senjata sanksi dan simpati konflik iranisrael dalam kacamata milenial indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Senjata, Sanksi, dan Simpati: Konflik Iran–Israel dalam Kacamata Milenial Indonesia

Senjata, Sanksi, dan Simpati: Konflik Iran–Israel dalam Kacamata Milenial Indonesia
images info

Senjata, Sanksi, dan Simpati: Konflik Iran–Israel dalam Kacamata Milenial Indonesia


Ketegangan antara Iran dan Israel bukanlah cerita baru. Namun, akhir-akhir ini, konflik keduanya kembali menyita perhatian dunia. Mulai dari serangan drone, serangan siber, hingga konflik milisi proksi, perseteruan ini seperti tak pernah benar-benar mereda.

Bagi Kawan GNFI yang tinggal ribuan kilometer jauhnya, konflik ini mungkin terasa jauh. Akan tetapi, di balik headline internasional yang berulang-ulang itu, ada banyak hal yang bisa kita pahami.

Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Hubungan Iran dan Israel memburuk sejak Revolusi Iran 1979. Iran, yang kini menjadi Republik Islam, bersikap keras terhadap keberadaan negara Israel, dan aktif mendukung kelompok-kelompok perlawanan seperti Hizbullah dan Hamas.

Di sisi lain, Israel melihat Iran—terutama program nuklirnya—sebagai ancaman langsung terhadap keberadaan negaranya.

baca juga

Konflik ini berlangsung dalam bentuk “perang bayangan”, bukan perang terbuka, melainkan aksi saling serang lewat jalur intelijen, milisi proksi, hingga serangan siber. Kedua negara terlibat dalam aksi saling balas, baik secara langsung maupun lewat pihak ketiga.

Nuklir, Milisi Proksi, dan Perang Siber

Kawan GNFI, salah satu isu paling sensitif dalam konflik ini adalah program nuklir Iran. Meski Iran menegaskan bahwa programnya untuk kepentingan damai, Israel dan negara-negara Barat mencurigai sebaliknya.

Ketegangan meningkat sejak AS menarik diri dari perjanjian nuklir JCPOA pada 2018, membuat Iran melanjutkan pengayaan uranium.

Di luar itu, konflik juga diperburuk oleh keberadaan milisi proksi yang didukung Iran, seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman. Kelompok-kelompok ini kerap terlibat dalam serangan ke wilayah yang dianggap sebagai sekutu Israel atau Barat.

Yang tak kalah menarik adalah perang siber. Iran dan Israel telah beberapa kali menyerang infrastruktur penting satu sama lain lewat dunia digital, mulai dari sistem air, listrik, hingga pelabuhan.

Dunia kini menyaksikan bahwa perang tak lagi melulu soal senjata, tapi juga tentang siapa yang paling unggul di balik layar komputer.

Dampaknya, Jauh tapi Nyata

Mungkin Kawan GNFI bertanya-tanya: apa hubungannya konflik Timur Tengah dengan Indonesia? Jawabannya: banyak.

Ketegangan Iran–Israel bisa berdampak pada harga minyak dunia. Selat Hormuz, jalur laut utama yang dilalui sepertiga pasokan minyak dunia, berada di wilayah yang rawan jika konflik memanas. Indonesia sebagai negara pengimpor minyak tentu akan terdampak jika harga melonjak.

Stabilitas global pun ikut terpengaruh. Ketika harga energi naik, biaya produksi meningkat, dan pada akhirnya bisa berdampak ke ekonomi digital, logistik, hingga pangan. Konflik ini bukan hanya isu “mereka”—dunia yang saling terhubung membuat kita ikut merasakannya.

baca juga

Jangan Asal Sebar, Saatnya jadi Generasi Melek Geopolitik

Di tengah derasnya arus informasi di media sosial, banyak narasi yang viral, tetapi tak akurat. Konflik seperti Iran–Israel sering kali disederhanakan jadi sekadar "perang agama" atau "siapa benar siapa salah", tanpa memahami kompleksitas sejarah dan politiknya.

Di sinilah generasi muda Indonesia punya peran penting. Kawan GNFI bisa mulai dengan tidak mudah percaya satu sumber saja. Kita harus memperluas perspektif dengan membaca dari berbagai sudut pandang. Bisa juga berdiskusi dengan cara yang menghargai perbedaan dengan bersimpati tanpa kehilangan akal sehat, dan bisa peduli tanpa terjebak dalam polarisasi.

Sebagai warga global, Kawan GNFI tak hanya menjadi konsumen berita. Namun, bisa menjadi jembatan perdamaian lewat edukasi, solidaritas kemanusiaan, dan narasi-narasi yang membangun empati.

Sebab di balik konflik dan statistik, ada manusia yang terdampakdan dari negeri jauh ini, bisa memilih untuk tak berpaling muka.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.