Adolf Wilhelm Verbond Hinne, dikenal pula sebagai Schout Hinne atau Sherlock Holmes Hindia, merupakan sosok polisi kolonial Belanda yang sangat dihormati di Batavia pada awal abad ke-20.
Julukan Sherlock Holmes Hindia tidak diberikan tanpa alasan. Kiprahnya yang luar biasa dalam melacak dan menangkap sejumlah buronan terkenal, seperti Sakam, Kesen, Gantang, hingga sosok legendaris Si Pitung, membuat nama Adolf Wilhelm Verbond Hinne menjadi sangat populer.
Asal Usul Adolf Wilhelm Verbond Hinne, Sherlock Holmes Hindia
Adolf Wilhelm Verbond Hinne lahir dengan nama Scipio pada tahun 1852 di Kalimantan sebagai seorang peranakan (mixties). Ayah angkatnya merupakan seorang kapten infanteri berdarah Perancis, sedangkan ibunya seorang wanita pribumi.
Masa kecil Hinne diwarnai pengalaman traumatik ketika ia diculik oleh bajak laut Aceh dan hidup bersama mereka selama enam tahun. Lingkungan yang keras ini ikut membentuk karakter Adolf Wilhelm Verbond Hinne yang tangguh dan penuh disiplin.
Awal Karir di Pemerintahan dan Kepolisian Kolonial
Karir Adolf Wilhelm Verbond Hinne dimulai di pemerintahan kolonial, tepatnya di Karesidenan Padang, Sumatera Barat. Ia sempat menjabat sebagai kepala kantor pos di Ternate sebelum akhirnya mengajukan diri menjadi polisi hutan di Jawa. Di sinilah Hinne menorehkan prestasi besar dengan berhasil menumpas bajak laut Medomo di Halmahera.
Kemudian pada tahun 1887, Hinne memulai karirnya di kepolisian kolonial sebagai onderschout yang bertanggung jawab atas keamanan wilayah Tanah Abang, Batavia. Dari sini, karirnya mulai bersinar berkat keberanian dan ketegasannya dalam menumpas kriminalitas.
Kiprah Adolf Wilhelm Verbond Hinne di Batavia dan Kasus Si Pitung
Nama Adolf Wilhelm Verbond Hinne meroket saat berhasil menangkap Si Pitung pada tahun 1893. Pitung, seorang sosok legendaris dan buronan yang dicari karena aksinya melawan tuan tanah kolonial demi membela para petani tertindas, ditemukan Hinne sedang bersembunyi di kawasan perkuburan Tanah Abang.
Setelah baku tembak sengit, Si Pitung akhirnya tewas di tangan pasukan Hinne. Keberhasilan ini membawa Adolf Wilhelm Verbond Hinne mendapatkan promosi menjadi schout dengan tanggung jawab keamanan untuk seluruh wilayah Batavia.
Pamor Adolf Wilhelm Verbond Hinne dalam Pemberantasan Kriminal di Ommelanden
Wilayah Ommelanden, atau daerah pinggiran kota Batavia, terkenal sebagai zona merah karena maraknya kejahatan. Di sinilah Hinne dengan pasukannya menunjukkan ketangguhan mereka dalam menumpas gerombolan perampok yang sering membuat kekacauan.
Penulis Margreet van Till dalam bukunya Batavia Kala Malam: Polisi, Bandit, dan Senjata Api menggambarkan Hinne sebagai polisi berdarah dingin, ahli strategi, dan lihai mengatasi para trouble maker di wilayah Ommelanden.
Kasus Kematian Fatimah dan Kejujuran Adolf Wilhelm Verbond Hinne
Tidak hanya keberanian, Hinne juga terkenal dengan kejujurannya dalam menjalankan tugas. Salah satu kasus terkenal yang ditangani Hinne adalah kasus kematian seorang wanita bernama Fatimah yang melibatkan kontrolir kepolisian W.H.L. Johan.
Meskipun penyelidikan rumit akibat upaya penghilangan barang bukti, Adolf Wilhelm Verbond Hinne berhasil menemukan lima tersangka, termasuk Johan sendiri. Sikap jujur Hinne dalam kasus ini semakin meningkatkan reputasinya di mata masyarakat sebagai satu-satunya pejabat polisi yang jujur dan adil.
Akhir Karir Adolf Wilhelm Verbond Hinne dan Warisan Kisah Sherlock Holmes Hindia
Karir Adolf Wilhelm Verbond Hinne mencapai puncaknya saat diangkat menjadi Komisaris Polisi pada tahun 1911, jabatan yang setara dengan Ajun Komisaris Besar Polisi saat ini. Namun, karena faktor usia dan latar belakang peranakan, Hinne tidak pernah mencapai pangkat tertinggi, yakni Komisaris Besar Polisi.
Dua tahun setelah pensiun, surat kabar terkenal Bataviaasch Handelsblad mengabadikan kisah sepak terjangnya dalam serial cerita berjudul "De Indische Sherlock Holmes" atau Sherlock Holmes dari Hindia, yang terbit pada 1913.
Melalui berbagai pencapaian dan integritasnya, Adolf Wilhelm Verbond Hinne tetap dikenang sebagai salah satu figur legendaris dalam sejarah kepolisian kolonial Belanda di Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News