Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta mengadakan kegiatan rehabilitasi mangrove dan terumbu karang di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Indonesia, pada 25 – 26 Juni 2025. Tema yang dibawakan dalam kegiatan tersebut adalah “One Triangle, Infinite Beauty.”
Aktivitas ini bekerja sama dengan komunitas dan yayasan yang bergerak di bidang lingkungan hidup, termasuk Mangrove Jakarta. Komunitas ini berperan sebagai pemateri dan pendamping dalam melakukan edukasi mengenai ekosistem mangrove dan laut.
Acara itu dihadiri hingga ratusan peserta mulai dari jenjang pendidikan SMA/SMK hingga S1 dari berbagai daerah.
Ariel Guslandi (Duta Mangrove Indonesia) bersama dengan Cinde Wiyani (Ketua Pelaksana dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta) | Foto: Dokumentasi Pribadi (Ariel Guslandi)
Peringati Hari Lingkungan Sedunia dan Ultah Jakarta ke-498
Cinde Wiyani, Ketua Pelaksana dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta mengatakan, “Tujuan DKPLP Provinsi DKI Jakarta mengadakan kegiatan ini adalah selain dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Sedunia dan perayaan ulang tahun DKI Jakarta ke-498 tahun, kegiatan ini memiliki peran untuk memberikan edukasi kepada gen Z agar semakin meningkat minat dan pengetahuan terhadap pelestarian ekosistem mangrove melalui aksi nyata penanaman, teori, tour, lomba bikin konten video, yel-yel, dan poster, serta kuis.”
Sesi pertama adalah kata sambutan dari Sekretariat Camat Kepulauan Seribu dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta.
“Kekayaan ekosistem pesisir harus dijaga untuk generasi penerus. Jadi, alam dan manusia harus berdampingan dan tidak bisa dipisahkan,” ujarnya dalam acara.
Setelah sesi foto bersama, dilakukan penyerahan sertifikat penghargaan kepada para pemateri/pendamping dari komunitas atau yayasan yang bergerak di bidang lingkungan hidup.
Para peserta juga diajak melihat tempat budidaya budidaya ikan nemo, penyu, dan terumbu karang di akuarium Pulau Tidung.
Sahrul selaku konservator Kepulauan Seribu mengatakan, “Penyu baru bisa bertelur di usia 30 tahun dan hidup hingga 100 tahun sehingga budidaya penyu harus melalui treatment khusus agar menghindari ancaman kepunahan.”
Mereka juga melakukan aksi nyata penanaman hingga 5.000 pohon bakau di Pulau Tidung. Penanaman bakau tersebut dilaksanakan dalam rangka rehabilitasi mangrove di kawasan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Dampaknya untuk ke depan, dapat menurunkan emisi karbon dioksida dan menyelamatkan biota laut dari ancaman bencana alam dan krisis iklim.
Pemaparan Materi oleh Ariel Guslandi, Duta Mangrove Indonesia | Foto: Dokumentasi Pribadi (Ariel Guslandi)
Edukasi Lingkungan dan Pelepasan Ribuan Ikan
Setelah penanaman mangrove, pemaparan materi dilakukan oleh Ariel Guslandi, Duta Mangrove Indonesia.
“Pohon Nipah merupakan jenis tumbuhan mangrove yang selain memiliki fungsi untuk menahan abrasi, buah nipah memiliki nilai ekonomis di mana buah tersebut bisa dimanfaatkan untuk minuman tradisional dan bioetanol alias pengganti bensin dan pertamax,” sebutnya.
Mereka juga melaksanakan kuis untuk mengukur kemampuan pengetahuan tentang ekosistem mangrove dan laut baik.
Salah satu perwakilan dari Leva, perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan hidup, Inge, juga turut menjadi pembicara.
Peserta juga berkesempatan untuk praktik menghitung kualitas masing-masing tumbuhan mangrove.
Acara dilanjut dengan transplantasi 500 bibit terumbu karang sekaligus pelepasan 2.500 ikan laut. Tujuan untuk memberikan pembelajaran bahwa terumbu karang berfungsi selain sebagai habitat bagi biota laut. Aksi pembersihan sekitar pulau juga dilaksanakan.
Event ditutup dengan melakukan perjalanan ke Pulau Pramuka untuk check in penginapan dan malam keakraban.
Ilustrasi Pemenang Lomba Poster Kelompok 5 Puk Cue | Foto: Dokumentasi Pribadi (Ariel Guslandi)
Keesokan harinya, para peserta diajak untuk snorkelling di kawasan laut Kepulauan Seribu untuk menikmati keindahan terumbu karang dan ikan-ikan yang berenang.
Selain diajak snorkelling, para peserta juga diajak study tour ke Pulau Onrust untuk meningkatkan literasi sejarah Kepulauan Seribu sejak zaman Pemerintahan Kolonial Belanda hingga sekarang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News