakarta, UGM telah menerapkan program Literasi Bahasa Akademik, di mana mahasiswa wajib mengikuti pelatihan menulis ilmiah dalam bahasa Indonesia sebelum menulis skripsi.

“Kami ingin mahasiswa tetap berpikir kritis dengan bahasa ibu mereka. Bahasa Indonesia harus tetap hidup di ruang akademik,” ujar Prof. Retno Purnama, Kepala Pusat Bahasa UGM dari web resmi UGM.

Suara Mahasiswa: Terjebak di Tengah Ekspektasi Global

Meskipun demikian, mahasiswa mengaku masih kesulitan mengimbangi ekspektasi akademik yang sering bersumber dari referensi asing.

“Banyak jurnal pakai bahasa Inggris, jadi bingung juga menerjemahkan ke bahasa Indonesia yang tetap terasa ilmiah,” kata Reza Alfarizi, mahasiswa Universitas Airlangga.

Masalah ini menggambarkan dilema: di satu sisi, mahasiswa dituntut mengglobal. Namun, di sisi lain ditagih kecakapan lokal.

Refleksi Sosial: Bahasa, Identitas, dan Tanggung Jawab Akademik

Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga identitas dan kekuatan intelektual bangsa. Jika generasi muda enggan merawat bahasa Indonesia di ruang akademik, maka lambat laun akan terjadi pemisahan antara ilmu dan kebudayaan sendiri.

Pendidikan bahasa di kampus seharusnya tidak hanya menekankan tata bahasa dan ejaan. Namun, juga menumbuhkan kebanggaan dan keberpihakan terhadap bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia Bukan Hanya Urusan Kelas Bahasa

Bahasa Indonesia tidak akan maju jika hanya diajarkan di ruang kelas. Ia perlu dihidupkan dalam tugas akhir, proposal kegiatan, diskusi kelas, hingga seminar nasional.

baca juga

Kita tidak sedang melawan bahasa asing, tetapi berusaha menjaga rumah sendiri agar tidak hilang dari peta ilmu pengetahuan.

Dalam menghadapi era digital dan gempuran globalisasi, penguasaan bahasa Indonesia secara akademik adalah bentuk perlawanan paling tenang dan paling penting.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MY
AF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.