chun doo hwan presiden korea selatan yang pernah berkunjung ke indonesia pada 1981 - News | Good News From Indonesia 2025

Chun Doo Hwan, Presiden Korea Selatan yang Pernah Berkunjung ke Indonesia pada 1981

Chun Doo Hwan, Presiden Korea Selatan yang Pernah Berkunjung ke Indonesia pada 1981
images info

Chun Doo Hwan, Presiden Korea Selatan yang Pernah Berkunjung ke Indonesia pada 1981


  • Chun Doo Hwan merupakan Presiden Korea Selatan periode 1980 hingga 1988.
  • Pada periode awal pemerintahannya, Chun Doo Hwan diketahui pernah melakukan kunjungan ke Indonesia.

Chun Doo Hwan merupakan salah satu presiden Korea Selatan yang pernah menjabat di masa lalu. Chun menjadi pemimpin tertinggi Negeri Ginseng tersebut selama lebih kurang 8 tahun, mulai dari 1 September 1980 hingga 24 Februari 1988.

Tahukah Kawan pada periode awal pemerintahannya, Chun Doo Hwan ternyata diketahui pernah melakukan kunjungan ke Indonesia? Lawatannya ke Indonesia sebagai Presiden Korea Selatan pada waktu itu terjadi pada 1981.

Apa saja yang dilakukan oleh pemimpin yang dikenal dengan rezim militernya tersebut di Indonesia pada waktu itu?

Mengenal Chun Doo Hwan

Dilansir dari laman Al Jazeera, Chun Doo Hwan lahir di Yulgok-myeon, Provinsi Gyeongsangnam-do pada 6 Maret 1931. Pada saat kelahirannya, Korea waktu itu masih menjadi salah satu daerah dari koloni Jepang.

Chun terlahir dalam keluarga yang berada di taraf kemiskinan. Sewaktu kecil, Chun diketahui selalu hidup berpindah-pindah karena ayahnya yang selalu dikejar oleh penagih hutang.

Karier militer Chun dimulai ketika dia menyelesaikan sekolah menengah. Dirinya masuk ke Akademi Militer Korea dan mendapatkan pendidikan secara gratis.

Pada 1979, Chun diangkat menjadi Panglima Komando Keamanan. Jabatan ini juga menjadi pangkat tertinggi yang dia dapatkan sepanjang karier militernya.

Masih di tahun yang sama, tepatnya pada Desember 1979, Chun secara de facto menjadi pemimpin tertinggi di Korea Selatan. Posisi kuatnya di dunia militer memberikan dampak besar kepada Choi Kyu-hah yang pada saat itu menjadi presiden sipil Korea Selatan.

Dirinya juga didapuk menjadi pemimpin dalam penyelidikan pembunuhan Presiden Park Chung-hee yang terjadi pada tahun yang sama. Kudeta militer yang dilakukan oleh Chun ini berhasil mengantarkan dirinya menjadi presiden Korea Selatan dan menjabat dari September 1980 hingga 1988.

Chun Doo Hwan dikenal sebagai pemimpin yang diktator. Rezim militer yang dia jalankan memancing demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat.

Sepak terjangnya ini pula yang kemudian membuat Chun didakwa hukuman mati atas kesalahan yang dia buat pada 1995. Namun hukuman terhadap Chun ini kemudian diampuni oleh Presiden Kim-Young-sam pada 1997.

Chun meninggal dunia pada 23 November 2021 lalu di usianya yang ke-90 tahun. Sebelum meninggal dunia, Chun diketahui memiliki beberapa riwayat penyakit, seperti jantung, kanker, dan alzheimer.

Kunjungan ke Indonesia pada 1981

Pada periode awal pemerintahannya, Chun Doo Hwan diketahui pernah melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Kunjungan ke Indonesia ini terjadi pada 1981 silam.

Dinukil dari laman Ehistory.go.kr, kunjungan Chun ke Indonesia merupakan rangkaian dari lawatannya ke lima negara Asia. Terdapat acara khusus yang dilaksanakan pada saat prosesi keberangkatan Chun dari Korea Selatan.

Sambutan serupa juga diterima Chun ketika sampai di Jakarta. Chun disambut langsung dengan upacara penyambutan begitu tiba di bandara.

Pada kunjungannya ini, Chun melakukan beberapa aktivitas di Jakarta. Pada saat kedatangannya, dia disambut langsung oleh Presiden Soeharto di Istana Negara.

Selain itu, Chun juga menghadiri jamuan makan malam. Dalam jamuan tersebut, Chun menikmati pertunjukan rakyat yang ditampilkan pada saat momen tersebut.

Chun diketahui juga melakukan pertemuan dengan beberapa pejabat tinggi Indonesia lainnya. Dirinya juga turut hadir dalam pameran internasional dan pertemuan kamar dagang yang terjadi pada waktu itu.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.